Askariasis Epidemiologi Ascaris lumbricoides Cacing Gelang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ascaris lumbricoides Cacing Gelang

2.1.1. Askariasis

Askariasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau yang secara umum dikenal sebagai cacing gelang Onggowaluyo, 2002. Ascaris lumbricoides adalah salah satu spesies cacing yang termasuk ke dalam Filum Nemathelminthes, Kelas Nematoda, Ordo Rhabditia, Famili Ascarididae dan Genus Ascaris. Cacing gelang ini tergolong Nematoda intestinal berukuran terbesar pada manusia. Distribusi penyebaran cacing ini paling luas dibanding infeksi cacing lain karena kemampuan cacing betina dewasa menghasilkan telur dalam jumlah banyak dan relatif tahan terhadap kekeringan atau temperatur yang panas Ideham dan Pusarawati, 2007.

2.1.2. Epidemiologi

Ascaris lumbricoides tersebar luas di seluruh dunia kosmopolitan, terutama di daerah tropis dan sub tropis yang kelembapan udaranya tinggi Soedartono, 2008. Berdasarkan survei yang dilakukan dibeberapa tempat di Indonesia, prevalensi infeksi cacing gelang ini mencapai sekitar 60-90 dan merupakan prevalensi terbesar dibandingkan infeksi cacing lainnya Ismid et al., 2008 . Di dunia lebih dari 2 milyar orang terinfeksi berbagai jenis cacing. Jumlah orang yang terinfeksi Ascaris lumbricoides di Asia, Afrika dan Latin Amerika adalah 1,2 sampai 1,4 milyar dengan rata-rata 1,8 sampai 10,5 juta per hari. Angka kematian akibat cacing ini sekitar 3.000 sampai 60.000 per tahun WHO, 2012. Hasil survei kecacingan oleh Ditjen P2PL 2009 menyebutkan bahwa 31,8 siswa-siswi SD menderita kecacingan. Berdasarkan survei Dinas Kesehatan Tingkat 1 Sumatera Utara 2009 yang dilakukan pada siswa-siswi SD di 13 Kabupatenkota, prevalensi Ascaris lumbricoides 39, Hookworm 5, dan Trichuris trichiura 24 Daim, 2011. Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan oleh Simarmata 2010 di tiga SD di Kecamatan Kabanjahe dan Simpang Empat, Kabupaten Karo melaporkan bahwa prevalensi kecacingan didapatkan sebesar 58.7. Prevalensi infeksi Trichuris trichiura sebesar 22.6, infeksi Ascaris lumbricoides sebesar 6.8, dan infeksi campuran antara Trichuris trichiura dengan Ascaris lumbricoides sebesar 70.6. Penelitian yang dilakukan oleh Tarigan 2011 pada muruid SD Negeri 067244 Kecamatan Medan Selayang mendapat hasil bahwa dari total 23 orang anak yang terinfeksi cacing, 13 orang 56,5 terinfeksi Trichuris trichiura, 6 orang 26,0 terinfeksi Ascaris lumbricoides dan 4 orang 17,5 terinfeksi Trichuris trichiura dan Ascaris lumbricoides. Penelitian yang dilakukan oleh Ariffin 2011 pada murid SD Negeri 101837 Suka Makmur Kecamatan Sibolangit melaporkan bahwa dari 64 sampel yang fesesnya diperiksa ditemukan 49 anak 76,6 terinfeksi Ascaris lumbricoides.

2.1.3. Morfologi