Kajian Pustaka 12 METODE PENELITIAN . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN 56

x J K L MNM O P J QRST QRJ Q U M V N M PJ W J O JQ X M Q RJ Q YMQR RTQJZJQ YM [\ X M U M V NM P J W J O JQ ] _ ` a bc de f ] _ `abc X J PJV L MR g J [JQ hMPJ W J O YM Q RJ W J O . 66 b. Ketercapaian Kreativitas Mencipta Desain Siswa .. 70 B. Pembahasan 75 1. Penerapan Metode Pembelajaran ] _ `a bc de f ] _ `a b c dalam Pembelajaran pada Siklus I. . 75 2. Penerapan Metode Pembelajaran ] _ `a bc de f ] _ `a b c dalam Pembelajaran pada Siklus II .. 76 i j i k l m n o pq rst j u v ju o j wj u .. 78 A. Kesimpulan . 78 B. Keterbatasan Penelitian . 79 C. Saran . 79 v j xy j w rs o y j m j 80 tj q r pw ju -LAMPIRAN .. 83 xi z { | }{ ~ } {  €  ‚ ƒ „ ƒ … ƒ † ‡ ƒ ˆ‰ „ Š‹ Œ‰ … ˆ ƒ  Ž ˆ  ‰  ƒ  ‘ ’ ‰ „ ƒ “  ƒ †ƒƒ † ’ ‰ … ˆ‰ „ ƒ ” ƒ  ƒ† • ‰ † – ƒ † —˜ • ‰ „ Example Non Example . 46 ‡ ƒ ˆ‰ „ 2 ‹ ™š ˆ ‘“ ’ ‰ † ‘ „ ƒ ‘ ƒ† ›  ‰ ƒ œ ‘ ‘ œ ƒ  ’ ‰ †  ƒ ” ‘ ƒ† žžžžž ž žžžžžžžž ‹ 4 Ÿ ‡ ƒ ˆ‰ „ 3 ‹ ‚ ƒ  ‘ „ ” ‘ ¡ ƒ „ ‘ • ƒ  ‘ — ƒ œ ‰ ‘ ’ ‰ … ˆ‰ „ ƒ ” ƒ  ƒ † ¢ ‰  • ƒ  ƒ  “ ƒ† Judgment Expert . 53 ‡ ƒ ˆ‰ „ 4 ‹ ‚ ƒ  ‘ „ ” ‘ ¡ ƒ „ ‘ • ƒ  ‘ —‰ œ ˜ •‰ ’ ‰ … ˆ‰ „ ƒ ” ƒ  ƒ † ¢ ‰  • ƒ  ƒ  “ ƒ † Judgment Expert . 54 ‡ ƒ ˆ‰ „ 5 ‹ ‚ ƒ  ‘ „ ” ‘ ¡ ƒ „ ‘ • ƒ  ‘ £  ƒ „ š ƒ  ‘ ’ ‰ … ˆ‰ „ ƒ ” ƒ  ƒ † ¢ ‰ • ƒ  ƒ  “ ƒ† Judgment Expert . 54 ‡ ƒ ˆ‰ „ 6 ‹ £ ¤ ‰ “ œ ‘ ‘ œ ƒ  ’ ‰ † ‰ ƒ ¥ ƒ † —‰ œ ˜ • ‰ Example Non Example . 74 xii ¦ §¨© §ª « §¬ ­ §ª ® ¯ ° ¯ ± ¯ ² ³ ¯± ´ ¯ µ 1 ¶ · ¸ µ ¯² ¹º ¯ » ¸ µ ¼½º½µ ¾¾¾¾ ¾ ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ ¾¾¾¾¾¶¶ ¶ 37 ³ ¯± ´ ¯ µ 2 ¶ ¿ ¯ À ¯ Á ¯²  ¿ · Ã Ä Å ¸ ° · ¸ ±± ½ Æ Å ¯² ¿ ¯ ¹¹ ¯ µ Ç ¾¾¾¾ ¾¾¾¾¾¶¶ ¶ 3 È xiii É ÊËÌ ÊÍ ÉÎÊÏÍ ÊÐ Ñ Ò Ó Ò Ô Ò Õ Ö × Ò ØÙ Ò Ô ÚÛ Ö Ò Ü Ò ÝÞ Ô Ó Ò ß à × á â Ò ã ä Õ Ø Ò Õ å× Ó Ò × æ Ù ä Ò Ü × ç × Ü Ò á Ö × è Ò â Ò ß à Ü Ò Õ ã Ò Ù Ü ééééééééé ééééééééééééé ééééééé 71 Ö × Ò ØÙ Ò Ô 2 Û ê ä Õ × Õ Ø ë Ò Ü Ò Õ å× Ó Ò × æ Ù ä Ò Ü × ç× Ü Ò á ìä Õ í× îÜ Ò Öä á Ò × Õ à× áâ Ò éééééÛÛ 72 Ö × Ò ØÙ Ò Ô 3 Û å× Ó Ò × æ ä Ü äÙ ÒÔ î × Ó Ò Õ Ñ Ò á × Ó ï ä Ù ð × ë ×Ù ñ Ò Õ í Ò Ù ééééééééééééÛ Û 73 Ö × Ò ØÙ Ò Ô 4 Û å× Ó Ò × æ ä Ü äÙ ÒÔ î × Ó Ò Õ Ñ Ò á × Ó ï ä Ù ð × ë ×Ù ñ Þâ ä á ééééé é ééééééÛ ÛÛ 73 Ö × Ò ØÙ Ò Ô 5 Û å× Ó Ò × æ ä Ü äÙ ÒÔ î × Ó Ò Õ Ñ Ò á × Ó ï ä Ù ð × ë ×Ù ò Ù × á × Õ × Ó ééééé éééééééÛ Û 74 Ö × Ò ØÙ Ò Ô 6 Û å× Ó Ò × æ ä Ü äÙ ÒÔ î × Ó Ò Õ Ñ Ò á × Ó ìä Õ Øä Ó Ò è ó Ù Ò á × ééééé éééééééÛÛ 74 Ö × Ò ØÙ Ò Ô 7 Û å× Ó Ò × æ Ù ä Ò Ü × ç ×Ü Ò á ôÒ Ü Òõ Ù Ò Ü Ò à× á â Ò ééééééééé éééééééÛ 75 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi saat ini menuntut suatu bangsa untuk meningkatkan kualitasnya, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, pendidikan maupun budaya. Masalah-masalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam rangka mengiringi tuntutan globalisasi adalah bagaimana mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia Heppy Hapsari K dan Nur Ainy F N, 2012: 53. Berdasarkan alasan tersebut, maka tantangan utama bagi dunia pendidikan saat ini adalah bagaimana menyelenggarakan pendidikan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di masa global. Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Kemajuan pembangunan yang semakin meningkat dalam era globalisasi, semakin menuntut pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kualifikasi pekerjaan. Pemenuhan kebutuhan akan tenaga kerja dengan mempertimbangkan juga variasi bakat dan kemampuan siswa yang berbeda diwujudkan dengan penyediaan alternatif pendidikan yang mampu menjawab permasalahan tersebut. Alternatif pendidikan tersebut salah satunya adalah dengan membuka Sekolah Menengah Kejuruan. Besarnya tingkat persaingan era globalisasi menimbulkan berbagai 2 tantangan dalam bidang eonomi, politik, lingkungan, kesehatan, maupun dalam bidang budaya dan sosial. Tantangan ini menjadi hambatan yang mengancam kelangsungan hidup seluruh masyarakat, juga kelangsungan hidup siswa SMK. Kondisi tersebut membuat siswa SMK dituntut untuk memiliki kemampuan adaptasi secara kreatif dan piawai mencari pemecahan imajinatif untuk semua masalah-masalah yang dihadapinya Utami Munandar,2004 : 75. Oleh karena itu siswa SMK diharapkan memiliki pandangan yang terbuka, untuk melihat alternatif-alternatif lain dan melihat peluangpeluang yang ada, dengan kata lain diharapkan untuk menjadi kreatif. Menurut Utami Munandar 1999 rendahnya kreativitas dapat dikarenakan banyak hal, dari dalam diri siswa itu sendiri, yang disebut juga faktor internal misalnya belum adanya dorongan dalam diri motivasi diri, belum memiliki kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan dirinya, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas diri, rasa ingin tahu dan minat. Menurut Andang Ismail 2006:133 menjelaskan bahwa kreativitas dapat menjadi kekuatan p o wer yang menggerakkan manusia dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, kurang cerdas menjadi cerdas, pasif menjadi aktif, dan sebagainya. Di Indonesia terdapat berbagai jurusan di Sekolah Menegah Kejuruan SMK salah satunya adalah Jasa Boga. Bidang keahlian Jasa Boga adalah salah satu program keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Kalasan , yang membekali peserta didiknya dengan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam hal a Mengolah masakan Indonesia dan Kontinental, b Memilih bahan makanan yang baik, c Melayani tamu di restaurant d Menghias hasil masakan,

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 2 26

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PPKN DI KELAS X MAN 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 26

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN KELAS X DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 5 114

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA PUSTAKA KEBOGAAN DENGAN WAWASAN BOGA DI KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 1 KALASAN.

3 12 129

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BOGA DASAR KELAS X DI SMK NEGERI 1 KALASAN YOGYAKARTA.

0 1 147

PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN KOGNITIF MATA PELAJARAN BOGA DASAR KELAS X JASA BOGA DI SMK NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 10 1

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X BOGA DALAM MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN (MPP) MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 2 209

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “STAD” DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 165

MODEL PEMBELAJARAN TIDAK TERARAH NON DIR

0 0 1