Mata Pelajaran Boga Dasar

32 sambal pada makanan Indonesia, Membedakan berbagai teknik pengolahan makanan, Menjelaskan pengertian, fungsi, jenis dan karakteristik bahan makanan yang digunakan untuk garnish, Menganalisis jenis, karakteristik bahan, dan alat yang digunakan untuk alas dari lipatan daun, Menganalisis jenis, karakteristik bahan, dan alat yang digunakan untuk wadah dari sayuran dan buah. Sehingga dengan demikian siswa diharapkan dapat mengenali berbagai macam bahan dan alat dasar dalam pengolahan makanan. Mata pelajaran ini diajarkan pada siswa kelas X tata boga di SMK N 1 Kalasan. Salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran boga dasar yaitu menjelaskan pengertian, fungsi, jenis dan karakteristik bahan makanan yang digunakan untuk garnish. Pada semester satu kelas X Jasa Boga di SMK N 1 Kalasan guru telah memberikan pengetahuan tentan garnish termasuk bagaimana untuk membuatnya. Sehingga pada semester dua, dalam kelas praktek siswa diarahkan untuk dapat mengaplikasikannya kedalam hidangan makanan atau minuman yang mereka buat. Dalam penelitian ini pengukuran kreativitas siswa yang dilihat dari keempat indikator kreatif yaitu dengan membuat desain dan melaksanakan platting untuk hidangan bento dan brownies.

7. Tnjauan Tentang Desain

Desain adalah suatu konsep pemikiran untuk menciptakan sesuatu dari tahap perencanaan hingga terwujud barang jadi Marwanti,2000:3. Suatu desain dikatakan baik jika memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan yang dipergunakan, sehingga menghasilkan suatu benda produk yang indah dan dapat dipakai. Tujuan dari desain sendiri adalah untuk merencanakan ide-ide yang terkandung dalam pikiran dan hati designer. Adapun tujuan mempelajari desain adalah untuk melatih keterampilan dan memberi pengertian bidang seni 33 rupa sehingga akan menimbulkan suatu karya yang indah dan dapat dinikmati orang banyak. Menurut Marwanti 2000:4 berdasarkan fungsinya desain terbagi menjadi 2 jenis, yaitu desain murni asli dan desain terapan terpakai. Desain yang murni adalah yang asli keluar dari hati sanubari, sedangkan desain terapan adalah desain yang sudah dimengerti dan dilaksanakan sehingga semua orang dapat melaksanakan. Seperti halnya desain penyajian dan tata hidang makanan termasuk pada jenis desain terapan.

8. Tinjauan Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Menurut John Elliot dalam Basuki Wibawa, 2000:7 yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud meningkatkan kualitas tindakan didalamnya. Sedangkan menurut Kemmis dan Mc Taggart, PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu terhadap situasi tempat dilakukannya praktik-praktik tersebut. Menurut Siswojo Hardjodipuro, PTK adalah suatu bentuk refeksi diri yang dilakukan oleh partisipan guru, siswa atau kepala sekolah dalam situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran a praktik-paktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, b pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan c situasi-situasi dan lembaga- lembaga tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Lebih lanjut, Siswojo menjelaskan PTK merupakan suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut, dan agar mau untuk mengubahnya. PTK adalah suatu penelitian yang

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 2 26

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PPKN DI KELAS X MAN 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 26

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN KELAS X DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 5 114

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA PUSTAKA KEBOGAAN DENGAN WAWASAN BOGA DI KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 1 KALASAN.

3 12 129

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BOGA DASAR KELAS X DI SMK NEGERI 1 KALASAN YOGYAKARTA.

0 1 147

PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN KOGNITIF MATA PELAJARAN BOGA DASAR KELAS X JASA BOGA DI SMK NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 10 1

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X BOGA DALAM MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN (MPP) MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 2 209

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “STAD” DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 165

MODEL PEMBELAJARAN TIDAK TERARAH NON DIR

0 0 1