Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

bo : Konstanta b1b2 : Koefisien regresi X1 : Ukuran dewan komisaris X2 : Ukuran dewan direksi X3 : Ukuran komite audit e : error

1. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi- asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variable residual atau variable pengganggu dalam bentuk distribusi normal atau tidak, karena untuk melakukan uji t harus mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Erlina, 2008:103. Untuk menguji normalitas data, peneliti menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Dalam analisis grafik, dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model tersbut tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Autokorelasi

Serial korelasi atau autokorelasi apabila galat dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa galat berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila: Varei,ej = 0 untuk i ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah serial correlationautocorrelation. Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan serial autokorelasi, yaitu dengan uji: Durbin Watson uji D – W. Uji Durbin-Watson dilakukan dengan membandingkan DW hitung dengan DW tabel . Jika terdapat autokorelasi maka galat tidak lagi minim sehingga penduga parameter tidak lagi efisien.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group mempunyai varians yang sama diantara group tersebut yang disebut homokedastisitas atau tidak mempunyai varians yang sama yang disebut heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk meihat ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan meihat grafik Scatterplot. Model regresi yang baik adalah homokedasitas atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Jika titik-titik menyebar secara merata maka tidak terjadi heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 2. Jika titik-titik menumpuk pada suatu tempat maka telah terjadi heterokedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji diatas, sedangkan uji multikolinearitas tidak digunakan, karena multikolinearitas merupakan suatu kondisi dimana terdapat korelasi antara variabel-variabel independen suatu penelitian, atau dengan kata lain bersifat orthogonal. Variabel independen yang orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.

d. Uji Multikolinearitas