komisaris independen yang lebih besar memiliki kontrol yang kuat atas keputusan manajerial.
2.1.6.2 Dewan Direksi
Menurut pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia Tahun 2006, dewan direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab
dalam mengelola persahaan. Fungsi pengelolaan perusahaan oleh direksi mencakup lima tugas utama, yaitu sebagai berikut Solihin, 2009:
a. Kepengurusan, mencakup tugas penyusunan visi dan misi perusahaan, serta
penyusunan program jangka pendek dan jangka panjang. b.
Manajemen resiko, mencakup tugas penyusunan dan pelaksanaan sistem manajemen resiko perusahaan yang mencakup seluruh aspek kegiatan
perusahaan. c.
Pengendalian interjal, mencakup penyusunan dan pelaksanaan sistem pengendaslian internal perusahaan dalam rangka menjaga kekayaan dan
kinerja perusahaan serta memenuhi peraturan perundang-undangan. d.
Komunikasi, mencakup tugas yang memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan dengan memberdayakan
fungsi sekretaris perusahaan. e.
Tanggung jawab sosial, mencakup perencanaan tertulis yang jelas dan terfokus dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perseroan, anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, sedangkan keputusan yang diambil dalam
Universitas Sumatera Utara
RUPS tidak didasarkan atas satu orang satu suara, tetapi didasarkan atas risalah saham yang dimilikinya Agoes dan Ananda, 2009.
2.1.6.3 Komite Audit
Keberadaan komite audit diperusahaan sudah menjadi kewajiban. Seperti dalam pasal 70 Undang-Undang No. 17 tahun 2003, disebutkan bahwa komisaris
dan dewan pengawas BUMN wajib membentuk komite audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membentuk komisaris dan dewan pengawas dalam
menjalankan tugasnya. Komite audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
bahwa: i laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, ii struktur pengendalian internal perusahaan
dilaksanakan dengan baik, iii pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku, dan iv tindak lanjut
temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen. Komite audit memproses calon auditor eksternal termasuk imbalan jasanya
untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris. Jumlah anggota Komite Audit harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan
efektifitas dalam pengambilan keputusan. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek,perusahaan negara, perusahaan daerah, perusahaan yang
menghimpun dan mengelola dana masyarakat, perusahaan yang produk atau jasanya digunakan oleh masyarakat luas, serta perusahaan yang mempunyai
dampak luas terhadap kelestarian lingkungan, Komite Audit diketuai oleh
Universitas Sumatera Utara
Komisaris Independen dan anggotanya dapat terdiri dari Komisaris dan atau pelaku profesi dari luar perusahaan. Salah seorang anggota memiliki latar
belakang dan kemampuan akuntasi dan atau keuangan.
2.1.7 Nilai Perusahaan