5. Uji Outlier
Uji outlier adalah data yang secara nyata berbeda dengan data-data yang lain. Deteksi outlier dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung nilai Z-
score dan dibandingkan dengan angka kritis. Jika sebuah data oulier maka nilai Z- score yang didapatkan lebih besar dari angka +2,5 atau lebih kecil dari angka -2,5.
Dari Lampiran 1 diketahui bahwa nilai Z-score semua data penelitian masih berada dalam kisaran – 2,5 sampai 2,5, sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi
data outlier.
4.2.2. Uji Hipotesis 1.
Uji t Uji Parsial
Untuk mengetahui pengaruh parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan Uji t. Variabel yang digunakan adalah
dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit sebagai variabel bebas serta PBV sebagai variabel terikat. Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji t
Coefficients
a
3.589 1.424
2.520 .017
-.679 .592
-.340 -1.146
.260 2.339
.791 1.203
2.956 .006
2.404 1.032
.599 2.329
.026 Constant
Dewan Komisaris X1 Dewan Direksi X2
Komite Audit X3 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: PBV Y a.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.6 maka persamaan umum pengaruh dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit terhadap PBV pada perusahaan
otomotif yang terdaftar di BEI adalah sebagai berikut: Y = 3,589 - 0,679 X
1
+ 2,339 X
2
+ 2,404 X
3
.............1 a.
Pengaruh dewan komisaris terhadap return saham Persamaan 1 menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel dewan
komisaris adalah – 0,679. Nilai t-hitung dari koefisien regresi dewan komisaris adalah sebesar 1,146, sedangkan nilai t-tabel 5 dengan derajat bebas 32 36 – 4
adalah sebesar 1,180. Terlihat bahwa t-hitung lebih kecil dari t-tabel 5 sehingga diputuskan untuk menolak H
1
. Hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial terdapat hubungan antara dewan komisaris dengan nilai perusahaan
PBV harus ditolak pada tingkat kepercayaan 95 . b.
Pengaruh dewan direksi terhadap PBV Persamaan 1 menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel dewan
direksi adalah2,339. Nilai t-hitung dari koefisien regresi dewan direksi adalah sebesar 2,956, sedangkan nilai t-tabel 5 dengan derajat bebas 32 36 – 4 adalah
sebesar 1,180. Terlihat bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel 5 sehingga diputuskan untuk menerima H
1
. Hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial terdapat hubungan antara dewan direksi dengan nilai perusahaan dapat
diterima pada tingkat kepercayaan 95 .
Universitas Sumatera Utara
c. Pengaruh komite audit terhadap PBV
Persamaan 1 menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel komite audit adalah 2,404. Nilai t-hitung dari koefisien regresi komite audit adalah
sebesar 2,329, sedangkan nilai t-tabel 5 dengan derajat bebas 32 36 – 4 adalah sebesar 1,170. Terlihat bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel 5 sehingga
diputuskan untuk menerima H
1
. Hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial terdapat hubungan antara dewan komisaris dengan nilai perusahaan dapat diterima
pada tingkat kepercayaan 95 .
2. Uji F Uji Serempak
Untuk mengetahui pengaruh serempak variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan uji F. Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7
ANOVA
b
118.430 3
39.477 5.011
.006
a
252.097 32
7.878 370.527
35 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Komite Audit X3, Dewan Komisaris X1, Dewan Direksi X2
a. Dependent Variable: PBV Y
b.
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai F-hitung adalah 5,01, sedangkan nilai F-tabel 0,05 adalah 2,17. Karena F-hitung lebih besar dari F-tabel maka disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
menerima H
2
. Artinya, secara kumulatif variabel dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit terdapat hubungan dengan nilai perusahaan.
3. Uji Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dapat menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R
2
dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.8 Hasil Uji Determinasi
Model Summary
b
.565
a
.320 .256
2.80679 1.815
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, Komite Audit X3, Dewan Komisaris X1, Dewan Direksi X2
a. Dependent Variable: PBV Y
b.
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi R Square variabel dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit adalah 0,320. Artinya,
sebesar 32,00 dari perubahan PBV dapat dijelaskan oleh perubahan dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit secara serempak. Sedangkan sebagian
besar lainnya 68,00 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Pembahasan