Statistik Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

interval dihitung dengan rumus Sturges diperoleh hasil 6,937825 dan dibulatkan menjadi 7 Lihat Lampiran 6. Jawaban responden pada variabel akuntabilitas sebagai berikut : Tabel 14. Distribusi Frekuensi Akuntabilitas No Interval Skor Frekuensi 1 20 – 22,5 19 2 22,5 – 24 9 3 24,5 – 26 7 4 26,5 – 28 9 5 28,5 – 30 19 6 30,5 – 32 7 32,5 – 34 4 Jumlah 63 Sumber : Data Primer yang diolah. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat digambarkan histogram berikut ini : Gambar 4. Histogram Akuntabilitas Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan akuntabilitas. Kategori kecenderungan variabel kualitas 5 10 15 20 19,5 – 22,5 22,5 – 24 24,5 – 26 26,5 – 28 28,5 – 30 30,5 – 32 32,5 – 34 19 9 7 9 19 4 F re k u e n si Interval Score Frekuensi audit dibagi menjadi lima kategori yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Tabel 15. Kategori Kecenderungan Data Variabel Akuntabilitas No Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 Sangat Tinggi 32,5 X ≤ 40 4 6,3 2 Tinggi 27,5 X ≤ 32,5 19 30,2 3 Sedang 22,5 X ≤ 27,5 21 33,3 4 Rendah 17,5 X ≤ 22,5 19 30,2 5 Sangat Rendah 10 X ≤ 17,5 Total 63 100 Sumber : Data Primer yang diolah. Gambar 5. Pie Chart Kecenderungan Variabel Akuntabilitas Tabel di atas menunjukkan bahwa kategori sangat tinggi sebanyak 4 responden 6,3, kategori tinggi sebanyak 19 responden 30,2, kategori sedang sebanyak 21 responden 33,3, kategori rendah sebanyak 19 responden 30,2 dan kategori sangat rendah 0 responden 0. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden tentang variabel akuntabilitas adalah sedang karena mayoritas responden memberikan penilaian sedang. 6.30 30.20 33.30 30.20 Akuntabilitas Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

3. Independensi Auditor

Independensi adalah sikap yang terdapat pada diri seseorang yang bebas dari pengaruh dan tekanan dari dalam maupun luar ketika mengambil suatu keputusan, dimana dalam pengambilan keputusan tersebut harus berdasarkan fakta yang ada dan secara obyektif. Kuesioner independensi terdiri dari 10 item pertanyaan. Skor tertinggi 33, skor terendah 19, mean 25,57 dan standar deviasi 4,035. Jumlah kelas interval dihitung dengan rumus Sturges diperoleh hasil 6,937825 dan dibulatkan menjadi 7 Lihat Lampiran 6. Jawaban responden pada variabel independensi sebagai berikut : Tabel 16. Distribusi Frekuensi Independensi No Interval Skor Frekuensi 1 19 – 21 15 2 21,5 – 23 6 3 23,5 – 25 9 4 25,5 – 27 10 5 27,5 – 29 11 6 29,5 – 31 8 7 31,5 – 33 4 Jumlah 63 Sumber : Data Primer yang diolah. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat digambarkan histogram berikut ini : Gambar 6. Histogram Independensi Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan independensi. Kategori kecenderungan variabel independensi dibagi menjadi lima kategori yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Tabel 17. Kategori Kecenderungan Data Variabel Independensi No Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 Sangat Tinggi 32,5 X ≤ 40 4 6,3 2 Tinggi 27,5 X ≤ 32,5 19 30,2 3 Sedang 22,5 X ≤ 27,5 22 34,9 4 Rendah 17,5 X ≤ 22,5 18 28,6 5 Sangat Rendah 10 X ≤ 17,5 Total 63 100 Sumber : Data Primer yang diolah. 2 4 6 8 10 12 14 16 18,5 – 21 21,5 – 23 23,5 – 25 25,5 – 27 27,5 – 29 29,5 – 31 31,5 – 33 15 6 9 10 11 8 4 F re k u e n si Interval Score Frekuensi Gambar 7. Pie Chart Kecenderungan Variabel Independensi Tabel di atas menunjukkan bahwa kategori sangat tinggi sebanyak 4 responden 6,3, kategori tinggi sebanyak 19 responden 30,2, kategori sedang sebanyak 22 responden 34,9, kategori rendah sebanyak 18 responden 28,6 dan kategori sangat rendah 0 responden 0. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden tentang variabel independensi adalah sedang karena mayoritas responden memberikan penilaian sedang.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

a Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normallitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik. 6.30 30.20 34.90 28.60 Independensi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mellihat normal probability plot. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal Ghozali, 2011:161. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pada distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berikut hasil pengujian normalitas : Gambar 8. Uji Normalitas Sumber : Data Primer yang diolah. Berdasarkan hasil pengujian normalitas data menyebar disekitar garis diagonal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dapat diambil keputusan bahwa data yang dianalisis telah memenuhi asumsi normalitas.

b Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang linear. Dasar analisis dalam uji linearitas adalah : 1 Jika nilai probabilitas 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan variabel Y adalah linear. 2 Jika nilai probabilitas 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan variabel Y adalah tidak linear. Tabel 18. Uji Linieritas Hubungan Variabel Linieritas Keterangan Akuntabilitas X1 – Kualitas Audit Y 0,002 Linier Independensi X2 – Kualitas Audit Y 0,000 Linier Akuntabilitas X1, Independensi X2 – Kualitas Audit Y 0,000 Linier Sumber : Data Primer yang diolah. Berdasarkan hasil pengujian linieritas bahwa nilai probabilitas lebih kecil 0.05 yang berarti hubungan antara variabel akuntabilitas, variabel independensi dan variabel kualitas audit adalah linear.

2. Uji Asumsi Klasik

a Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam modal regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflasing Factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Tabel 19. Uji Multikolinearitas Variabel Bebas Perhitungan Keterangan Tolerance VIF Akuntabilitas 0,912 1,096 Tidak ada multikolinearitas Independensi 0,912 1,096 Tidak ada multikolinearitas Sumber : Data Primer yang diolah. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai tolerance sebesar 0.912 dan nilai VIF sebesar 1.096, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi berganda. b Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali,2011:139. Pengujian ada atau tidak adanya heteroskedasititas dalam penelitin ini adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residunya SRESID. Dasar analisis jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka terjadi homoskedastisitas. Gambar 9. Uji Heterokedastisitas Sumber : Data Primer yang diolah. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, berarti tidak ada heterokedastisitas dalam model regresi berganda.

D. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Sederhana

a Hipotesis 1, Terdapat pengaruh positif dan signifikan akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit pada KAP di Yogyakarta. Pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan analisis regresi sederhana. Hasil regresi sederhana sebagai berikut : Tabel 20. Uji Regresi Sederhana Akuntabilitas Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig. Konstanta 22,450 6,138 0,000 Akuntabilitas 0,452 3,193 0,002 R : 0,378 R Square : 0,143 Sumber : Data Primer yang diolah. 1 Persamaan Garis Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesi auditor dan independensi auditor terhadap kualitas audit : (studi kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

0 19 74

Pengaruh Independensi Auditor Dan Kinerja Auditor Terhadap Kualitas Audit (survei Pada Kantor Akuntan Publik Di Bandung)

0 22 70

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyak

0 2 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta ).

0 3 14

PENGARUH AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH AKUNTABILITAS, PENGALAMAN, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Provinsi Yogyakarta).

0 2 15

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR Pengaruh Akuntabilitas Dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta).

0 1 14

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR Pengaruh Akuntabilitas Dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta).

0 0 13

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Akuntabilitas Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Yogyakarta).

1 4 14

Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Auditor di Kantor Akuntan Publik di Bandung).

0 0 21

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI AUDITOR, AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 3 129