Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
48 Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu
organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani. Akan tetapi tidak berarti bahwa setiap penanganan
urusan pemerintahan harus dibentuk atau diwadahi dalam organisasi tersendiri.
Besaran organisasi atau susunan organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor:
1. Kemampuan keuangan;
2. Kebutuhan daerah;
3. Cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus
diwujudkan; 4.
Jenis dan banyaknya tugas; 5.
Luas wilayah kerja dan kondisi geografis; 6.
Jumlah dan kepadatan penduduk; 7.
Potensi daerah yang bertahan dengan urusan yang akan ditangani;
8. Sarana dan prasarana penunjang tugas.
Dengan demikian kebutuhan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak selalu sama.
Susunan organisasi perangkat daerah ditetapkan dalam Peraturan Daerah dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu beban
tugas, cakupan wilayah, jumlah pegawai dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah catatan: pada waktu penulisan modul ini Peraturan Pemerintah tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
49 adalah PP No. 8 Tahun 2003 dalam proses Revisi karena akan
disesuaikan dengan makna Undang-undang No. 32 Tahun 2004 dan kondisi obyektif lainnya.
Pengendalian penataan organisasi perangkat daerah dalam arti penerapan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
simplifikasi dilakukan oleh: 1.
Pemerintah untuk perangkat daerah provinsi; dan 2.
Gubernur untuk perangkat daerah KabupatenKota dengan tetap berpedoman pada Peraturan Pemerintah
.
E. Lembaga Perekonomian Negara
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara, juga dikenal adanya lembaga perekonomian negara yang disebut
dengan Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD.
1. Badan Usaha Milik Negara BUMN
BUMN saat ini diatur dengan UU No.19 Tahun 2003. BUMN yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan, merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam Sistem Perekonomian Nasional, di
samping usaha swasta dan koperasi. Dalam menjalankan kegiatan
usahanya, BUMN,
Swasta dan
Koperasi melaksanakan
peran saling
mendukung berdasarkan
demokrasi ekonomi. Dalam sistem perekonomian nasional, BUMN ikut berperan menghasilkan barang danatau jasa
yang dipasarkan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
50 Peran BUMN dirasakan semakin penting sebagai pelopor
danatau perintis dalam sektor-sektor usaha yang belum diminati usaha swasta. Di samping itu, BUMN juga
mempunyai peran strategis sebagai pelaksana pelayanan publik, penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar, dan
turut membantu pengembangan usaha kecilkoperasi. BUMN juga merupakan salah satu sumber penerimaan
negara yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, dividen dan hasil privatisasi.
a. Maksud dan Tujuan Pendirian BUMN.
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 UU No. 19 Tahun 2003, maksud dan tujuan pendirian BUMN
adalah: 1
Memberikan sumbangan
bagi perkembangan
perekonomian nasional
pada umumnya
dan penerimaan negara pada khususnya;
2 Mengejar keuntungan;
3 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa
pengendalian barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup
orang banyak; 4
Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat diselesaikan oleh sektor swasta dan koperasi;
5 Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan
kepada pengusaha kalangan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
51 b.
Jenis BUMN. BUMN terdiri dari: Perusahaan Perseroan Persero dan
Perusahaan Umum Perum. 1
Perusahaan Perseroan Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi
dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh satu persen sahamnya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Perusahaan Perseroan Terbuka yang selanjutnya disebut Persero Terbuka, adalah Persero yang modal
dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran
umum yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal.
Terhadap Persero berlaku segala ketentuan dan prinsip-prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas
sebagaimana diatur dalam UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Maksud dan Tujuan Pendirian Persero adalah: a
Menyediakan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat;
b Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai
perusahaan. Organ Persero adalah: Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS, Direksi, dan Komisaris. 2
Perusahaan Umum Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
52 atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan
umum berupa penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan. Maksud dan Tujuan pendirian Perum adalah untuk
kemanfaatan umum berupa pengendalian barang danatau jasa yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan yang sehat.
Organ Perum adalah: Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas.
2. Badan Usaha Milik Daerah BUMD