Tinjauan Undang-Undang RI No.7 Tahun 1996 Tentang Pangan

23 No.329Men.KesPerXXI1976 Tentang Produksi dan Peredaran Makanan. Yang dimaksud dengan mengedarkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI tersebut adalah menyajikan ditempat penjualan, menyerahkan, memiliki atau mempunyai persediaan ditempat penjualan, dalam rumah makan, dipabrik yang memproduksi, di halaman, dalam kendaraan, kapal udara, kapal laut, perahu atau ditempat lain. Kecuali jika makanan yang diproduksi itu nyata- nyata untuk di konsumsi sendiri maka tidak perlu mendapat ijin edar. Pengaturan dan pengawasan, pengolahan, pendistribusian makanan dan minuman sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan adalah menjadi wewenang Pemerintah dalam hal ini Seksi Farmanin dan Perbekalan Dinas Kesehatan kota Salatiga. Sebab makanan yang diproduksi dan di distribusikan ke masyarakat harus dijamin tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No.28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.

D. Tinjauan Undang-Undang RI No.7 Tahun 1996 Tentang Pangan

Salah satu sasaran pengembangan di bidang pangan adalah terjaminnya pangan yang ditandai oleh terbebasnya masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi masyarakat. Hal ini sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari pangan yang tidak memenuhi standar dan persyaratan kesehatan. Yang dimaksud dengan pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang diolah maupun yang tidak diolah yang 24 diperuntukkan sebagaimakanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman. Sedangkan pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan. 15 Industri rumah tangga pangan yang melakukan kegiatan atau proses yang menghasilkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas bentuk pangan tertentu harus memenuhi syarat tentang keamanan pangan dalam hal sanitasi pangan, peredarannya, mutu dan gizi pangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1996 Tentang Pangan. Dengan kata lain industri rumah tangga pangan harus tunduk kepada Undang-Undang tersebut karena mempunyai tanggung jawab atas keamanan pangan yang diproduksinya terhadap kesehatan orang lain yang mengkonsumsi pangan tersebut. Dimana apabila ada orang perseorangan yang kesehatannya terganggu atau ahli waris dari orang yang meniggal sebagai akibat langsung karena mengkonsumsi pangan olahan yang diedarkan berhak mengajukan gugatan ganti rugi terhadap industri rumah tangga pangan tersebut. Dan apabila terbukti bahwa pangan olahan yang diedarkan dan dikonsumsi tersebut mengandung bahan yang dapat merugikan dan atau membahayakan kesehatan manusia maka indsutri rumah tangga pangan tersebut wajib mengganti segala kerugian yang secara nyata ditimbulkan. 16 Besamya ganti rugi setinggi- tingginya sebesar Rp.500.000.000,- lima ratus juta rupiah untuk setiap orang 15 Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan , Pasal 1. 16 Ibid, Pasal 1, 2, 3 dan 5. 25 yang dirugikan kesehatannya atau kematian yang ditimbulkan.16 Dalam kaitan tentang persyaratan keamanan pangan, sanitasi pangan, peredaran, mutu dan gizi pangan, Pemerintah menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.23MenkesSKI1978, tentang Pedoman Cara Produksi Makanan Yang Baik CPMB, yang merupakan penuntun bagi produsen makanan untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Hal-hal yang harus dipenuhi oleh produsen makanan di dalam pedoman CPMB tersebut adalah: 1. Lokasi, berada di tempat yang bebas dari pencemaran, dan sebaliknya tidak boleh mencemari daerah sekitarnya. 2. Bangunan, harus memenuhi syarat higiene dan sanitasi dan tidak boleh digunakan selain untuk memproduksi makananminuman. 3. Alat produksi, memenuhi syarat teknis dan higiene, tidak melepaskan unsur yang membahayakan kesehatan, terpelihara dengan baik dan hanya digunakan untuk memproduksi makananminuman. 4. Bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong harus memenuhi standar mutu dan persyaratan lain yang ditetapkan. 5. Proses pengolahan, harus diusahakan hasil produksi memenuhi standar mutu dan persyaratan lain yang ditetapkan Menteri Kesehatan tidak merugikan dan membahayakan kesehatan. 6. Karyawan, yang berhubungan dengan produksi harus sehat, bersih dan tidak berpenyakit menular. Selanjutnya produksi pangan yang diproses berdasarkan pedoman CPMB Cara Produksi Makanan Yang Baik tersebut diatas harus dapat 26 menujukkan bukti bahwa ada jaminan terhadap mutu pangan yang diproduksi seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan. Oleh karena itu terhadap pangan olahan dalam bentuk makanan dan atau minuman yang diproduksi dengan cara tersebut diatas yang akan diedarkan ke masyarakat atau diperdagangkan, Pemerintah dapat menetapkan persyaratan agar pangan tersebut terlebih dahulu di uji secara laboratoris sebelum peredarannya. Pengujian secara laboratoris dilakukan di laboratorium yang ditunjuk olehpemerintah. 17 Pengujian secara laboratoris dilakukan di laboratorium Dinas Kesehtan Kota Salatiga bekerja sama dengan BPOM dengan ketentuan laboratorium tersebut telah di akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional. 18

E. Tinjauan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Perlindungan Konsumen Produk Industri Rumah Tangga (P.I.R.T)

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Perlindungan Konsumen Produk Industri Rumah Tangga (P.I.R.T) T1 312006021 BAB I

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Perlindungan Konsumen Produk Industri Rumah Tangga (P.I.R.T) T1 312006021 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan dalam Menopang Keberlanjutan Hidup Rumah Tangga di Kelurahan Kumpulrejo Kota Salatiga T1 352010003 BAB II

0 0 18

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Pengguna Jasa Karaoke Keluarga Kota Salatiga T1 BAB II

0 1 54

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin

0 0 10

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin T1 BAB III

0 0 3

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin T1 BAB II

0 0 49

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin T1 BAB I

0 0 11

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Perempuan (Istri) Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga T1 BAB II

0 0 47