20
sengketa maka pelaku usaha mempunyai hak untuk mendapat perlindungan hukum dan memperoleh hak untuk melakukan
pembelaan diri sepatutnya untuk merehabilitasi nama baik. 2
Kewajiban Pelaku Usaha Kewajiban pelaku usaha adalah beritikad baik dalam melakukan
kegiatan usahanya serta wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi hasil produksinya termasuk
wajib menjamin mutu barang produksinya berdasarkan standar mutu barang yang berlaku. Selanjutnya pelaku usaha wajib
melayani konsumen dengan jujur dan tidak membeda-bedakan serta wajib memberi kesempatan kepada konsumen untuk
menguji dan mencoba hasil produksinya dan apabila ada ketidaksesuaian terhadap hasil produksinya makapelaku usaha
wajib memberi kompensasi, ganti rugi atau menggantidengan produk yang sesuai.
4. Pembinaan dan Pengawasan
Salah satu upaya untuk menyelenggarakan perlindungan konsumen sebagai mana dikehendaki oleh Undang-Undang No.8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen adalah melalui pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan perlindungan konsumen. Pembinaan
diselenggarakan dalam upaya untuk menjamin diperolehnya hak konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakannya kewajiban masing-
21
masing sedangkan pengawasan diselenggarakan mengingat banyaknya ragam dan jenis barang dan atau jasa yang diproduksi oleh industri
rumah tangga pangan. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan tentang pengawasan dan pembinaan yang tecantum dalam Undang-undang No.8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, ditetapkan Peraturan Pemerintah RI No.58 Tahun 2001 Tentang Pembinaan Dan Pengawasan
Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen. Di kota Salatiga pembinaan dan pengawasan perlindungan konsumen dilaksanakan oleh seksi
Farmanin dan Perbekalan Kesehatan, Dinas Kesehatan bekeija sama dengan Seksi Perlindungan Konsumen, Dinas Perindagkop dan UMKM
Usaha Mikro,Kecil
dan Menengah.
12
Berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No.58 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen maka pembinaan tersebut
diatas dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan iklim usaha dan tumbuhnya hubungan yang sehat antara pelaku usaha dan konsumen,
juga untuk mendorong berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat serta untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam melakukan kegiatan penelitian dibidang perlindungan konsumen. Sedangkan dalam hal pengawasan dilakukan sebagai upaya
untuk memenuhi standar mutu produksi barang, pencantuman label serta pelayanan puma jual barang dan atau jasa. Pengawasan dilakukan sejak
12
Peraturan Walikota Salatiga Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kota Salatiga.
22
dalam proses produksi, penawaran, promosi, pengiklanan dan penjualan barang hasil produksi.
C. Tinjauan Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan