Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Tinjauan Pustaka

memasarkan hasil produksinya ke daerah- daerah lain. Adapun daerah tujuan penjualannya adalah Siborong-borong, Sidempuan, dan Padang. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis tertarik menulis sejarah sosial ekonomi Desa Parbuluan 1 dengan judul “Dari Pertanian Nilam ke Pertanian Hortikultura di Desa Parbuluan 1, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi 1959-1998“. Adapun alasan penulis mengambil judul tersebut berdasarkan kasus perubahan mata pencaharian penduduk secara temporal sangat menarik untuk diteliti karena perubahan dari Petani Nilam, ke penebang kayu dan kemudian beralih ke Petani Palawija memiliki keunikan tersendiri berdasarkan zamannya. Sedangkan tulisan ini dimulai sejak tahun 1959 karena tanaman nilam dikembangkan sejak tahun 1959, dimana pada saat itu belum ada perubahan dalam masyarakat Parbuluan 1. Sedangkan penulisan ini diakhiri tahun 1998 karena terhentinya ekspor tanaman palawija seperti kentang dan kol dari Desa Parbuluan 1 ke luar negeri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk mempermudah penulis menghasilkan penelitian yang objektif, maka penulis perlu membatasi masalah yang dibahas. Pokok permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah tentang Dari Pertanian Nilam ke Pertanian Hortikultura di Desa Parbuluan, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi 1959- 1998. Adapun pokok permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi dan sistem pertanian di Desa Parbuluan 1 sebelum tahun 1959? 2. Mengapa terjadi peralihan mata pencaharian di Desa Parbuluan tahun 1959-1998? 3. Bagaimana pengaruh pertanian Nilam dan terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Parbuluan 1959-1998? Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan dan Manfaat

Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan dan manfaat yang dicapai. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menjelaskan kondisi pertanian Nilam, mengelola balok, serta pertanian hortikultura di Desa Parbuluan 1 tahun 1959-1998. 2. Untuk menganalisis peralihan mata pencaharian di Desa Parbuluan 1 tahun 1959- 1998. 3. Untuk menjelaskan pengaruh pertanian Nilam, mengelola balok, serta pertanian hortikutura terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Parbuluan 1959-1998. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat: 1. Menambah wawasan tantang peralihan pertanian nilam ke pengelolaan balok dan ke pertanian hortikultura di Desa parbuluan, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. 2. Menjadi masukan bagi pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan dalam rangka peningkatan kemakmuran petani yang berada di di daerah pedesaan seperti Desa Parbuluan. 3. Menambah literatur dalam penulisan sejarah pertanian.

1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam penyelesaian tulisan ini perlu dilakukan tinjauan pustaka dengan menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan judul tulisan ini yakni Peralihan dan Pengaruh Pertanian Nilam ke Pertanian Hortikultura di Desa Parbuluan Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi 1959-1998. Untuk itu penulis menggunakan beberapa buku yang mendukung tulisan ini. Universitas Sumatera Utara David Harry Penny dalam The Transition from Subsistence to Comercial Family Farming in North Sumatra 1964 mengemukakan bahwa dalam pertanian dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, peranan petani, serta tanaman yang dibudidayakan. Buku ini juga menjelaskan sebab-sebab dari peralihan itu sendiri seperti permintaan harga di pasaran, timbulnya penyakit pada tanaman sehingga membuat produksi berkurang. Buku ini berguna sebagai pembanding penyebab peralihan di daerah lain dengan Desa Parbuluan. Sehingga dapat ditemukan masalah-masalah yang ada pada daerah Parbuluan. Desmika Sembiring dalam Pertanian Jeruk dan Dampaknya Bagi Masyarakat Desa Tangkidik Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo 1980-1995, Secara umum skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan latar belakang proses pertanian jeruk yang dimulai oleh Norsan Barus pada tahun 1980 di Desa Tangkidik Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo 1980-1995. Skripsi ini juga menjelaskan bagaimana dampak dari pertanian jeruk ini bagi masyarakat desa Tangkidik. Selanjutnya skripsi ini juga mengkaji dan menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat setelah berkembangnya pertanian jeruk di desa ini. Tulisan ini juga menjelaskan sebab dari peralihan tanaman palawija ke tanaman jeruk. Masyarakat desa Tangkidik melakukan peralihan tanaman adalah untuk mengikuti perkembangan zaman dengan menambah penghasilan melalui tanaman jeruk. Selanjutnya adalah hasil karya dari Astina Situmorang yang berjudul Dari Petani ke Budi Daya Ikan Di Desa Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Tahun 1990-2000. Skripsi ini menjelaskan tentang . Perubahan mata pencaharian masyarakat dari petani menjadi budi daya ikan membawa dampak positif dan dampak negatif. Salah satu tujuan utama masyarakat dari perubahan mata pencaharian adalah untuk kehidupan ekonomi yang lebih baik. Desa Parbuluan 1 yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Parbuluan 1 yang terletak di tepi dataran tinggi kabupaten Dairi. Jarak Desa Parbuluan 1 dengan Kecamatan Panguru sekitar 2 km, dan penduduknya adalah suku Batak Toba yang didominasi marga Universitas Sumatera Utara Naibaho. Sebelum Tahun 1990, mata pencaharian utama masyarakat Desa Siogung-Ogung adalah bertani, yaitu petani padi, dan petani bawang. Dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, mata pencaharian masyarakat Desa Siogung-Ogung mengalami perubahan di awal tahun 1990. menjadi mata pencaharian sampingan masyarakat. Perubahan mata pencaharian masyarakat dari petani menjadi budi daya ikan membawa dampak positif dan dampak negatif. Salah satu tujuan utama masyarakat dari perubahan mata pencaharian adalah untuk kehidupan ekonomi yang lebih baik.

1.5 Metodologi Penelitian