73
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa signifikan hitung alpha yaitu 0.00 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Ha yang berbunyi ada pengaruh secara simultan. Uji hasil statistik tersebut menunjukkan bahwa F
hitung
variabel DER adalah 6.229 sedangkan F
tabel
adalah 3.551 pada tingkat keyakina 95. Karena F
hitung
F
tabel maka
H
o
ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah variabel penerimaan H
o
. Berdasarkan tabel 4.12 ROE, CR, DER, EPS dan ROI berpengaruh secara parsial dan simultan.
4.5.2 Uji Parsial Uji t
Untuk menguji signifikan dari persamaan regresi linier berganda secara parsial digunakan uji t. Cara yang digunakan dengan melihat probabilitas
signifikan dari nilai t pada tingkatan α = 5 . Dari persamaan regresi tersebut,
hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial UJi t
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta
1
Constant -8571.512 2281.136 -3.758 .002
ROE 141.259 103.871
.398 1.360
.197 CR 1339.520
429.907 .391
3.116 .008
DER 3184.266 511.230
.750 6.229
.000 EPS 5.710
6.704 .105
.852 .410
ROI -349.404 216.447
-.429 -1.614
.130
a. Dependent Variable : RS
Dari tabel, dapat diketahui bahwa : 1.
ROE X
1
, berdasarkan hasil penelitian X
1
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 1.360 sedangkan tingkat signifikan adalah 0.197 lebih besar dari taraf
74
signifikan α = 0.05. Dengan demikian, variabel ROE secara parsial tidak
mempunyai pengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap return saham. Variabel ROE memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar
141.259 hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel tingkat
ROE sebesar 1 akan menaikkan besarnya return saham sebesar 141.259.
Meskipun rasio ini mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham, rasio ini tidak memperhitungkan deviden maupun capital gain untuk
pemegang saham karena rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya.
2. CR X
2
, berdasarkan hasil penelitian X
2
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 3.116 sedangkan tingkat signifikan adalah 0.08 lebih besar dari taraf
signifikan α = 0.05. Dengan demikian, variabel CR secara parsial tidak
mempunyai pengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap return saham. Variabel CR memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar
1339.520 hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel tingkat
CR sebesar 1 akan menaikkan besarnya return saham sebesar 1339.520.
Hal ini bermakna bahwa mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancer perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya
hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan. 3.
DER X
3
, berdasarkan hasil penelitian X
3
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 16.229 sedangkan tingkat signifikan adalah 0.00 lebih kecil dari taraf
75
signifikan α = 0.05. Dengan demikian, variabel DER secara parsial
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Variabel DER memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar
3184.266 hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel tingkat
DER sebesar 1 akan menaikkan besarnya return saham sebesar
3184.266. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi rasionya menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban yang lebih besar pada jangka
waktu yang akan datang karena harus melakukan pembayaran atas hutang- hutangnya. Secara teoritis dengan berkembangnya kuantitas DER akan
diikuti dengan nilai return saham atau harga saham perusahaan tersebut. 4.
EPS X
4
, berdasarkan hasil penelitian X
4
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0.852 sedangkan tingkat signifikan adalah 0.410 lebih besar dari taraf
signifikan α = 0.05. Dengan demikian, variabel EPS secara parsial tidak
mempunyai pengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap return saham. Variabel EPS memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar
5.710 hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan variabel tingkat
ROE sebesar 1 akan menaikkan besarnya return saham sebesar 5.710.
Secara teoritis dengan meningkatnya EPS maka akan memperkecil risiko saham. Namun dalam penelitian ini besar kecilnya EPS tidak berpengaruh
terhadap perubahan return saham. Hal ini mungkin disebabkan karena investor lebih mengandalkan EPS sebagai bentuk laporan keuangan
76
konvensional untuk pertimbangan investasi bagi investor dan bukan tolak ukur mengetahui risiko suatu saham Rahardjo, 2006:63.
5. ROI X
5
, berdasarkan hasil penelitian X
5
diperoleh nilai t
hitung
sebesar - 1.614 sedangkan tingkat signifikan adalah 0.130 lebih besar dari taraf
signifikan α = 0.05. Dengan demikian, variabel ROI secara parsial tidak
mempunyai pengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap return saham. Tinggi rendahnya ROI akan mempengaruhi harga saham,dengan
mencapai laba yang tinggi, investor dapat mengharapkan keuntungan yang berasal dari deviden. Secara teoritis dengan bertambahnya kuantitas ROI
akan diikuti dengan nilai return saham atau harga saham perusahaan tersebut.
4.5.3 Koefisien Determinasi