Profitabilitas Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian

kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100 ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100. Artinya aktiva lancar harus jauh diatas jumlah hutang lancar. Isu-isu seperti kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas, belum digunakan untuk mengeluarkan batasan kredit, kesamaan perusahaan yang sedang digunakan untuk perbandingan dan aspek distribusi tidak bias ditangkap dalam current rasio lancar. Meskipun terbatas, rasio ini digunakan secara luas dalam analisis laporan keuangan. Dari perspektif auditor kemungkinan pemegang saham litigasi akan meningkat dengan penurunan rasio lancar karena rasio lancar yang lebih rendah artinya kemungkinan terjadi kebangkrutan perusahaan lebih besar. Sekali lagi Nelson et al 1988:383 berpendapat bahwa upaya audit yang meningkat sejalan dengan peningkatan risiko klien. Dengan demikian kualifikasi audit harus menjadi fungsi negatif dari likuiditas perusahaan. Secara ekstrem masalah likuiditas yang parah akan menyebabkan going concern.

2.1.6 Profitabilitas

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya Harahap, 2010: 304. Adapun rasio yang digunakan adalah Return on Asset ROA. Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh laba dan manajerial efisiensi secara keseluruhan. Perputaran aktiva ditunjukkan melalui seberapa besar volume penjualannya. Semakin besar rasio ini maka menunjukkan perusahaan mampu menghasilkan laba dan volume penjualan yang besar. Namun apabila rasio ROA semakin kecil, maka hal ini menunjukkan bahwa laba perusahaan kecil dikarenakan penjualan sedikit sehingga mengakibatkan perputaran aktiva lambat. Profitabilitas suatu perusahaan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Profitabilitas juga berhubungan positif dengan kompensasi manajemen. Argumen bahwa probabilitas menerima kualifikasi audit yang meningkat ketika profitabilitas menurun dapat dilihat dari berbagai perspektif. Pertama, keuntungan yang menurun, meningkatkan kemungkinan terjadinya kebangkrutan. Kedua, keuntungan yang menurun jauh lebih cenderung mengarah pada metode akuntansi yang dibuat oleh para manajer dalam upaya mereka untuk mempertahankan kompensasi mereka. Ketiga, perusahaan yang dikelola dengan buruk cenderung menerima publisitas lebih besar dan menyoroti para pemegang saham. Keempat, kemungkinan terjadinya litigasi oleh pemegang saham karena meningkatnya kinerja auditor sebagai ancaman pada kelangsungan hidup perusahaan. Kelima, klien beresiko ditinjau lebih teliti oleh auditor, sebagai syarat untuk terhindar dari kerugian karena litigasi Nelson et al,1988:383.

2.1.7 Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian

Laporan standar audit tanpa pengecualian diterbitkan saat kondisi berikut ini dipenuhi : 1. Seluruh laporan neraca, laporan labarugi, laporan saldo laba, dan laporan aliran kas dimasukkan dalam laporan keuangan. 2. Tiga standar umum diikuti dalam seluruh penugasan. 3. Bukti yang tepat dan memadai telah diakumulasi dan auditor melakukan penugasan sesuai dengan cara yang membuat ia dapat memastikan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan sudah dipenuhi. 4. Laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia. Hal ini juga berarti pengungkapan yang dimasukkan dalam penjelasan tambahan dan bagian lain dalam laporan keuangan sudah memadai. 5. Tidak ada keadaan yang memerlukan paragraf penjelasan tambahan atau modifikasi dalam laporan. Saat kondisi tersebut dipenuhi, laporan standar audit tanpa pengecualian dapat diterbitkan. Laporan standar audit tanpa pengecualian sering disebut sebagai opini bersih karena tidak ada kondisi yang mensyaratkan kualifikasi atau modifikasi dalam opini auditor. Laporan standar audit tanpa pengecualian merupakan opini audit yang paling umum. Kadang-kadang, kondisi di luar kendali auditor atau klien yang menyebabkan opini bersih tidak dapat diterbitkan. Dalam banyak hal, perusahaan memadai atas pencatatan akuntansi untuk menghindari kualifikasi atau modifikasi dari auditor. Jika salah satu atau beberapa dari lima persyaratan untuk laporan standar audit tanpa pengecualian tidak dipenuhi, maka laporan tersebut tidak dapat diterbitkan. Pengguna laporan keuangan biasanya memperhatikan laporan tanpa opini atau opini tidak wajar dibandingkan dengan laporan tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan.

2.1.8 Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelas

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Tidak Diberikannya Opini Wajar Tanpa Pengecualian Pada LKPD Provinsi Sumatera Utara

2 66 88

Perbandingan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman opini audit unqualified

1 13 174

Analisis Dampak Publikasi Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) dan Opini Audit Wajar dengan Pengecualian (WDP) terhadap Abnormal Return Saham

1 15 3

ANALISIS DAMPAK PUBLIKASI OPINI AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELAS (WTP-PP) Analisis Dampak Publikasi Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) Dan Opini Audit Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Terhadap Ab

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Dampak Publikasi Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) Dan Opini Audit Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Terhadap Abnormal Return Saham (Studi Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012)

0 1 10

ANALISIS DAMPAK PUBLIKASI OPINI AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELAS (WTP-PP) Analisis Dampak Publikasi Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) Dan Opini Audit Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Terhadap Ab

0 1 15

ANALISIS OPINI AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN BAHASA PENJELASAN DAN PENGARUH OPINI TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ 45.

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Studi Perbandingan Faktor-faktor (Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas) Pada Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjel

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN - Studi Perbandingan Faktor-faktor (Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas) Pada Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelas, St

0 0 8

Studi Perbandingan Faktor-faktor (Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas) Pada Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelas, Studi Empiris pada Per

0 0 12