Statistik Deskriptif Merumuskan Hipotesis . Kriteria Pengujian Perbandingan Rasio leverage Pada Perusahaan yang Menerima

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan metode analisis perbandingan 2 rata-rata paired samples t test. Metode analisis ini ditujukan untuk menguji perbandingan dua rata-rata sampel yang berpasangan. Alasan penggunaan uji t sampel berpasangan adalah karena perbandingan dua variabel dependen opini audit wajar tanpa pengecualian dan opini audit wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji t sampel berpasangan dapat dijelaskan sebagai berikut Puriyatno, 2011:

3.7.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi standard deviation, dan maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

3.7.2 Merumuskan Hipotesis .

Ha: Ada perbedaan antara opini audit wajar tanpa pengecualian dengan opini audit wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas

3.7.3 Kriteria Pengujian

• Jika signifikansi 0,05, maka Ha ditolak • Jika signifikansi 0,05 maka Ha diterima

3.7.4. Membuat Kesimpulan

Dapat dilihat dari output hasil uji t sampel berpasangan Jika signifikasi kurang dari 0,05 maka kesimpulannya tidak ada perbedaan antara opini audit wajar tanpa pengecualian dengan opini audit wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Sedangkan jika signifikansi lebih dari 0,05, maka kesimpulannya ada perbedaan antara opini audit wajar tanpa pengecualian dengan opini audit wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Setelah data terkumpul, seluruh sampel diseleksi berdasarkan kriteria. Diperoleh 38 sampel yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh sampel yang terpilih.

4.1.1.1 . Leverage

Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Leverage Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation opini unqualified 19 .32 1.72 .9642 .45427 opini unqualified with explanatory 19 .01 2.24 .5111 .48697 Valid N listwise 19 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Hasil output diatas menunjukkan jumlah sampel N adalah 19. Dari 19 jumlah sampel ini, opini wajar tanpa pengecualian unqualified mempunyai nilai minimum 0,32, nilai maksimum nya adalah 1,72, dan standar deviasi sebesar 0,45427. Sedangkan untuk opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas mempunyai nilai minimum sebesar 0,01, nilai maksimum sebesar 2,24 dan standar deviasi sebesar 0,48697. Hasil ini menunjukkan bahwa rasio leverage pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian lebih tinggil daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.

4.1.1.2. Likuiditas Tabel 4.2

Hasil Analisis Deskriptif Likuiditas Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation opini unqualified 19 .24 4.95 1.5389 1.05744 opini unqualified with explanatory 19 .32 59.71 5.2921 13.39555 Valid N listwise 19 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Hasil output diatas menunjukkan jumlah sampel N adalah 19. Dari 19 jumlah sampel ini, opini wajar tanpa pengecualian unqualified mempunyai nilai minimum 0,24, nilai maksimum nya adalah 4,95, dan standar deviasi sebesar 1,05744. Sedangkan untuk opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas mempunyai nilai minimum sebesar 0,32, nilai maksimum sebesar 59,71 dan standar deviasi sebesar 13,39555. Hasil ini menunjukkan bahwa current ratio pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian lebih rendah daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.

4.1.1.3. Profitabilitas Tabel 4.3

Hasil Analisis Deskriptif Profitabilitas Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation opini unqualified 19 .01 .82 .1384 .20117 opini unqualified with explanatory 19 -3.79 8.67 .2611 2.22955 Valid N listwise 19 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Hasil output diatas menunjukkan jumlah sampel N adalah 19. Dari 19 jumlah sampel ini, opini wajar tanpa pengecualian unqualified mempunyai nilai minimum 0,1 nilai maksimum nya adalah 0,82 dam standar deviasi sebesar 0,20117. Sedangkan untuk opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas mempunyai nilai minimum -3,79, nilai maksimum 8,67, dan standar deviasi sebesar 2,22955. Hasil ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian lebih tinggi daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.

4.1.2. Uji Paired Sample T Test

Paired sample T test atau uji t sampel berpasangan digunakan untuk menguji perbandingan dua rata-rata sampel yang berpasangan Priyatno:2011:hal 41

4.1.2.1. Leverage Tabel 4.4

Hasil Uji T-Test statistik Leverage Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 opini unqualified .9642 19 .45427 .10422 opini unqualified with explanatory .5111 19 .48697 .11172 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang statistik data dari sampel berpasangan, yaitu opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Untuk data opini unqualified nilai rata-rata nya adalah 0,9642, jumlah data 19, standar deviasi 0,45427 dan standar error mean 0,10422. Sedangkan untuk data opini unqualified with explanatory nilai rata-rata nya adalah 0,5111, jumlah data juga 19, standar deviasi 0,48697 dan standar error mean 0,11172. Hal ini menunjukkan bahwa rasio leverage pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian mempunyai nilai yang lebih rendah daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Tabel 4.5 Hasil Uji korelasi T-Test Leverage Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 opini unqualified opini unqualified with explanatory 19 -.130 .595 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang besarnya korelasi atau hubungan antara dua sampel berpasangan, yaitu opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Pengambilan keputusan : a. Diketahui nilai korelasi sebesar -1,30 dengan signifikansi 0,595. Karena signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi hubungan yang signifikan antara opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. b. Jika nilai korelasi semakin mendekati 1, maka hubungannya semakin kuat. Sedangkan jika nilai korelasinya semakin mendekati 0, maka hubungannya semakin lemah. Jadi, karena nilai korelasi -1,30 semakin mendekati 0, maka hubungan yang terjadi adalah lemah. Tabel 4.6 Hasil Uji T-test Leverage Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 opini unqualified - opini unqualified with explanatory .45316 .70790 .16240 .11196 .79435 2.790 18 .012 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan Paired Samples T Test. Dalam mengambil keputusan cukup membaca nilai Sig2- tailed. a. Jika signifikan kurang dari 0,05, maka kesimpulannya ada perbedaan antara opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. b. Jika signifikan lebih dari 0,05, maka kesimpulannya ada perbedaan antara opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Diketahui nilai signifikansi sig 2-tailed sebesar 0,12 nilainya lebih dari 0,05, maka kesimpulannya tidak ada perbedaan nilai rasio leverage antara perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.

4.1.2.2. Likuiditas Tabel 4.7

Hasil Uji T-Test Statistik Likuiditas Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 opini unqualified 1.5389 19 1.05744 .24259 opini unqualified with explanatory 5.2921 19 13.39555 3.07315 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang statistik data dari sampel berpasangan, yaitu opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Untuk data opini unqualified nilai rata-rata nya adalah 1,5389, jumlah data 19, standar deviasi 1,05744 dan standar error mean 0,24259. Sedangkan untuk data opini unqualified with explanatory nilai rata-rata nya adalah 5,2921, jumlah data juga 19, standar deviasi 13,39555 dan standar error mean 3,07315. Hal ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian mempunyai nilai yang lebih rendah daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi T-Test Likuiditas Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 opini unqualified opini unqualified with explanatory 19 .728 .000 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang besarnya korelasi atau hubungan antara dua sampel berpasangan, yaitu opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Pengambilan keputusan : a. Diketahui nilai korelasi sebesar 0,728 dengan signifikansi 0,000. Karena signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan terjadi hubungan yang signifikan antara opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. b. Jika nilai korelasi semakin mendekati 1, maka hubungannya semakin kuat. Sedangkan jika nilai korelasinya semakin mendekati 0, maka hubungannya semakin lemah. Jadi, karena nilai korelasi 0,728 semakin mendekati 1, maka hubungan yang terjadi adalah kuat. Tabel 4.9 Hasil Uji T-Test Likuiditas Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 opini unqualified - opini unqualified with explanatory - 3.7531 6 12.64640 2.90128 -9.84853 2.34221 -1.294 18 .212 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan Paired Samples T Test. Dalam mengambil keputusan cukup membaca nilai Sig2- tailed. Diketahui nilai signifikansi sig 2-tailed sebesar 0,212 nilainya lebih dari 0,05, maka kesimpulannya tidak ada perbedaan nilai rasio likuiditas antara perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.

4.1.2.3. Profitabilitas Tabel 4.10

Hasil Uji T-Test Statistik Profitabilitas Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 opini unqualified .1384 19 .20117 .04615 opini unqualified with explanatory .2611 19 2.22955 .51149 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang statistik data dari sampel berpasangan, yaitu opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Untuk data opini unqualified nilai rata-rata nya adalah 0,1384, jumlah data 19, standar deviasi 0,20117 dan standar error mean 0,4615. Sedangkan untuk data opini unqualified with explanatory nilai rata-rata nya adalah 0,2611, jumlah data juga 19, standar deviasi 2,22955 dan standar error mean 0,51149. Hal ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi T-Test Profitabilitas Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 opini unqualified opini unqualified with explanatory 19 -.034 .889 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang besarnya korelasi atau hubungan antara dua sampel berpasangan, yaitu opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Pengambilan keputusan : a. Diketahui nilai korelasi sebesar -0,34 dengan signifikansi 0,889. Karena signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi hubungan yang signifikan antara opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. b. Jika nilai korelasi semakin mendekati 1, maka hubungannya semakin kuat. Sedangkan jika nilai korelasinya semakin mendekati 0, maka hubungannya semakin lemah. Jadi, karena nilai korelasi -034 semakin mendekati 0, maka hubungan yang terjadi adalah lemah. Tabel 4.12 Hasil Uji T-Test Profitabilitas Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 opini unqualified - opini unqualified with explanatory -.12263 2.24548 .51515 -1.20492 .95966 -.238 18 .815 Sumber: Hasil Olahan Data Penulis, 2015 Output ini menjelaskan tentang hasil uji sampel berpasangan Paired Samples T Test. Dalam mengambil keputusan cukup membaca nilai Sig 2- tailed. Diketahui nilai signifikansi sig 2-tailed sebesar 0,815 nilainya lebih dari 0,05, maka kesimpulannya tidak ada perbedaan nilai rasio profitabilitas antara perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.

4.2. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian paired samples T test yang telah dijabarkan dalam bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam tiga bagian. Bagian pertama membahas perbandingan rasio leverage pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penejelas.H1. Bagian kedua membahas perbandingan rasio likuiditas pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas H2. Bagian ketiga membahas perbandingan rasio profitabilitas pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas H3.

4.2.1. Perbandingan Rasio leverage Pada Perusahaan yang Menerima

Opini Unqualified dan Perusahaan yang Menerima Opini Unqualified With Explanatory Untuk data opini wajar tanpa pengecualian nilai rata-rata nya adalah 0,9642, jumlah data 19, standar deviasi 0,45427 dan standar error mean 0,10422. Sedangkan untuk data opini unqualified with explanatory nilai rata-rata nya adalah 0,5111, jumlah data juga 19, standar deviasi 0,48697 dan standar error mean 0,11172. Hal ini menunjukkan bahwa rasio leverage pada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian mempunyai nilai yang lebih rendah daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian memiliki tingkat hutang yang lebih rendah daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Hal itu berarti bahwa perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian mempunyai hutang yang lebih sedikit daripada perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas.

4.2.2. Perbandingan Rasio Likuiditas Pada Perusahaan yang Menerima Opini

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Tidak Diberikannya Opini Wajar Tanpa Pengecualian Pada LKPD Provinsi Sumatera Utara

2 66 88

Perbandingan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman opini audit unqualified

1 13 174

Analisis Dampak Publikasi Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) dan Opini Audit Wajar dengan Pengecualian (WDP) terhadap Abnormal Return Saham

1 15 3

ANALISIS DAMPAK PUBLIKASI OPINI AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELAS (WTP-PP) Analisis Dampak Publikasi Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) Dan Opini Audit Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Terhadap Ab

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Dampak Publikasi Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) Dan Opini Audit Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Terhadap Abnormal Return Saham (Studi Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012)

0 1 10

ANALISIS DAMPAK PUBLIKASI OPINI AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELAS (WTP-PP) Analisis Dampak Publikasi Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) Dan Opini Audit Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Terhadap Ab

0 1 15

ANALISIS OPINI AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN BAHASA PENJELASAN DAN PENGARUH OPINI TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ 45.

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Studi Perbandingan Faktor-faktor (Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas) Pada Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjel

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN - Studi Perbandingan Faktor-faktor (Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas) Pada Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelas, St

0 0 8

Studi Perbandingan Faktor-faktor (Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas) Pada Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Perusahaan yang Menerima Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelas, Studi Empiris pada Per

0 0 12