dimiliki oleh anggota-anggota genus Salmonella dan Shigella, yaitu genera yang mempunyai spesies-spesies enteric patogenik Pelczar, 1988.
2.2.3 Pemeriksaan Bakteriologis untuk Menentukan Potabilitas Air
Penting sekali perincian ini untuk betul-betul diperhatikan bila mengirimkan contoh air untuk analisis bakteri biologis:
1. Contoh air ditempatkan dalam botol yang steril
2. Contoh tersebut harus dapat mewakili sumbernya
3. Contoh air tidak boleh terkontaminasi selama dan setelah pengambilan
4. Contoh tersebut harus diuji segera setelah pengambilan
5. Apabila ada penundaan pemeriksaan maka contoh tersebut harus disimpan
pada suhu antara 0-10
o
C Prosedur bakteriologis yang rutin terdiri dari:
1. Hitungan cawan Plate Count untuk menetapkan jumlah bakteri yang ada
2. Uji-uji untuk menampakkan adanya bakteri koliform Pelczar, 1988.
Hitungan cawan berguna untuk menetapkan efisiensi usaha untuk menyingkirkan atau memusnahkan organisme dengan jalan sedimentasi,
sedimentasi, filtrasi dan klorinasi. Pengujian untuk mendeteksi bakteri koliform menggunakan media selektif dan diferensial sangat membantu mempercepat
usaha pemeriksaan air guna mendeteksi organism koliform. Pemeriksaan tersebut terdiri dari 3 langkah berurutan :
1. Uji dugaan “ Presumtif test”
2. Uji yang diperkuat “ Confirmed test”
3. Uji lengkap “Completed test”
Medium pembiakan dasar adalah medium pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme,
dan dipakai juga sebagai komponen dasaruntuk membuat medium pembiakan lain. Medium ini dibuat dari 3 g ekstrak daging, 5 g pepton dan 1000 ml air,
dinamakan juga bulyon nutrisi. Dengan penambahan 15 g agar-agar diperoleh apa yang dinamakan agar nutrisi atau bulyon agar. Sebagai pengganti ekstrak daging
dapat dipakai air kaldu yang dibuat dari 1 kg daging segar bebas lemak yang direbus dengan air sampai diperoleh 2000 ml air kaldu setelah disaring, kemudian
ditambahkan ½ persen natrium klorida Pelczar, 1988.
2.3 Sterilisasi
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi
dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas kalor, gas-gas seperti formaldehyde, etilenoksida atau
betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia, oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh
sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi Irianto, 2006. Sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1. Sterilisasi pemanasan basah dengan menggunakan uap atau air panas
2. Sterilisasi kering dalam tanur
3. Pembakaran total