d. Setelah itu inkubasi selama 48 jam dengan suhu 35
o
C. e.
Amati dan catat jumlah total count yang dihasilkan.
3.2.6.3 Media Chromocult
a. Masukkan hasil pengenceran 10
-6
kedalam cawan petri, masing-masing sampel dilakukan 2 kali.
b. Kemudian masukkan media Chromocult sampai ± 3 ml, homogenkan.
c. Lakukan proses yang sama pada setiap sampel.
d. Setelah itu inkubasi selama 24 jam dengan suhu 35
o
C. e.
Amati dan catat jumlah total count yang dihasilkan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengamatan Menggunakan Media
Plate Count Agar PCA
Hasil analisa mikroorganisme yang dilakukan terhadap 3 sampel Treated Water adalah:
Tabel 4.1 Hasil Cemaran Mikroba Total Count Menggunakan Media Plate Count
Agar PCA
NO SAMPEL
JUMLAH TOTAL COUNT
PERSYARATAN PT COCA-COLA
BOTTLING INDONESIA
CFUMl 24 JAM
CFUml 48 JAM
CFUml 1
Carbon 1 10
-5
23 23
25 2
Carbon 1 10
-6
18 20
25 3
Carbon 2 10
-5
19 20
25 4
Carbon 2 10
-6
12 13
25 5
Carbon 3 10
-5
13 15
25 6
Carbon 3 10
-6
2 2
25
4.1.2 Hasil Pengamatan Menggunakan Media Chromocult
Hasil analisa mikroorganisme yang dilakukan terhadap 3 sampel air Treated:
Tabel 4.2 Hasil Cemaran Mikroba Total Count Menggunakan Media Chromocult
NO SAMPEL
JUMLAH TOTAL
COUNT PERSYARATAN
PT COCA-COLA BOTTLING
INDONESIA CFUMl
24 JAM CFUml
1 Carbon 1 10
-5
1 2
Carbon 1 10
-6
1 3
Carbon 2 10
-5
1 4
Carbon 2 10
-6
1 5
Carbon 3 10
-5
1 6
Carbon 3 10
-6
1
4.2 Pembahasan
Hasil analisa dengan menggunakan metode Pour Plate pada media Plate Count Agar PCA ketiga sampel Treated Water diperoleh hasil pencemaran
mikroba, baik pada waktu 24 jam maupun 48 jam ditemukan adanya mikroba, tetapi jumlahnya masih berada pada batas standar sesuai dengan mutu PT Coca-
Cola Bottling Indonesia Unit Medan yaitu tidak lebih dari 25 cfuml. Sedangkan dari hasil analisis menggunakan metode Pour Plate pada media
Chromocult ketiga sampel Treated Water diperoleh hasil pencemaran mikroba pada 24 jam tidak ditemukan adanya mikroba, hal ini sesuai dengan standar mutu
PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.
Memperhatikan dan menjaga kualitas air baku untuk industri air minum sangat penting. Air minum memerlukan persyaratan yang ketat karena air minum
itu langsung berhubungan dengan proses biologis tubuh yang dapat menentukan kesehatan manusia. Kualitas air pada dasarnya dilakukan pengujian untuk
membuktikan apakah air layak untuk dikonsumsi. Penetapan standart sebagai batas mutu minimal yang harus dipenuhi telah ditentukan oleh standart baik
standart nasional maupun internasional Sunu, 2001.