2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan satu kumpulan
koloni yang besar di mana jumlah koloninya diragukan dapat dihitung sebagai satu koloni.
3. Satu deretan rantai koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung
sebagai satu koloni Fardiaz, 1992.
2.4.2 Keuntungan dan Kerugian Metode Pour Plate
Keuntungan metode pour plate: a.
Hanya sel yang masih hidup yang dihitung b.
Beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus c.
Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang terbentuk mungkin berasal dari satu sel mikroba dengan penambahan spesifik
Kerugian metode pour plate: a.
Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkim membentuk satu koloni.
b. Medium dan kondisi yamg berbeda mungkin menghasilkan nilai yang
berbeda. c.
Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar.
d. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga
pertumbuhan koloni dapat dihitung Fardiaz, 1992.
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan terdiri dari: Newclave All America, Botol Schoot Duran 100 ml, petridish dan pad, scoopsendok 20 ml, tabung reaksi,
pipet mikro, tips, laminar air flow, rak tabung reaksi, tissue, bunsen, pinset, beacker glass, erlenmeyer flask, penangas air, inkubator, gelas ukur, neraca
analitik, labu tentukur 100 ml dan batang pengaduk.
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari: Treated Water, Media Plate Count Agar PCA, media Chromocult, aquadest steril, aquadest air dan alcohol
96.
3.2 Prosedur Percobaan 3.2.1 Pembuatan Media
Plate Count Agar PCA
a. Ditimbang 6,5 gram Media Plate Count Agar PCA.
b. Diencerkan dengan aquades yang telah dipanaskan sebelumnya sebanyak 300
ml c.
Aduk media sampai larut d.
Sterilkan media di dalam newclave
3.2.2 Pembuatan Media Chromocult
a. Ditimbang 4,5 gram Media Chromocult
b. Diencerkan dengan aquades yang telah dipanaskan sebelumnya sebanyak 200
ml c.
Aduk media sampai larut d.
Sterilkan media di dalam newclave
3.2.3 Sterilisasi Alat dan Bahan
a. Siapkan newclave, isi dengan air ± 2 liter
b. Masukkan bahan-bahan yang akan disterilkan, seperti: Botol Schott Duran
yang telah diisi dengan aquades, media, tabung reaksi dan petridish. c.
Tutup cover newclave dan pastikan air exhaust tubet pada posisi yang tepat. d.
Kunci cover dengan Bakelite wing nut. e.
Arahkan Switch pada posisi ON. f.
Diatur heat control knob pada posisi maksimum 10, pilot light akan hidup dan berwarna merah mengidentifikasi bahwa alat sedang beroperasi.
g. Tunggu sampai tekanan di pressure gauge hingga 1,2 bar dan temperature
121
o
C. h.
Setelah tekanan tercapai, set control knob pada posisi 5. i.
Setelah 10 menit turunkan control knob pada posisi minimum 0. j.
Biarkan hingga tekanan di pressure gauge pada posisi 0 psi. k.
Kemudian buka kunci cover. l.
Bahan-bahan tersebut telah steril dan siap digunakan.
3.2.4 Pembuatan Alkohol 70
a. Ambil 730 ml Alkohol 96, masukkan ke dalam labu tentukur 1000 ml.
b. Diencerkan dengan aquades sampai garis tanda.