BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air 2.1.1 Pengertian air
Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap makhluk hidup, dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan. Menurut tempatnya, air dapat
berada di permukaan tanah selanjutnya air ini disebut air permukaan dan dapat pula berada di dalam tanah, dan air ini selanjutnya disebut air tanah. Air hujan
yang jatuh di tanah sebagian meresap ke dalam tanah dan sebagain lain dapat menggenang di permukaan tanah, hal ini bergantung kepada kondisi tanah. Air
hujan membawa serta mikroorganisme-mikroorganisme yang senantiasa berhamburan di udara, lebih-lebih di udara yang mengatasi tanah yang berdebu.
Setiba ditanah, air menjadi lebih cemar lagi karena sisa-sisa makhluk hidup sampah, kotoran dari hewan maupun manusia, dan mungkin juga kotoran yang
berasal dari pabrik-pabrik Dwidjoseputro, 2010. Manusia memperoleh air yang diperlukannya untuk minum, masak, mandi
dan cuci dari air hujan, dari air yang menggenang di permukaan tanah seperti waduk, kubangan, atau dari sungai, sumber dan sumur. Air yang mengandung
mikroorganisme itu disebut air yang kontaminasi, jadi air itu tidak steril. Beberapa penyakit menular dapat sewaktu-waktu meluas menjadi wabah epidemi karena
peranan air yang tercemar Dwidjoseputro, 2010. Air tanah mengandung zat-zat anorganik maupun zat-zat anorganik
maupun zat-zat organik dan oleh karena itu merupakan tempat baik bagi
kehidupan mikroorganisme. Mikroorganisme-mikroorganisme yang autotrof merupakan penghuni pertama di dalam air yang mengandung zat-zat anorganik.
Sel-sel yang mati merupakan bahan organik yang memungkinkan kehidupan mikroorganisme-mikroorganisme yang heterotrof. Temperatur turut menentukan
populasi dalam air. Temperature sekitar 30
o
C atau lebih sedikit baik sekali bagi kehidupan bakteri patogen yang berasal dari hewan maupun manusia. Sinar
matahari, terutama sinar ultra ungunya, memang dapat mematikan bakteri, akan tetapi daya tembus sinar ultra ungu kedalam air itu tidak seberapa Dwidjoseputro,
2010. Air yang mengalir deras dan bergolak karena menerjang batu-batuan
kurang baik bagi kehidupan bakteri. Air sumur hal ini bergantung kepada lingkungan pada umumnya lebih bersih daripada air permukaan, karena air yang
merembes kedalam tanah itu telah tersaring oleh lapisan tanah yang dilewatinya Dwidjoseputro, 2010.
Pada prinsipnya tujuan pengujian air minum ialah untuk mengetahui ada tidaknya mikroorganisme patogen. Oleh karena itu pengujian air didasarkan atas
ada tidaknya bakteri dari golongan “kolon” saja. Bakteri kolon terdiri atas berbagai bakteri yang merupakan penghuni biasa dari usus tebal manusia atau
hewan yang sehat maupun yang sakit, misalnya Escherichia coli dari Aerobacter aerogenes. Kehadiran bakteri kolon di dalam suatu contoh air menunjukkan
adanya pencemaran pollution yang berasal dari kotoran manusia atau hewan, dan hal ini dianggap identik dengan adanya bakteri patogen.