dan sifat tersebut bergantung pada suhu. Pada suhu rendah molekul air tersusun dalam bidang empat, yaitu suatu molekul berada di tengah–tengah dan empat
molekul di sudut suatu bidang empat. Struktur seperti ini terdapat dalam bentuk es. Dalam bentuk cair bidang empat ini rusak dan menyatu, dengan bertambahnya
suhu sedikit demi sedikit berubah ke dalam bentuk yang lain sampai akhirnya pada bentuk bola yang mempunyai susunan yang rapat Andi, 2007.
Sifat anomali air sangat penting bagi kehidupan. Perairan tawar hanya membeku pada permukaannya, sedangkan suhu di bagian dalamnya umumnya
hanya sedikit dibawah 4 C pada musim dingin. Pembekuan ini merupakan
barrier penghalang bagi penyebaran banyak jasad Andi, 2007. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan
untuk diminum. Sedangkan KEPMENKES RI No.17MENKESVII2002, mengartikan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Standar kualitas air minum yang digunakan diatur oleh Pemerintah melalui
PERMENKES No.416MENKESPERIX1990 antara lain : a.
tidak berbau dan tidak berasa b.
kekeruhan tidak lebih dari skala 5 NTU c.
pH antara 6,5-8,5 d.
besi sebagai Fe 0,3 mg lt e.
mangan sebagai Mn 0,1 mg lt f.
zat organik sebagai KMnO4 10 mg lt g.
bebas bakteri indikator penyakit yang disebarkan
Demi pemenuhan kebutuhan air bersih, maka dicari sumber-sumber air untuk diolah. Salah satunya sumber air alami misalnya air permukaan sungai.
Sebelum air permukaan dijadikan sumber pengolahan air bersih, terlebih dulu diperiksa secara fisika dan kimia untuk mengetahui kualitas dan kuantitas air
tersebut. Selanjutnya metode pengolahan ditentukan dan direncanakan instalasi pengolahan air Rivai, 2007.
2.2 Sumber Air
Sumber – sumber air dapat dibagi dalam beberapa hal yaitu : a.
air Laut b.
air Atmosfer c.
air permukaan d.
air tanah i.
Air Laut, terasa asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3. Dengan keadaan ini, maka air laut tak memenuhi syarat
untuk air minum Sutrisno, 1996. ii. Air Atmosfer, dalam keadaan murni sangat bersih, tetapi sering terjadi
pengotoran yang disebabkan oleh industridebu, asap kendaraan. Untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum, ketika menampungnya
tempatkan jaring dan kawat atau kain kasa di permukaan bak atau drum untuk menampung air, lalu taburkan batu koral di atas jaringnya sebagai penyaring
hujan sebelum ditampung Sutrisno, 1996. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa–pipa
penyalur maupun bak reservoir, sehingga mempercepat korosi karatan. Air hujan
juga mempunyai kadar mineral yang rendah, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun karena dapat menghasilkan busa yang banyak sutrisno, 1996.
iii. Air Permukaan, adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada
umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama mengalir, misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun, kotoran industri kota dan
sebagainya. Beberapa pengotoran ini, untuk masing–masing air permukaan akan berbeda–beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan
tersebut. Jenis pengotoran yang umum adalah kotoran fisik, kimia, dan bakteriologi Sutrisno, 1996.
iv. Air Tanah, adalah air yang berada di bawah tanah dalam zona jenuh, tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer Sutrisno, 1996. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tanah tidak tertekan
bebas dan air tanah tertekan. Air tanah bebas air bersumber di akifer yang hanya sebagian terisi air, terletak pada suatu dasar yang kedap air, dan mempunyai
permukaan bebas. Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air, bagian atas dan bawah dibatasi oleh lapisan yang kedap air Effendi, 2003.
2.3 Penggolongan Air 2.3.1 Penggolongan air menurut Peraturan Presiden No.201990 :
Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Golongan B : Air yang digunakan sebagai air baku air minum. Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.