Berdasarkan hasil penelitian dilakukan data diagram statistika untuk melihat grafik perbandingan PAC dan Tawas dalam mempertahankan pH pada air
sungai Belawan Gambar 4.1
Gambar 4.1 Hasil pengujian perbandingan PAC dan Tawas dalam
mempertahankan pH.
4.2 Pembahasan
Manusia dan semua mahluk hidup membutuhkan air. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi, dan air juga merupakan bagian
penting dari sumber daya alam yang mempunyai karakteristik unik dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Air bersifat sumber daya terbarukan dan dinamis.
Artinya sumber utama air yang berupa hujan akan selalu dating sesuai dengan waktu atau musimnya sepanjang tahun Kodoatie, 2005.
6 6,1
6,2 6,3
6,4 6,5
6,6 6,7
6,8 6,9
7
Koagulan PAC Koagulan Tawas
p H
19 ppm 21 ppm 25 ppm
Dosis ppm koagulan PAC dan Tawas
pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan. Ia juga merupakan suatu cara
untuk menyatakan konsentrasi ion H
+
. Dalam penyediaan air, pH merupakan satu faktor yang harus dipertimbangkan mengingat bahwa derajat keasaman dari air
akan sangat mempengaruhi aktivitas pengolahan yang akan dilakukan, misalnya dalam melakukan koagulasi kimiawi, desinfeksi, pelunakan air water softening
dan dalam pencegahan korosi Widiatmoko, 1994. Dari data yang ada, didapat hasil pemeriksaan pH pada air baku sungai
Belawan PDAM Hamparan perak 6,9. pH tersebut masih dapat dikatakan normal, Karena rentangan pH yang telah ditetapkan di sasaran mutu Instalasi Pengelola
Air PDAM Tirtanadi Sumatera Utara adalah 6,5 – 8,5. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 2010 didapat
persyaratan pH kualitas Air minum 6,5 – 8,5. Dapat dikatakan bahwa pH air baku sampel sungai Belawan masih memenuhi persyaratan.
Berdasarkan gambar 4.1, setelah melakukan jartest pada dosis 19 ppm, 21 ppm, 25 ppm dengan menggunakan koagulan PAC dan Tawas didapat hasil
untuk PAC bahwa semakin tinggi dosis PAC maka pH tidak akan turun. Maka dapat dikatakan bahwa koagulan PAC dapat mempertahankan pH. Sedangkan
koagulan tawas semakin tinggi dosis yang dipakai, maka semakin rendah pH nya, sehingga untuk menaikkan pH digunakan lagi penambahan kapur.
Berdasarkan gambar 4.1 juga dapat dilihat bahwa pH koagulan yang mendekati dengan pH air baku adalah Poly Aluminium chloride PAC, sehingga