merupakan polimer alami hasil turunan kitin sehingga diharapkan aman bagi manusia. Kemampuan antibakteri kitosan diakibatkan terdapatnya gugus NH
3
glukosamin yang mampu berinteraksi dengan permukaan sel bakteri yang bermuatan negatif sehingga dapat mengganggu pertumbuhan bakteri. Tsai dan Su
1999 yang telah meneliti adanya efek bakterial dari kitosan udang terhadap Escherichia coli.
Menurut Ibrahim 2010 penggunaan kitosan sebagai pengisi dalam pembuatan sabun transparan akan memberikan sifat fisik, kimia dan bioefek dari
produk akhir sabun transparan dan mencari konsentrasi terbaik dari kitosan dengan menggunakan perbandingan sabun komersil, dimana semakin meningkat
konsentrasi kitosan yang ditambahkan maka parameter organoleptik dan kelembutannya memberikan hasil yang terbaik dari sifat kimianya dibandingkan
dengan sabun komersil.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti mengenaioptimasi konsentrasi kitosan molekul tinggi dalam sabun transparan antibakteri terhadap uji
aktivitas bakteriEscherichia coli danStaphylococcus aureus.
1.2 Perumusan Masalah
Apakah peningkatan konsentrasi kitosan sebagai antibakteri pada sabun transparan dapat meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteriEscherichia
coli danStaphylococcus aureus.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini mencakup: 1. Pembuatan sabun transparan dilakukan dengan tanpa penambahan kitosan
sebagai sabun pembanding dan dengan penambahan kitosan pada variasi konsentrasi 2, 3, 4, dan 5
2. Optimasi kitosan dalam sabun transparan antibakteri ditentukan dengan uji aktivitas bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
3. Uji kelayakan sabun transparan antibakteri meliputi parameter pH, kadar air, kadar alkali bebas dalam bentuk NaOH, asam lemak bebas, dan
minyak mineral
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan optimasi konsentrasi kitosan sebagai antibakteri pada sabun transparan terhadap uji aktivitas bakteri Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat tentang kelebihan sabun transparan dengan adanya optimasi kitosan molekul tinggi sebagai
antibakteri sehingga penggunaannya dapat diterapkan dalam industri kosmetik.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar LIDA Universitas Sumatera Utara dan Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan di Balai Laboratorium
KesehatanMedan
Universitas Sumatera Utara
1.7 Metodologi Percobaan
Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium, meliputi: 1. Sampel yang digunakan diperoleh secara komersil seperti minyak kelapa
produk “Barco” dan kitosan 2. Pembuatan sabun transparan dilakukan dengan metode semi-panas pada
suhu 70-80 C, dimana pembuatan tahap awal dilakukan tanpa penambahan
kitosan sebagai sabun pembanding dan tahap selanjutnya ditambahan kitosan dengan variasi 2, 3, 4, dan 5
3. Hasil sabun transparan antibakteri ditentukan dengan uji aktivitas bakteri metode difusi agar dengan mengukur diameter zona hambatnya dan
dilalukan analisis pH, kadar air, alkali bebas, asam lemak bebas dan minyak mineral sesuai standar mutu SNI 06-3532-1994
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sabun