BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Produk sabun transparan yang dihasilkan dari penelitian merupakan hasil dari formulasi sabun transparan berdasarkan modifikasi Qisti 2009. Produk sabun
transparan yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Sabun Transparan
Standar khusus untuk sabun transparan belum ditemukan, maka karakteristik dari sabun transparan antibakteri yang dihasilkan disesuaikan
menurut spesifikasi standar mutu yang terdapat dalam SNI 06-3532-1994 dengan parameter pH, kadar air, kadar alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH, kadar
asam lemak bebas, minyak mineral dan uji aktivitas antibakteri menurut DepKes RI Farmakope Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4.1.1 Hasil Analisis Sabun Transparan sesuai SNI 06-3532-1994
Data hasil pengukuran berdasarkan SNI 06-3532-1994 meliputi pH, kadar air, kadar alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH, kadar asam lemak bebas, dan
minyak mineralterhadap sabun transparan dengan adanya penambahan kitosan dalam berbagai konsentrasidapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sabun Transparan sesuai SNI 06-3532-1994
Sabun transparan Konsentrasi
Kitosan pH
Kadar Air Alkali
Bebas Asam Lemak
Bebas Minyak
Mineral 8,27
16 0,104
2,91 Negatif
2 8,25
15,25 0,096
2,56 Negatif
3 8,16
14,25 0,088
2,34 Negatif
4 8,04
10,75 0,048
2,21 Negatif
5 8,10
13,50 0,072
2,28 Negatif
4.1.2 Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri
Hasil pengujian aktivitas antibakteri kitosan dalam pembuatan sabun transparan terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureusmenunjukkan adanya
aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran diameter zona hambat yang terbentuk yaitu berupa wilayah bening di
sekeliling lubang punch hole yang mengandung larutan sabun transparan yang memiliki konsentrasi 20 mgml, 30 mgml, 40 mgml dan 50 mgml. Data hasil
pengukuran diameter zona hambat kitosan yang ditambahkan dalam sabun transparan terhadap bakteri Escherichia colidan Staphylococcus aureus pada
media Nutrien Agar NA dengan pelarut etanol 96 dan akuades panas dapat dilihat pada tabel 4.2 dan gambar 4.2 serta tabel 4.3 dan gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data Diameter Zona Hambat Kitosan terhadap bakteri Escherichia
coli dengan pelarut etanol 96 dan akuades panas
Konsentrasi Kitosan
mgml Diameter Zona Hambat mm
Etanol 96 Akuades Panas
I II
Rata-rata I
II Rata-rata
10 20
3,10 3,10
3,10 3,00
3,00 3,00
30 4,45
4,47 4,46
4,70 4,70
4,70 40
9,60 9,60
9,60 9,04
9,03 9,04
50 7,73
7,71 7,72
7,36 7,35
7,36
a
b Gambar 4.2 Hasil pengujian aktivitas antibakteri sabun transparan dengan
pelaruta akuades panas dan b etanol 96 terhadap bakteri Escherichia coli
20 mgml 30 mgml
50 mgml 40 mgml
50 mgml 40 mgml
30 mgml 20 mgml
Pembanding Pembanding
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Data Diameter Zona Hambat Kitosan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan pelarut etanol 96 dan akuades
panas
Konsentrasi Kitosan
mgml Diameter Zona Hambat mm
Etanol 96 Akuades Panas
I II
Rata-rata I
II Rata-rata
10 20
9,35 9,35
9,35 7,24
7,25 7,24
30 15,55
15,55 15,55
14,01 14,01
14,01 40
22,25 22,26
22,26 21,01
21,02 21,02
50 22,03
22,05 22,04
20,68 20,68
20,68
a b
Gambar 4.3 Hasil pengujian aktivitas antibakteri sabun transparan dengan pelarut a akuades panas dan b etanol 96 terhadap bakteri
Staphylococcus aureus
40 mgml 40 mgml
50 mgml
30 mgml 20 mgml
20 mgml 30 mgml
50 mgml
Pembanding Pembanding
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengolahan Data