15 kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis
simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku
pada bank syariah : a Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah.
b Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal musharakah. c Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah.
d Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah. e Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain ijarah wa iqtina. Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan
pada Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.
Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat
ini bank syariah sudah tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia
yang telah membuka cabang berdasarkan prinsip syariah. Contoh Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri.
2.3 Pengertian Jasa Service
Jasa Service adalah setiap tindakan, perbuatan atau upaya yang dapat ditawarkan kepada orang lain dan bersifat tidak tampak atau tidak berwujud
intangible serta tidak menghasilkan kepemilikan apapun bagi pemakainya.
Universitas Sumatera Utara
16 Produksi jasa biasanya berkaitan dengan barang yang berwujud tangible goods,
atau dapat juga tidak berkaitan sama sekali. Kottler, 2000 Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh penyaji jasa service provider baik
melalui orang maupun melalui peralatan terhadap pelanggan. Dalam hal ini pelanggan menerima jasa, pelanggan dapat diwakilkan oleh dirinya sendiri atau
oleh hak miliknya, tergantung dengan yang membutuhkan jasa tersebut. Dengan demikian jasa dapat disebut juga dengan pelayanan. Dalam kehidupan sehari-hari
sangat jarang ditemukan barang murni atau jasa murni, tetapi merupakan campuran antara keduanya, sehingga dapat saling melengkapi, yang satu
melengkapi yang lain sebagai satu kesatuan produk. Jasa dikatakan berkualitas bila jasa yang diterima relatif lebih memuaskan
daripada apa yang diharapkan pelanggan. Menurut Kotler, 2000 dimensi kualitas jasa dilihat dari sudut pandang pelanggan adalah sebagai berikut :
1. Dapat di sentuh Tangibles, yaitu bukti fisik dari suatu jasa dapat berupa fasilitas fisik, interioreksterior, peralatan yang digunakan, material
komunikasi, penampilan karyawan, dan lingkungan sekitarnya. 2. Keyakinan Reliability, yaitu menyangkut kemampuan untuk dapat
menyajikan jasa secara akurat dan meyakinkan. Sehingga penyedia jasa dapat dikatakan memenuhi janjinya dan dapat dipercaya.
3. Bertanggung Jawab Responsiveness, yaitu kemauan dan kesiapan karyawan untuk membantu pelanggan dan menyampaikan jasa dengan segera.
Universitas Sumatera Utara
17 4. Kompeten Competence, yaitu ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki
oleh setiap karyawan untuk dapat menyajikan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan.
5. Ramah Courtesy, yaitu sikap sopan santun, keramahan, hormat, dan perhatian terhadap pelanggan yang dimiliki karyawan penyaji jasa.
6. Kredibilitas yang baik Credibility, yaitu sifat jujur, dapat dipercaya, karakteristik pribadi karyawan dalam berinteraksi dengan pelanggan yang
mencerminkan reputasi dan nama baik perusahaan. 7. Aman Security, yaitu masalah aman dari resiko, bahaya, atau keraguan,
termasuk keamanan secara fisik physical safety, keuangan financial security
, maupun kerahasiaan confidentiality. 8. Terjangkau Acces, menyangkut kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal
ini berhubungan dengan lokasi dan saluran komunikasi. 9. Komunikasi Communication, artinya menjaga agar pelanggan selalu diberikan
informasi dalam bahasa yang dipahami oleh pelanggan, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan dengan baik.
10. Memahami Pelanggan Understanding The Costumer, yaitu melakukan segala upaya agar bisa memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan
baik. Perkembangan terakhir ditemukan bahwa sepuluh dimensi kualitas
tersebut dapat disederhanakan menjadi lima dimensi kualitas jasa yaitu : reliability,
responsiveness, assurance, empathy, tangibility Simamora : 2003.
Universitas Sumatera Utara
18 1. Reliability, yaitu menyajikan jasa sesuai dengan janji serta akurat dan
memuaskan. 2. Responsiveness, yaitu ketersediaan para karyawan untuk membantu pelanggan
dan menyajikan jasa dengan segera. 3. Assurance, yaitu pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan serta sopan santun
karyawan dalam menyajikan jasa, aman dari bahaya, resiko, keraguan, serta memiliki sifat dapat dipercaya.
4. Empaty, meliputi kemudahan dalam berinteraksi , komunikasi yang baik, memberikan perhatian secara pribadi serta memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan. 5. Tangible, bukti secara fisik yaitu bukti yang ditunjukkan oleh fasilitas fisik,
peralatan yang digunakan, penampilan para karyawan penyaji jasa material dan sarana komunikasi.
2.4 Mempertahankan Nasabah