atau pekerjaan dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan lebih demokratis dan adil.
Faktor- faktor yang mempengaruhi dukungan sosial adalah sebagai berikut : 1.
Kebutuhan Fisik Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial. Adapun kebutuhan fisik meliputi
sandang, pangan dan papan. Apabila seseorang tidak tercukupi kebutuhan fisiknya maka seseorang tersebut kurang mendapat dukungan sosial.
2. Kebutuhan Sosial
Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih kenal oleh masyarakat daripada orang yang tidak pernah bersosialisasi di masyarakat. Orang yang mempunyai aktualisasi diri
yang baik cenderung selalu ingin mendapatkan pengakuan di dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu pengakuan sangat diperlukan untuk memberikan penghargaan.
3. Kebutuhan Psikis
Dalam kebutuhan psikis pasien pre operasi di dalamnya termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika orang
tersebut sedang menghadapi masalah baik ringan maupun berat, maka orang tersebut akan cenderung mencari dukungan sosial dari orang- orang sekitar sehingga dirinya merasa
dihargai, diperhatikan dan dicintai.
2.3 Landasan Teori
Menurut Berns 2007 mengatakan bahwa struktur dasar yang petama yang menjadi mikrosistem dan memberikan hubungan yang signifikan dengan perkembangan manusia
meliputi dukungan sosial dari keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya, masyarakat dan media. Dalam penelitian ini dukungan yang digunakan yaitu dukungan yang bersumber dari
Universitas Sumatera Utara
anggota keluarga dan lingkungan luar masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi faktor- faktor tercapainya suatu kegiatan. Sedangkan menurut Sarafino 2008 menyatakan bahwa
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan sosial atau tidak. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :
1. Faktor dari Penerima Dukungan Recipient
Seseorang tidak akan menerima dukungan sosial dari orang lain jika ia tidak suka bersosial, tidak suka menolong orang lain, dan tidak ingin orang lain tahu bahwa ia
membutuhkan bantuan. Beberapa orang terkadang tidak cukup asertif untuk memahami bahwa ia sebenarnya membutuhkan bantuan dari orang lain, atau merasa bahwa ia
seharusnya mandiri dan tidak mengganggu orang lain, atau merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya, atau tidak tahu kepada siapa dia harus meminta pertolongan.
Sasaran dalam penerima dukungan : anak balita, anak usia sekolah, anak remaja, ibu hamil, ibu menyusui, keluarga dan masyarakat.
2. Faktor dari Pemberi Dukungan Providers
Seseorang terkadang tidak memberikan dukungan sosial kepada orang lain ketika ia sendiri tidak memiliki sumberdaya untuk menolong orang lain, atau tengah menghadapi
stres, harus menolong dirinya sendiri, atau kurang sensitif terhadap sekitarnya sehingga tidak menyadari bahwa orang lain membutuhkan dukungan darinya. Sasaran dalam
pemberi dukungan : keluarga, sekolah, teman sebaya, masyarakat dan media. Keluarga memberikan konteks penting bagi suatu keluarga ketika menghadapi
sebuah perkembangan anak dan meskipun terdapat keadaan yang diluar harapan yang menjadi stressor persamaan yang luas mengenai keluarga, yang signifikan bagi keluarga
tersebut akan pengalaman masing-masing orang mengenai melalui proses tertentu yang
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan kehidupan keluarga adalah unik. Keluarga juga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam proses tumbuh kembang anak, karena anak belum dapat melakukan
sesuatu dengan sendirinya, sehingga keluarga berperan terhadap tumbuh kembang anak. Keluarga yang harmonis akan memberikan dampak yang positif terhadap optimalnya
perkembangan anak namun tentu saja tidak ada keluarga tanpa konflik, tanpa dinamika, tanpa masalah. Keluarga akan memberikan dukungan fisik, emosi, dan ekonomi.
Sekolah mengajarkan anak membaca, menulis, berhitung, ilmu pengetahuan dan sebagainya guna mendukung perkembangan berbagai keterampilan dan perilaku dengan
modal peran yang dapat memberikan motivasi bagi anak-anak yang lulus dalam belajar Berns, 2007.
Teman sebaya merupakan persepsi seseorang terhadap dukungan yang diberikan orang lain dalam jaringan sosial misal keluarga dan teman yang membantu meningkatkan
kemampuan diri untuk bertahan dari pengaruh-pengaruh yang merugikan. Dukungan sosial meliputi dukungan emosional, informasi atau materi alat bantu yang diberikan.
Masyarakat lingkungan sekitar adalah suatu proses yang melalui proses tersebut individu memperoleh pengetahuan, kemampuan skills dan terkait kepribadian yang
memungkinkan untuk beradaptasi sebagai anggota kelompok dan masyarakat yang efektif. Konsep sosialisasi meliputi pengasuhan anak dan perkembangan sosial.
Media yang meliptu televisi, film, video, buku, majalah, musik, dan komputer. Saat ini orang sudah cukup akrab dengan media massa, segala informasi tersedia dalam media
massa. Sebagai makhluk sosial, manusia juga melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan saling memberikan dukungan secara sosial yang dapat membangun motivasi. Salah satu
Universitas Sumatera Utara
cara adalah dengan memberi informasi yang berguna, melalui media massa, komunikasi interpersonal, dan dukungan sosial Berns, 2007.
Struktur mikrosistem dalam teori Berns 2007, dijelaskan dalam gambar 2.1, dimana anak-anak tidak dapat dengan sendirinya memanipulasi objek atau melakukan sesuatu apa
yang baik untuk dirinya. Keadaan ini seharusnya didukung oleh peran yang ada disekitarnya yaitu keluarga, masyarakat, sekolah, media dan teman sebaya atau kelompok-kelompk
dimana dia bisa bersama. Dasar teori ini menjadi pemikiran akan dilaksanakannya suatu penelitian ini, tetapi dalam penelitian ini hanya melihat dukungan dari keluarga yang diukur
dari dimensi dukungan sosial. Menurut Orford 1992, dimensi dukungan sosial yang diberikan adalah
1. Dukungan Instrumental
Dukungan instrumental adalah dukungan berupa bantuan dalam bentuk nyata atau dukungan material. Menurut Jacobson dalam Orford 1992 dukungan ini mengacu pada
penyediaan benda-benda dan layanan untuk memecahkan masalah praktis. Wills dalam Orford 1992 menyatakan bahwa dukungan ini meliputi aktivitas-aktivitas seperti
penyediaan benda-benda, misalnya alat-alat kerja, buku-buku, meminjamkan atau memberikan uang dan membantu menyelesaikan tugas-tugas praktis.
2. Dukungan Informasional
Dukungan informasional adalah dukungan berupa pemberian informasi yang dibutuhkan oleh individu. Douse dalam Orford 1992 membagi dukungan ini ke dalam 2 dua
bentuk. Pertama, pemberian informasi atau pengajaran suatu keahlian yang dapat memberi solusi pada suatu masalah. Kedua adalah appraisal support, yaitu pemberian
informasi yang dapat mebantu individu dalam mengevaluasi performance pribadinya.
Universitas Sumatera Utara
Wills dalam Orford 1992 menambahkan dukungan ini dapat berupa pemberian informasi, nasehat, dan bimbingan.
3. Dukungan Penghargaan
Dukungan penghargaan adalah dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Menurut Cohent dan Wils dalam Orford 1992, dukungan ini
dapat berupa pemberian informasi kepada seseorang bahwa dia dihargai dan diterima, dimana harga diri seseorang dapat ditingkatkan dengan mengkomunikasikan kepadanya
bahwa ia bernilai dan diterima meskipun tidak luput dari kesalahan. 4.
Dukungan Emosi Dukungan emosi adalah dukungan yang berhubungan dengan hal yang bersifat emosional
atau menjaga keadaan emosi, afeksiekspresi. Menurut Tolsdorf dan Wills dalam Orford 1992, tipe dukungan ini lebih mengacu kepada pemberian semangat, kehangatan, cinta,
kasih, dan emosi. Leavy dalam Orford 1992 menyatakan dukungan sosial sebagai perilaku yang memberi perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa dia
dikagumi, dihargai, dan dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberi perhatian dan rasa aman.
5. Dukungan Integrasi Sosial
Dukungan integrasi sosial adalah perasaan individu sebagai bagian dari kelompok. Menurut Cohen dan Wills dalam Orford 1992, dukungan ini dapat berupa
menghabiskan waktu bersama-sama dalam aktivitas, rekreasional di waktu senggang. Dukungan ini dapat mengurangi stress dengan memenuhi kebutuhan afiliasi dan kontak
dengan orang lain membantu mengalihkan perhatian seseorang dari masalah yang mengganggu serta memfasilitasi suatu suasana hati yang positif. Menurut Barren dan
Universitas Sumatera Utara
Ainlay dalam Orford 1992, dukungan ini dapat meliputi membuat lelucon, membicarakan minat, melakukan kegiatan yang mendatangkan kesenangan.
Society
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber : Berns, 2007
2.4 Kerangka Konsep