Strategi SWOT Strategi pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat

66

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Strategi SWOT

Keberhasilan pembangunan selalu dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi, sedangkan pembangunan ekonomi akan kurang bermakna apabila tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu sebagai negara yang masih giat membangun, pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan pembangunan di Indonesia.Dalam hal ini, pembangunan fisik prasarana dan sarana sudah menjadi agenda utama pemerintah sejak dulu. Sesuai dengan objek penelitian yang dilakukan berkenaan dengan strategi pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai, peneliti mengkajinya dengan menggunakan strategi SWOT yang merupakan pengembangan dari sebuah analisis SWOT. StrategiSWOT akan membantu pemerintah desa dalam mengembangkan empat tipe strategi yaitu meliputi strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Menurut Rangkuti 2006, mengatakan bahwa matrik SWOT dapat menjelaskan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

5.2 Strategi pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat

terhadap pembangunan fisik berupa sarana irigasi ditinjau dari aspek kombinasi kekuatan strength dan peluang opportunity atau strategi SO. Strategi SO merupakan strategi yang dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Melalui Universitas Sumatera Utara 67 kombinasi antara kekuatan yang dimiliki oleh pemerintah desa dengan memanfaatkan peluang yang ada akan menghasilkan suatu strategi bagi pemerintah desa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi modern. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS hingga Desember 2014 luas lahan panen padi di Kabupaten Serdang Bedagai mencapai 70.000-75.000 hektar pertahun, dengan hasil panen padi rata-rata 5,2 ton perhektar. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai hingga kini terus berupaya memberikan bantuan berupa pembangunan fisik sistem irigasi pada setiap lahan pertanian di wilayahnya.Hingga saat ini pembagunan irigasi primer atau teknis telah berlangsung dan hampir selesai.Namun pembangunan irigasi tersier atau yang disebut dengan tali air yang mengairi persawahan masyarakat belum ada.Sehingga pada musim kemarau panjang lahan-lahan pertanian tidak mendapatkan suplai air yang cukup yang menyebabkan produksi lahan pertanian tidak maksimal. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Desa Sei BelutuKecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai Bapak AmranSinaga, menyatakan bahwa: “Hingga saat ini kami terus berupaya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang sektor pertanian yang ada di masyarakat, seperti peningkatan sistem irigasi,pembangunan irigasi tersier dengan menggerakkan partisipasi masyarakat termasuk juga mendorong petani-petani untuk lebih meningkatkan produktivitas padi dimasa mendatang” Hasil wawancara, tanggal 08 November 2016 Universitas Sumatera Utara 68 Adapun tanggapan yang diberikan oleh Sekertaris Desa Sei Beluu bapak David Rajagukguk, yang menyatakan bahwa : “Hasil pembangunan fisik yang sudah dilaksanakan terutama di sektor pertanian adalah pembangunan irigasi primer atau disebut irigasi teknis dan irigasi sekunder oleh pemerintah pusat,namun untuk pembangunan tersier masih belum maksimal. Pembangunan irigasi tersier inilah yang akan mengaliri langsung ke sawah dan ladang petani di Desa Sei Belutu” hasil wawancara, tanggal 08 November 2016 . Menindaklanjuti hasil wawancara tersebut, peneliti menganalisis bahwa pembangunan irigasi menjadi salah satu kebutuhan mendesak bagi petani untuk dapat melancarkan aktivitas pertanian. Apalagi sektor pertanian di Desa Sei Belutu masih menjadi sumber pendapatan utama masyarakat yang meliputi persawahan dan lain sebagainya. Dengan kondisi ini, tentu saja kebutuhan air menjadi hal utama yang didambakan masyarakat, sehingga segala aktivitas pertanian dapat berjalan dengan lancar. Di dalam pelaksanaan pembangunan irigasi, peran serta masyarakat sangat diperlukan.Oleh karena itu, pemerintah khususnya Pemerintah Desa dituntut untuk mampu mendorong masyarakat khususnya petani agar terlibat dalam pembangunan sarana irigasi khususnya pembangunan irigasi tersier.Berdasarkan wawancara dengan Sekertaris Desa Sei Belutu bapak David Rajaguguk, Beliau menerangkan bahwa partisipasi masyarakat di Desa Sei Belutu sudah cukup baik, namun masih harus dirangsang oleh pemerintah desa agar lebih maksimal. Adapun tanggapan yang diberikan oleh Ketua LPMDBapak Puluan Sirait, yang menyatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara 69 “Selama ini pembangunan sarana irigasi selalu dikerjakan oleh pemborongdari pihak desa sehingga belum melibatkan masyarakat khususnya petani secara maksimal untuk terlibat secara langsung dalam pelaksanaan pembangunan sarana irigasi di Desa Sei Belutu” hasil wawancara, tanggal 15 November 2016 Lebih lanjut, Beliau menerangkan bahwa: “Kami hanya melakukan sesuai dengan perintah yang diberikan oleh Kepala Desa. Jika tidak ada perintah langsung untuk mengajak masyarakat ikut dalam pembangunan irigasi, maka hanya pemborong yang mengerjakan pembuatan jaringan irigasi tersebut” hasil wawancara, tanggal 15 November 2016 Terkait dengan peran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan irigasi khususnya pembangunan irigasi tersier maka, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa masyarakat khususnya petani di Desa Sei Belutu, diperoleh informasi bahwa : “Selama ini belum pernah terlibat langsung dalam pembangunan irigasi, karena dari pihak desa juga tidak ada mengajak untuk ikut terlibat dalam pembangunan irigasi” hasil wawancara Bapak Eselon Rajagukguk, tanggal 18November 2016 “Belumpernah, karena selama ini belum ada pemberitahuan kepada kami untuk ikut terlibat dan pembangunan sarana irigasi ini juga merupakan program pembangunan dari pemerintah mungkin kami tidak perlu dilibatkan” hasil wawancara Bapak Sangkot Simanungkalit, tanggal 18November 2016 Universitas Sumatera Utara 70 Berdasarkan tanggapan diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembangunan irigasi masih belum intensif sehingga masih kuat pandangan dalam masyarakat bahwa pembangunan irigasi adalah semata-mata tugas pemerintah.Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Desa belum mampu memaksimalkan peran lembaga kemasyarakatan, seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa LPMD untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan irigasi.Hal ini sangat disayangkan, mengingat bahwa pentingnya partisipasi masyarakat dalam menentukan keberhasilan pembangunan.Seharusnya, keberadaan lembaga kemasyarakatan yang sudah dibentuk dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Desa dalam melibatkan peran serta masyarakat khususnya petani dalam pembangunan irigasi khususnya irigasi tersier. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk sasaran pertama, maka dapat diidentifikasi kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Desa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi.Adapun kekuatan yang dimiliki, meliputi adanya lembaga kemasyarakatandan adanya musrenbangdes. Sedangkan yang menjadi peluang adalah adanya dukungan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat terhadap pembangunan irigasi, adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi, dan adanyaDana Desa dari pemerintah pusat. Adapun beberapa pertanyaan yang muncul terkait dengan strategi pemerintah desa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi ditinjau dari aspek strategi SO, antara lain : S 1 – O 1 = bagaimana memanfaatkan lembaga kemasyarakatan untuk menarik dukungan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam pembangunan irigasi. Universitas Sumatera Utara 71 S 2 – O 2 = bagaimana memanfaatkan kegiatan musrenbangdes untuk menentukan penggunaan Dana Desa. Selanjutnya, untuk memanfaatkan kekuatan atau peluang tersebut, Pemerintah Desa harus melakukan beberapa langkah sebagai alternatif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi, adapun strategi yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. Melaksanaan kegiatanpemberdayaan masyarakat. Hasil analisis menyatakan bahwa peran masyarakat dalam pembangunan irigasi masih rendah.Keberadaan lembaga kemasyarakatan sebagai kekuatan yang dimiliki oleh Pemerintah Desa belum dimanfaatkan dengan maksimal, maka perlunya pemberdayaan yang diberikan kepada lembaga kemasyarakatan untuk mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi. Melalui pemberdayaan diharapkan lembaga kemasyarakatan, seperti LPMD, RTRW, PKK, Karang Taruna, Lembaga Adat, dan lembaga kesmasyarakatan lainnya dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta kemampuannya untukmelibatkan masyarakat dalam pembangunan irigasi. Upaya pemberdayaan masyarakat akan berjalan optimal apabila didukung oleh para pemangku kepentingan, baik Pemerintah Daerah maupun kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai. Pada hakekatnya, pemberdayaan masyarakat merupakan strategi pembangunan. Sebagai suatu strategi pembangunan, pemberdayaan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membantu masyarakat untuk memperoleh daya guna mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. Sementara itu, Sutrisno 2009:185 menjelaskan, dalam perspektif pemberdayaan, masyarakat diberi wewenang untuk mengelola sendiri dana pembangunan baik yang berasal dari pemerintah maupun dari Universitas Sumatera Utara 72 pihak lain, disamping mereka harus aktif berpartisipasi dalam proses pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan. Perbedaannya dengan pembangunan partisipatif adalah keterlibatan kelompok masyarakat sebatas pada pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan program, sedangkan dana tetap dikuasai oleh pemerintah. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah sebagai upaya berencana yang dirancang untuk merubah atau melakukan pembaharuan pada suatu komunitas atau masyarakat dari kondisi ketidakberdayaan menjadi berdaya dengan menitikberatkan pada pembinaan potensi dan kemandirian masyarakat. Di dalam konsep pembangunan, untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses. Berdasarkan pendapat Usman 2012:40 ada beberapa strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi. Pertama, Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia memiliki potensi atau daya yang dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tidak berdaya. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Perkuatan ini meliputi langkah-langakah nyata dan menyangkut penyediaan berbagai masukan input serta membuka akses kepada berbagai peluang opportunities yang nantinya dapat membuat masyarakat semakin berdaya. Ketiga, melindungi yang lemah agar tidak semakin melemah. b. Meningkatkan kegiatan musrenbang untuk membahas penggunaan Dana Desa. Musrenbang desa dilaksanakan untuk merumuskan kegiatan pembangunan desa. Adapun tujuan musrenbangdes adalah menampung dan menetapkan kegiatan Universitas Sumatera Utara 73 prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa yang diperoleh dari hasil kegiatan musyawarah perancanaan pembangunan yang sesuai dengan tingkatan dibawahnya, serta menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dengan dibiayai melalui APBN maupun sumber pendanaan lainnya. Dana Desa merupakan dana desa yang berasal dari APBN yang jumlahnya cukup besar untuk membiayai kegiatan pembangunan yang sudah direncanakan sebelumnya. Maka untuk itu, penggunaan dana desa harus dimanfaatkan dengan baik terutama untuk meningkatkan pembangunan di desa. Melalui kegiatan musrenbangdes, Pemerintah Desa bersama masyarakat dapat menentukan prioritas perencanaan pembangunan yang dibutuhkan masyarakat. Hingga saat ini pembangunan irigasi masih menjadi prioritas perencanaan pembangunan di setiap desa, maka pemerintah desa dalam memanfaatkan kegiatan musrenbangdes sebagai forum pengembangan partisipasi masyarakat dalam setiap proses dan pelaksanaan pembangunan.

5.3 Strategi pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat

Dokumen yang terkait

Pernikahan Dini Pada Remaja Putri di Desa Penggalangan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013.

1 88 105

Potensi Kepariwisataan Di Desa Namo Sialang Dan Desa Sei Serdang Di Kabupaten Langkat

0 35 55

Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi (1981-1990)

2 76 71

Pemetaan Status Hara C-Organik Tanah Sawah Di Desa Sei Bamban Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

4 50 40

Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 13

Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 31

Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 3

Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 3

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SEI BELUTU KECAMATAN SEI BAMBAN - Judi Kartu Remi (Studi Etnografi Terhadap Fungsi Judi Pada Ibu-Ibu Di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban

0 0 15