73
prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa yang diperoleh dari hasil kegiatan musyawarah perancanaan pembangunan yang sesuai dengan tingkatan dibawahnya,
serta menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dengan dibiayai melalui APBN maupun sumber pendanaan lainnya.
Dana Desa merupakan dana desa yang berasal dari APBN yang jumlahnya cukup besar untuk membiayai kegiatan pembangunan yang sudah direncanakan
sebelumnya. Maka untuk itu, penggunaan dana desa harus dimanfaatkan dengan baik terutama untuk meningkatkan pembangunan di desa.
Melalui kegiatan musrenbangdes, Pemerintah Desa bersama masyarakat dapat menentukan prioritas perencanaan pembangunan yang dibutuhkan masyarakat. Hingga
saat ini pembangunan irigasi masih menjadi prioritas perencanaan pembangunan di setiap desa, maka pemerintah desa dalam memanfaatkan kegiatan musrenbangdes
sebagai forum pengembangan partisipasi masyarakat dalam setiap proses dan pelaksanaan pembangunan.
5.3 Strategi pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
terhadap pembangunan fisik berupa sarana irigasi ditinjau dari aspek kombinasi kelemahan weakness dan peluang opportunity atau strategi WO.
Strategi WO merupakan strategi yang diterapkan berdasarkan peluang yang ada dengan cara memperbaiki kelemahan yang ada. Dengan demikian, ada kesempatan
yang bisa diraih oleh pemerintah desa apabila berhasil memperbaiki kelemahan yang dimiliki.
Kegiatan musrenbang tingkat desa merupakan forum diskusi bersama masyarakat serta para pemangku kepentingan dalam menentukan prioritas pembangunan untuk
dilakukan oleh pemerintah desa bersama dengan masyarakatnya. Dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
74
musrenbang desa merupakan cara dalam menyusun perencanaan pembangunan desa yang partisipastif melalui pendekatan perencanaan bottom up dengan mekanisme
diskusi dan dialog dalam upaya merumuskan berbagai isu, sasaran, arah kebijakan dan strategi untuk pencapaian pembangunan di desa.
Berbicara mengenai musrenbang pada tingkat desa, Badan Permusyawaratan Desa yang disingkat BPD memiliki urgensi yang tidak jauh berbeda dengan DPR. Ini
berarti BPD menjadi forum masyarakat desa untuk untuk berpartisipasi dalam pembangunan lokal. Dengan demikian masyarakat desa sendiri yang menjadi subjek
dalam proses pembangunan desanya. Dalam hal ini, melalui kegiatan musrenbang desa BPD berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat sebagai jembatan
penghubung antara kepala desa dengan masyarakat desa. Berdasarkan wawancara dengan Ketua BPD Bapak James Situmorang, diperoleh informasi bahwa:
“Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan musrenbangdes yang diadakan sudah cukup baik, masyarakat pun aktif dalam menyampaikan pendapatnya terkait dengan
permasalahan yang ada di desa meskipun sebenarnya belum ada inisiatif dari masyarakat itu sendiri untuk hadir dalam kegiatan musrenbangdes”.
Hasil wawancara, tanggal 18 November 2016
Menindaklanjuti hasil wawancara tersebut, peneliti menganalisis bahwa keberadaan BPD dalam pemerintahan desa dapat memberikan kontribusi bagi desa,
BPD dituntut untuk mampu melaksanakan fungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam kegiatan musyawarah terutama untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di desa. Oleh karena itu, peran masyarakat dalam kegiatan musrenbang perlu ditingkatkan terutama dalam menentukan prioritas perencanaan
pembangunan irigasi.
Universitas Sumatera Utara
75
Pelaksanaan pembangunan irigasi, tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit. Seringkali persoalan dana menjadi penghalang terhadap kegiatan atau program
pembangunan yang akan dilaksanakan.Pemerintah Desa harus terus berupaya agar pelaksanaan pembangunan irigasai di Desa Sei Belutu dapat terlaksanakan, mengingat
pentingnya sarana irigasi bagi sektor pertanian. Meskipun program PNPM sudah dihapuskan, namun hal ini seharusnya tidak menjadi penghalang bagi Pemerintah Desa
dalam mengupayakan terealisasinya pembangunan irigasi di Desa Sei Belutu. Adanya bantuan Dana Desa yang bersumber dari APBN dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah
Desa untuk membiayai pembangunan irigasi. Terlepas dari itu, partisipasi masyarakat merupakan unsur utama yang harus
diperhatikan oleh Pemerintah Desa. Pemerintah Desa sungguh-sungguh dituntut untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Untuk itu, Pemerintah Desa
Sei Belutu harus menemukan cara yang tepat agar partisipasi masyarakat dapat sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tanggapan yang diberikan oleh Kepala Desa Sei
Belutu Bapak Amran Sinaga, yang menyatakan bahwa : “Selama ini upaya yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan adalah dengan meminta bantuan kepada Lembaga Kemasyarakatan dan Kepala Dusun untuk mengarahkan masyarakatnya terlibat aktif dalam pembangunan
yang akan dilaksanakan” hasil wawancara, tanggal 18November 2016
Pernyataan senada disampaikan oleh Kepala Dusun V Bapak Sahat Sinaga, yang menyatakan bahwa :
“Kalau ada pembangunan yang akan dilaksanakan, kemudian memerlukan partisipasi masyarakat, kami menyampaikan kepada masyarakat melalui RTRW bahwa akan
dilaksanakan pembangunan di desa yang memerlukan peran masyarakat. Selanjutnya,
Universitas Sumatera Utara
76
RTRW setempat yang mengarahkan masyarakatnya untuk terlibat dalam pembangunan yang diadakan di desa”
hasil wawancara, tanggal 18November 2016 Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa upaya
Pemerintah Desa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sudah ada. Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat adalah
dengan memaksimalkan peran masing-masing RTRW untuk mengajak masyarakat agar ikut terlibat dalam pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan. Di
samping itu, dukungan Pemerintah Daerah sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan desa.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk sasaran kedua, maka dapat diidentifikasi kelemahan dan peluang yang dihadapi oleh Pemerintah Desa
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi. Adapun kelemahan yang dimiliki, meliputi terbatasnya keuangan desa untuk pembangunan irigasi tersier
dan fungsi musrenbangdes belum memperhatikan prioritas perencanaan pembangunan untuk merealisasikan pembangunan irigasi tersier. Sedangkan yang menjadi peluang
adalah adanya dukungan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat terhadap pembangunan irigasi, adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan irigasi, dan
adanya Dana Desa. Terkait dengan strategi pemerintah desa meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan irigasi ditinjau dari aspek strategi WO, adapun pertanyaan yang muncul sebagai berikut.
W
2
– O
2
= bagaimana memanfaatkan musrenbang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menentukan prioritas perencanaan
pembangunan irigasi.
Universitas Sumatera Utara
77
W
1
– O
3
= bagaimana memanfaatkan Dana Desa untuk mengatasi masalah keuangan desa dalam pembangunan irigasi.
Selanjutnya, untuk meraih peluang tersebut, Pemerintah Desa harus melakukan beberapa langkah sebagai alternatif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan irigasi, adapun strategi yang ditawarkan peneliti adalah sebagai berikut. a. Meningkatkan peran masyarakat dalam menentukan prioritas perencanaan
pembangunan irigasi melalui forum musrenbangdes. Hasil analisis menyatakan bahwa pihak desa selalu mengadakan kegiatan
musrenbangdes dalam menentukan prioritas perencanaan pembangunan. Dengan demikian, forum musrenbangdes menjadi kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh
Pemerintah Desa meningkatkan peran masyarakat dalam perencanaan pembangunan. Melalui forum musrenbangdes,diharapkan peran masyarakat dalam perencanaan
pembangunan dapat meningkat. Dalam kegiatan musrenbang desa tersebut, Pemerintah Desa harus mampu memfungsikan peran masyarakat dalam menentukan prioritas
perencanaan pembangunan di desa terutama perencanaan pembangunan irigasi. Terkait dengan hal tersebut diatas, forum musrenbangdes harus menciptakan
suasana yang berbeda dari sebelumnya. Apabila selama ini musrenbang terkesan, formal, menoton, membosankan, maka diharapkan kegiatan musrenbang berikutnya
harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan dalam kegiatan musrenbang yang di adakan di Desa Sei
Belutu sehingga masyarakat akan terdorong untuk terlibat dalam perencanaan pembangunan.
a. Menggunakan Dana Desa untuk program pembangunan irigasi tersier. Mengingat sarana irigasi di Desa Sei Belutu masih belum maksimal, maka dana
desa yang berasal dari APBN dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki dan membangun
Universitas Sumatera Utara
78
sarana irigasi baru bagi lahan pertanian. Karena irigasi menjadi elemen utama yang menentukan keberhasilan pertanian.
Di samping itu, memasuki musim paceklik atau kemarau panjang beberapa lahan pertanian di Desa Sei Belutu mengalami krisis air yang menyebabkan
pertumbuhan tanaman padi terganggu. Oleh kerana itu, perlunya pembuatan jaringan irigasi tersier untuk meyalurkan air ke petak-petak sawah petani. Dana desa yang
diperoleh tersebut, dapat digunakan oleh Pemerintah Desa untuk pengadaan irigasi tersier atau tali air di desa Sei Belutu.
5.4 Strategi pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat