Biskuit Kadar Air TINJAUAN PUSTAKA

jenis kangkung darat yang biasa dibiakkan di tanah atau bedengan Nazaruddin, 2002.

2.2. Biskuit

Biskuit adalah produk makanan kecil yang renyah yang dibuat dengan cara dipanggang kue kering. Istilah biskuit berbeda – beda diberbagai daerah didunia. Asal kata ‘biskuit’ atau ‘biscuit’ berasal dari bahasa latin yaitu bis coctus yang berarti “dimasak dua kali”. Di Amerika biskuit populer dengan sebutan cookie yang berarti kue kecil yang dipanggang atau kue kering. Sejak abad ke-16 hingga ke-18 juga sering disebut dengan besquite dan bisket. Bentuk kata sejenis juga tercipta dibeberapa bahasa Eropa. Ciri - ciri dari biskuit di antaranya renyah, kering, bentuk umumnya kecil, tipis dan rata. Di Amerika Serikat biskuit tidaklah keras, tebal dan seperti gulungan kecil yang serupa dengan mafin muffin, sedangkan di Inggris, biskuit sama dengan cookie atau cracker di Amerika. httpWikipedia.combiskuit. Gambar 2.2. Biskuit Kangkung Biskuit juga merupakan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Biskuit mengandung energi sebesar 485 kkal, protein 6,9 gram, karbohidrat 75,1 gram, kalsium 62 miligram, fosfor 87 miligram, dan zat besi 3 miligram. Selain itu didalam biskuit juga terkandung vitamin A, didapat dari penelitian terhadap 100 gram. Biskuit dengan jumlah Universitas Sumatera Utara yang dapat di makan 100 httpblogspot.com1970Isi-kandungan gizi biskuit.

2.3. Kadar Air

Kadar air bahan menunjukkan bahwa banyaknya kandungan air persatuan bobot bahan. Ada dua metode untuk menentukan kadar air bahan, yaitu berdasarkan bobot kering dry basis dan berdasarkan bobot basah wet basis . Penentuan kadar air bahan berdasarkan bobot basah wet basis dalam perhitungannya berlaku rumus sebagai berikut: �� = ���� × 100 Keterangan : KA = kadar air bahan berdasarkan bobot basah Wa = bobot air bahan gram Wb = bobot bahan basah gram Bahan yang dinyatakan mempunyai kadar air 20 berdasarkan bobot basah, berarti 100 gram bahan tersebut terdapat air sebanyak 20 gram dan bahan kering air sebanyak 80 gram. Jika dinyatakan dalam sistem bobot kering maka kadar airnya adalah 2080 x 100 , atau sama dengan 25 . Penentuan bobot kering suatu bahan dengan melakukan penimbangan. Penimbangan dilakukan setelah bobot bahan tersebut tidak berubah lagi Universitas Sumatera Utara selama pengeringan berlangsung. Untuk mengatasi masalah tersebut biasanya dilakukan pengeringan dengan menggunakan suhu 105 C minimal 2 jam. Analisis kadar air bahan biasanya ditentukan berdasarkan sistem bobot kering. Penyebabnya karena perhitungan berdasarkan bobot basah mempunyai kelemahan, yaitu bobot basah bahan selalu berubah – ubah setiap saat. Berdasarkan bobot kering, hal itu tidak akan terjadi karena bobot kering bahan selalu tetap Adawyah, 2007.

2.4. Kadar Abu