Proses destilasi Tahap titrasi

mempercepat kenaikkan suhu asam sulfat, sehingga destruksi berjalan lebih cepat. Katalisator N terdiri dari campuran K 2 SO 4 dan HgO dengan perbandingan 20 : 1. Proses destruksi dapat dikatakan selesai apabila larutan berwarna jernih. Larutan yang jernih menunjukkan bahwa semua partikel bahan padat telah terdestruksi menjadi bentuk partikel yang larut tanpa ada partikel padat yang tersisa. Larutan jernih yang telah mengandung senyawa NH 4 2 SO 4 ini kemudian didinginkan supaya suhu sampel sama dengan suhu ruang, sehingga penambahan perlakuan lain pada proses berikutnya dapat memperoleh hasil yang diinginkan, karena reaksi yang sebelumnya telah usai.

b. Proses destilasi

Larutan sampel jernih yang telah dingin kemudian ditambahkan dengan aquades untuk melarutkan sampel hasil destruksi agar hasil destruksi dapat didestilasi dengan sempurna, serta untuk lebih memudahkan proses analisis karena hasil destruksi melekat pada tabung reaksi besar. Prinsip destilasi adalah memisahkan cairan atau larutan berdasarkan perbedaan titik didih. Pada tahap destilasi, Ammonium sulfat dipecah menjadi Ammonia NH 3 dengan penambahan NaOH sampai alkali dan dipanaskan dengan pemanas. Ammonia yang dibebaskan selanjutnya akan ditangkap oleh larutan asam standar. Asam standar yang dipakai dalam percobaan ini Universitas Sumatera Utara adalah asam borat 4 dalam jumlah yang berlebih. Indikator BCG-MR digunakan untuk mengetahui asam dalam keadaan berlebih. Asam borat H 3 BO 3 berfungsi sebagai penangkap destilat NH 3 yang berupa gas yang bersifat basa. Supaya Ammonia dapat ditangkap secara maksimal, maka sebaiknya ujung alat destilasi ini tercelup semua ke dalam larutan asam standar, sehingga dapat ditentukan jumlah protein yang sesuai dengan kadar protein yang terkandung dalam bahan. Selama proses destilasi, lama-kelamaan larutan asam borat akan berubah warna menjadi biru. Hal ini disebabkan karena larutan menangkap adanya Ammonia dalam bahan yang bersifat basa, sehingga mengubah warna merah muda menjadi biru. Reaksi destilasi akan berakhir bila Ammonia yang telah terdestilasi tidak bereaksi lagi. Setelah destilasi selesai, larutan sampel berwarna keruh dan terdapat endapan di dasar tabung endapan HgO, sedangkan larutan asam dalam Erlenmeyer akan berwarna biru karena berada dalam suasana basa akibat menangkap Ammonia.

c. Tahap titrasi

Titrasi merupakan tahap akhir dari seluruh metode Kjeldahl pada penentuan kadar protein dalam bahan pangan yang dianalisis. Dengan melakukan titrasi, dapat diketahui banyaknya asam borat yang bereaksi dengan Ammonia. Untuk tahap titrasi, destilat dititrsi dengan HCl yang telah distandarisasi telah disiapkan sebelumnya. Selain destilat sampel, destilat blanko juga dititrasi, karena selisih titrasi sampel dengan titrasi Universitas Sumatera Utara blanko merupakan ekuivalen jumlah nitrogen. Jadi, banyaknya HCl yang diperlukan untuk menetralkan akan ekuivalen dengan banyaknya N. titrasi HCl dilakukan sampai titik ekuivalen yang ditandai dengan berubahnya warna larutan dari biru menjadi merah muda karena adanya HCl berlebih yang menyebabkan suasana asam indikator BCG-MR berwarna merah muda pada suasana asam. Melalui titrasi ini, dapat diketahui kandungan N dalam bentuk NH 4 , sehingga kandungan N dalam protein sampel dapat diketahui. Kadar Nitrogen N dapat ditentukan dengan rumus berikut ini: � = �� − �� �� ������ × � ��� × 14,008 × 100 ts : Volume titrasi sampel tb : Volume titrasi blanko Dengan demikian, protein adalah sebagai berikut: ������� = � × �� fk : Faktor konversi atau perkalian = 6,25 Apabila pada bahan yang telah diketahui komposisinya dengan lebih tepat, maka faktor konversi yang digunakan adalah faktor konversi yang lebih tepat yang telah diketahui per bahan. Dasar perhitungan penentuan protein menurut metode ini adalah hasil penelitian dan pengamatan yang menyatakan bahwa umumnya protein alamiah mengandung unsur N rata-rata 16 dalam protein murni. Karena pada bahan belum diketahui komposisi unsur-unsur Universitas Sumatera Utara penyusunnya secara pasti, maka faktor konversi yang digunakan adalah 10016 atau 6,25 Bintang, 2010.

2.6. Lipid