Pancing Rawai Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

sampai Taiwan, ke selatan sampai ujung utara Australia dan ke barat sampai Laut Merah. Daerah penyebaran di Indonesia terutama berkumpul di daerah perairan Kalimantan Selatan, Laut Jawa, Sulawesi Selatan, Selat Malaka dan Laut Arafura. Ikan tembang seperti ikan clupeidae lainnya memanfaatkan plankton sebagai makanannya. Pada umumnya makanan ikan ini memangsa crustacea ukuran kecil seperti copepoda, amphipoda dan udang stadia mysis serta larva-larva ikan. Selanjutnya diduga ada kemungkinan bahwa komposisi makanan akan berubah sesuai dengan musim serta jenis dan ketersediaan makanan di perairan. Dari jenis makanannya, ikan tembang tergolong omnivora cenderung ke herbivora. Alat Tangkap Ikan Tembang Sardinella sp. Ikan tembang termasuk ke dalam jenis ikan pelagis kecil yang ditangkap dengan berbagai macam alat tangkap seperti pancing, payang, pukat cincin, bagan dan jaring insang hanyut. Menururt Nurhakim et al. 1995, purse seine, payang, bagan dan gillnet merupakan alat tangkap yang sejak lama digunakan untuk mengeksploitasi sumberdaya ikan pelagis di Laut Jawa.

a. Pancing Rawai

Partosuwiryo 2008 mengemukakan bahwa rawai atau prawe adalah alat pancing yang terdiri atas sejumlah mata kail yang dipasangkan pada sepanjang tali mendatar dengan perantara tali pendek tali perambut. Menurut keadaan susunan alatnya, merupakan satu kesatuan alat rawai satu cepet istilah nelayan untuk tempat penyimpanan alat rawai terdiri atas empat suh. Mata pancing yang dipergunakan berbeda-beda menurut jenismacam ikan yang akan ditangkap. Universitas Sumatera Utara Rawai pinggir mempergunakan mata pancing antara nomor 7-12, sedangkan rawai tengah menggunakan nomor 1-4 dan jarak pemasangan bervariasi antara 4-7,5 m. Penangkapan dapat bekerja pada waktu siang atau malam hari. Bila pancing dipergunakan pada waktu malam, setelah diadakan pelepasan rangkaian tali pancing, perahu dapat terus buang jangkar. Cara-cara melabuh alat menurut Partosuwiryo 2008 adalah sebagai berikut: 1. Mula-mula, pengapung pertama diikat menggunakan tali, begitu pula pemberat. 2. Kemudian perahu dijalankan dengan welahan. Sementara itu, pancing di tanggalkan dari tempat penyimpanan dan mata pancing tersebut dipasangi umpan berupa ikan yang telah dipotong-potong. 3. Dilemparkan ke dalam air satu persatu, demikian seterusnya. Kemudian tali unjaran diikatkan pada tali plamar tali utama. 4. Lama pancing di dalam air tidak dapat ditentukan waktunya. Biasanya dalam sehari semalam dapat dilabuh antara 2-3 kali. 5. Begitulah seterusnya hingga penarikan alat selesai. Hasil dalam satu hari atau satu malam penangkapan tidak dapat ditentukan menurut daerah penangkapannya, diperkirakan rata-rata antara 25-120 kg. hasil tangkapannya berupa ikan manyung, remang, bambangan, layur, cucut, kakap, kerapu, dan lencam. Menurut Syahrir 2011, pancing rawai terdiri atas tali utama, tali cabang, bendera, pelampung, pemberat, mata pancing, dan umpan. Pancing rawai diklasifikasikan ke dalam tiga bagian, yaitu berdasarkan letak pemasangan di perairan, susunan mata pancing pada tali utama, dan jenis ikan yang menjadi Universitas Sumatera Utara tujuan utama penangkapan. Berdasarkan letak pemasangan di perairan, terdiri atas rawai permukaansurface long line Gambar 3.a dan rawai pertengahanmidwater long line Gambar 3.b. Berdasarkan susunan mata pancing yaitu rawai mendatarhorizontal long line Gambar 3.c dan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan yaitu rawai tunatuna long line Gambar 3.d. Gambar 3. Jenis pancing rawai a. surface long line b. midwater long line c. horizontal long line d. tuna long line Sumber : Kep06Men2010

b. Jaring Insang Hanyut Gillnet

Dokumen yang terkait

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Sebelah (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

4 47 124

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 11

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 6

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 28

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 5

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 24

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 15

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 2

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 5

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 21