Bagan Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

ikan tongkol, cucut tenggiri, kawang, manyung dan terkadang bandeng. Gillnet adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, mempunyai ukuran mata jaring sama pada seluruh badan jaring dan lebar jaring lebih pendek dari panjangnya. Pemilihan ukuran mata jaring merupakan faktor yang penting dalam pengoperasian gillnet karena besarnya ukuran mata jaring akan mempengaruhi ukuran ikan yang tertangkap secara terjerat. Terdapat kecenderungan bahwa ukuran mata jaring tertentu hanya menjerat ikan-ikan yang mempunyai kisaran ukuran fork length tertentu Partosuwiryo, 2008. Menurut Monintja et al. 1994 diacu dalam Syakila 2009, alat penangkap ikan yang termasuk selektif adalah gillnet, ukuran ikan yang tertangkap akan memiliki nilai maksimum pada beberapa ukuran ikan optimum dan menurun untuk ukuran yang lebih besar maupun lebih kecil dari ukuran tersebut. Selektivitas gillnet dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu yang pertama adalah dengan cara membandingkan hasil tangkapannya terhadap alat penangkapan lain yang tidak selektif trawl yang sudah diketahui selektivitasnya. Cara kedua adalah dengan membandingkan hasil tangkapan dari dua atau lebih gillnet dengan ukuran mata jaring yang berbeda. Gillnet tidak efektif dioperasikan apabila ikan dapat melihat jaring, sehingga sebagian besar gillnet dioperasikan pada malam hari, terutama jenis drift gillnet.

c. Bagan

Bagan adalah suatu alat tangkap yang bersifat pasif dan dibuat dari bahan bambu dan jaring yang ditancapkan secara tetap pada suatu perairan dengan kedalaman ± 7-10 m. Jarak dari pantai ± 2 mil dan jarak pemasangan antara suatu Universitas Sumatera Utara bagan dengan bagan yang lain ± 200 m. Daun bagan dilabuh ke dalam air sampai ke dasar. Sementara itu, lampu petromaks yang telah menyala diturunkan dari bagian rumah bagan ke bawah sampai ± 30-40 cm di atas permukaan air. Setelah ikan berkerumun, daun bagan diangkat. Ikan – ikan yang tertangkap segera diserok. Kemudian daun bagan diturunkan kembali seperti semula. Hasil penangkapan diperkirakan ± 40-200 kg semalam. Macam ikan yang tertangkap adalah ikan teri, selar, tembang, cumi, cumi dan ikan kecil lain Partosuwiryo, 2008. Menurut Brandt 1984, bagan merupakan alat tangkap yang diklasifikasikan ke dalam kelompok jaring angkat lift net. Dalam pengoperasiannya, jaring diturunkan ke dalam perairan, kemudian diangkat secara vertikal. Sementara menurut Syahrir 2011, Bagan merupakan alat tangkap yang dioperasikan dengan cara dinaikkan atau ditarik ke atas dari posisi horizontal yang ditenggelamkan untuk menangkap ikan yang ada di atasnya dengan menyaring air. Penangkapan dengan bagan hanya dilakukan pada waktu malam hari, terutama pada saat gelap bulan dengan menggunakan lampu sebagai alat bantu penangkapan. Pengoperasian alat tangkap bagan menggunakan atraktor cahaya light fishing sehingga tidak efisien apabila digunakan pada saat terang bulan purnama. Hal ini dikarenakan pada waktu terang bulan ikan-ikan cenderung menyebar di dalam kolom perairan Gunarso, 1984 diacu dalam Arifin, 2008, sehingga fungsi cahaya sebagai atraktor tidak efisien bila dibandingkan saat gelap bulan. Oleh karena itu, umumnya nelayan-nelayan bagan tidak melakukan operasi penangkapan pada saat terang bulan. Universitas Sumatera Utara Bagan perahu boat lift net menggunakan dua buah perahu yang pada bagian depan dan belakang dihubungkan dengan dua batang bambu sehingga berbentuk bujur sangkar sebagai tempat untuk menggantungkan jaringnya seperti terlihat pada Gambar 5. Seperti juga rakit, bagan perahu ini dapat berpindah tempat penangkapannya. Gambar 5. Bagan perahu Sumber : Kep06Men2010 Operasi penangkapan dimulai pada saat matahari mulai terbenam. Terlebih dahulu jaring diturunkan sampai pada kedalaman yang diinginkan. Selanjutnya lampu- lampu mulai dinyalakan untuk menarik perhatian ikan-ikan agar berkumpul di bawah sinar lampu, maka jaring diangkat sampai berada di atas permukaan air dan hasil tangkapan tersebut diambil dengan menggunakan serok. Hasil tangkapan bagan selain cumi-cumi Loligo spp juga jenis-jenis ikan seperti teri, layang, tembang, japuh, pepetek, selar, kerong-kerong, kapas-kapas, gulamah dan biji nangka Subani dan Barus, 1989.

d. Pukat Cincin Purse Seine

Dokumen yang terkait

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Sebelah (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

4 47 124

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 11

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 6

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 28

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 5

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 24

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 15

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 2

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 5

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 21