Pelarangan Alat Tangkap Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

tali ris 2.500 m, menggunakan kapal motor berukuran 10 sd 30 GT, dan dioperasikan pada jalur penangkapan ikan III. Pasal 30 7 alat penangkap ikan rawai dasar set longlines, jumlah pancing 800 mata pancing nomor 6, menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor berukuran 10 GT, dan dioperasikan pada jalur penangkapan ikan IB, II, dan III. Jumlah pancing 1.500 mata pancing nomor 6, menggunakan kapal motor berukuran 10 sd 30 GT, dan dioperasikan pada jalur penangkapan ikan II dan III. Jumlah pancing 2.000 mata pancing nomor 6, menggunakan kapal motor berukuran 30 GT, dan dioperasikan pada jalur penangkapan ikan III. Dalam pelaksanaan pengelolaan sumberdaya perikanan dengan selektivitas alat tangkap, peran nelayan sangat penting. Hal ini disebabkan aparat sulit untuk melakukan pengawasan karena banyaknya jenis alat tangkap yang beroperasi di Indonesia. Sehingga perlu diingat khususnya masyarakat nelayan bahwa penggunaan alat penangkap ikan yang tidak sesuai dengan tingkat selektivitas dan kapasitasnya, serta jenis dan ukuran kapal perikanan, bahkan jalur penangkapan ikan di WPP-RI akan dikenakan sanksi pidana denda sesuai dengan ketentuan Pasal 100 dan Pasal 100C Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009.

d. Pelarangan Alat Tangkap

Adanya penggunaan alat tangkap yang beroperasi di perairan Selat Malaka, untuk wilayah kewenangan Kabupaten Serdang Bedagai seperti pukat harimau trawl menyebabkan terjadinya penurunan produksi penangkapan oleh nelayan Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa nelayan di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Universitas Sumatera Utara alat tangkap pukat harimau berasal dari Belawan yang dioperasikan nelayan diperairan tersebut. Hal ini jelas sangat meresahkan masyarakat nelayan Kabupaten Serdang Bedagai, bahkan ditambahkan oleh beberapa nelayan, bahwa nelayan yang berasal dari Belawan yang menggunakan pukat harimau mengoperasikan alat tangkapnya disebelah nelayan Kabupaten Serdang Bedagai yang menggunakan jaring insang hanyut. Jelas perbandingan hasil tangkapan jauh berbeda, sebab pukat harimau dapat menyapu semua jenis ikan dari yang besar sampai yang kecil, bahkan udang, cumi-cumi dan sebagainya. Sesuai dengan Sparre dan Venema 1999, yang menyatakan trawl termasuk alat tangkap yang tidak selektif karena bukan hanya udang dan ikan demersal saja yang tertangkap tetapi juga ikan pelagis dari ukuran kecil hingga yang besar dan jenis organisme lainnya seperti cumi-cumi dan kepiting yang diduga tertangkap pada saat hauling. Alat ini dilengkapi oleh bridles dengan panjang sekitar 200 meter yang dapat menyapu dasar perairan yang luas. Pengoperasian pukat harimau dapat mengakibatkan terjadinya degradasi sumberdaya ikan demersal. Hal ini jelas bertentangan dengan Keputusan Presiden No.39 tahun 1980 yang melarang penggunaan pukat trawl di wilayah Perairan Indonesia. Jika dilihat dari segi perizinan daerah penangkapan ikan jelas, bahwa nelayan dari Belawan telah menyalahi aturan, sebab telah ditentukan wilayah kewenangan dari tingkat Provinsi sejauh 12 mil laut dalam hal ini Belawan dan untuk wilayah kewenangan Kabupaten sejauh 4 mil laut untuk Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan Surat Dirjen Perikanan Nomor IK.120DJ.126690K tentang perizinan penangkapan ikan di Selat Malaka telah ditetapkan daerah Universitas Sumatera Utara penangkapan ikan oleh kapal-kapal penangkap ikan adalah di perairan ZEEI Selat Malaka yang dibatasi oleh garis 4°LU-95°BT dan di luar 12 mil dari pantai. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa daerah penangkapan ikan oleh kapal penangkap ikan di perairan Selat Malaka untuk wilayah kewenangan Kabupaten Serdang Bedagai kurang dari 4 mil, terutama pada kedalaman perairan antara 50- 100 m. Hal ini sesuai dengan keberadaan ikan-ikan pelagis kecil, khususnya ikan tembang yang terkonsentrasi pada kedalaman tersebut. Seringkali pelanggaran terhadap peraturan penggunaan alat tangkap dan daerah penangkapan ikan tidak ditindak sesuai aturan yang ada, sehingga nelayan tersebut tidak jera. Pelarangan alat tangkap ini sangat tergantung dengan penerapan aturan yang berlaku dan harus konsisten. Dalam pelaksanaan pengelolaan perikanan dengan pendekatan pelarangan alat tangkap juga perlu adanya keterlibatan secara aktif dari nelayan dan masyarakat pesisir sebagai pengawas. Pengawasan yang dilakukan oleh nelayan dan masyarakat pesisir dapat membantu aparat dalam menindak oknum yang melakukan penangkapan dengan alat yang membahayakan dan merusak ekosistem sumberdaya perikanan.

e. Kuota Penangkapan

Dokumen yang terkait

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Sebelah (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

4 47 124

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 11

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 6

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 28

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 5

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Tembang (Sardinella sp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 24

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 15

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 2

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 5

Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

0 0 21