Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data

38 diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory ICMD dan laporan keuangan dan tahunan yang terdapat pada BEI.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis data yang diperlukan, yaitu jenis data sekunder, maka metode pengumpulan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka adalah suatu metode yang dilakukan dengan menggunakan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan subyek yang dibahas dalam penelitian. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data sekunder berupa laporan tahunan.

3.8 Metode Analisis Data

Mengacu pada kerangka pemikiran yang telah dijabarkan, metode analisis yang akan digunakan adalah regresi linear beganda untuk menjelaskan output hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Suatu model dapat diakatakan baik sebagai alat prediksi ketika mempunyai sifat best linier unbiased estimator. Oleh karena itu, sebelum dilakukan analisis regresi, perlu dilakukan uji asumsi klasik. Analisis tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut.

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan unutk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distirbusi memiliki distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 39 Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal atau yang normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, histogram yang membanding kan antara observasi data dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu alat uji yang bisa digunakan adalah metode uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah metode yang umum digunakan unutk menguji normalitas data. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan Variabel memiliki tingkat signifikan diatas 0,05 maka semua data terdistribusi secara normal. Namun demikian dengan melihat histogram saja hal ini bisa menyesatkan khususnya unutk sample yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. “Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya “Ghozali, 2006. B. Multikolinieritas Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Pada program SPSS, ada beberapa metode yang sering Universitas Sumatera Utara 40 digunakan untuk mendeteksi adanya multikolineritas. Salah satunya adalah dengan cara mengamati nilai Variance inflation Factor VIF dan Tolerence. Batas dari VIF adalah 10 dan nilai dari Tolerence adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerence kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas. Bila ada variabel independen yang terkena multikolinieritas, maka signifikan secara statistic, maka variabel independen dalam model regresi tersebut tidak mengalami heteroskedasitas. C. Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksaaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskeditas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesditas atau tidak heteroskedasitas. Cara mendeteksi adalah dengan melihat grafik scatterplot. Pada output yang dihasilkan, jika titik titik membentuk suatu pola tertentu, maka hal ini mengindikasikan terjadinya heteroskedasitas, tetapi apabila titik titik pada grafik scatterplot menyebar diatas dan dibawah angka 0, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedasitas. Cara lain untuk mendeteksinya dengan cara uji park. Uji park mengemukakan metode bahwa varians merupakan fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dengan persamaan linear yang dibentuk dalam persamaan logaritma. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi linear signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model Universitas Sumatera Utara 41 empiris yang diestimasi terdapat heteroskedasitas. Apabila parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka variabel independen dalam model regresi tersebut tidak mengalami heteroskedasitas. D. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Apabila terjadi gejala autokorelasi maka estimator least square masih tidak bias, tetapi menjadi tidak efisien. Dengan demikian, koefisien estimasi yang diperoleh menjadi tidak akurat.

3.8.2 Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Collateralizable Assets, Rasio Hutang, dan Reputasi Auditor terhadap Kebijakan Dividen di perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012-2014

1 25 76

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP EARNING MANAGEMENT DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008 2010

0 7 110

PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009 2011

1 28 117

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI 2011-2014.

0 2 28

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEI.

0 0 73

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, RASIO HUTANG, DAN COLLATERALIZABLE ASSETS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

1 1 11

Pengaruh Collateralizable Assets, Rasio Hutang, dan Reputasi Auditor terhadap Kebijakan Dividen di perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012-2014

0 1 18

Pengaruh Collateralizable Assets, Rasio Hutang, dan Reputasi Auditor terhadap Kebijakan Dividen di perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012-2014

0 0 2

PENGARUH BIAYA AGENSI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011)

0 1 14