Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis

41 empiris yang diestimasi terdapat heteroskedasitas. Apabila parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka variabel independen dalam model regresi tersebut tidak mengalami heteroskedasitas. D. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Apabila terjadi gejala autokorelasi maka estimator least square masih tidak bias, tetapi menjadi tidak efisien. Dengan demikian, koefisien estimasi yang diperoleh menjadi tidak akurat.

3.8.2 Analisis Regresi Berganda

Alat uji yang digunakan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda untuk menguji variabel bebas collateralizable assets, rasio hutang, dan reputasi auditor terhadap variabel terikat kebijakan dividen. Analisis regresi linier berganda dipergunakan karena variabel terikat yang dicari dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas atau variabel penjelas. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono 2006:211 sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + e Dimana Y = Kebijakan Dividen X 1 = Collateralizable Assets X 2 = Rasio Hutang X 3 = Reputasi Auditor Universitas Sumatera Utara 42 a = Konstanta b 1 , b 2, b 3 = Koefisien Regresi e = Tingkat Kesalahan error of term

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dianalisi dengan cara sebagai berikut : 1. Uji Signifikan Simultan Uji-F “Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat” Ghozali, 2005: 91. Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh variabel bebas yaitu Collateralizable Assets X 1 , Rasio Hutang X 2 dan Reputasi Auditor X 3 terhadap variabel terikat yaitu Kebijakan Dividen Y. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima atau H a ditolak, jika F hitung F table p ada α = 5 H ditolak atau H a diterima, jika F hitung F table pada α = 5 2. Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji-t Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X secara individual mempengaruhi variabel dependen Y Ghozali, 2005:84. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima atau H a ditolak, jika t hitung t table pada α = 5 H ditolak atau H a diterima, jika t hitung t table pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 43 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. “Nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen “Ghozali,2005:83 Dalam penelitian ini menggunakan adjusted R square, karena menurut Ghozali 2005:83” kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan dalam model.” Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan menggunakan adjusted R square pada saat mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R 2 , nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Universitas Sumatera Utara 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Collateralizable Assets, Rasio Hutang, dan Reputasi Auditor terhadap Kebijakan Dividen di perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012-2014

1 25 76

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP EARNING MANAGEMENT DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008 2010

0 7 110

PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009 2011

1 28 117

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI 2011-2014.

0 2 28

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEI.

0 0 73

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, RASIO HUTANG, DAN COLLATERALIZABLE ASSETS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

1 1 11

Pengaruh Collateralizable Assets, Rasio Hutang, dan Reputasi Auditor terhadap Kebijakan Dividen di perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012-2014

0 1 18

Pengaruh Collateralizable Assets, Rasio Hutang, dan Reputasi Auditor terhadap Kebijakan Dividen di perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012-2014

0 0 2

PENGARUH BIAYA AGENSI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011)

0 1 14