Boros dan berhutang Konsekuensi yang ditimbulkan Ketika Berbelanja Fashion di Mall .1 Bekerja dan Menabung

90 percaya diri ketika memamerkan fashion yang dikenakan. Mahasiswa yang sering berkunjung ke Mall otomatis melihat-lihat jenis mode fashion apa yang sedang banyak digunakan dan membelinya. Dari situlah mereka mengikutitrend terbaru supaya tidak ketinggalan zaman sehingga mereka menjadikan belanja sebagai hobby. Mahasiswa jadi sering berbelanja hanya karena barang itu bagus bukan karena butuh. Gambar 12 Koleksi Tas Informan Sumber: Dukumentasi Pribadi

4.3.3 Boros dan berhutang

Beberapa informan mengakui bahwa mereka adalah mahasiswa yang gila berbelanja dan sengaja menghamburkan uangnya untuk membeli barang-barang yang mahal. Tidak bisa dipungkiri bahwa shopping mall yang sering dilakukan oleh mahasiswa tentunya mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Terlebih lagi jika mereka menyukai satu merek tertentu, harga yang ditawarkan suatu merek tertentu 91 yang branded bisa mencapai ratusan ribu rupiah bahkan bisa mencapai harga jutaan rupiah. Jika mahasiswa tersebut berbelanja minimal seminggu sekali maka uang bulanan mereka akan terkuras, seperti yang dikatakan mahasiswa Fakultas Ekonomi, UniversitasMethodis berikut ini: “aku suka berkunjung ke Sun Plaza karena dekat dari kampus sama ke Center Point karena barang- barannya bagus walaupun harganya agak mahal. Paling sering aku belanja baju di H M dan Gaudi. Setiap belanja aku bawa uang kira-kira 300ribu. Fashion bagi aku sangat penting alasannya lebih pede kalo lagi jalan-jalan. Aku liat trend terbaru biasanya dari internet sama berkunjung langsung ke mall untuk liat-liat model terbaru” Dewi, 18 Tahun Gambar 13 Mahasiswa Sedang Berbelanja di H M Sumber: Dokumentasi Pribadi 92 Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU kebanyakan tinggal bersama orang tua mereka meskipun ada beberapa diantara mereka yang tinggal indekosngekos. Namun mahasiswa yang menyukai shopping mall rata-rata tinggal bersama orang tua yang kebanyakan berasal dari kalangan menengah ke atas. Uang jajan mahasiswa biasanya diberikan perhari atau perbulan. ”aku dikasih uang setiap bulannya sama mama 1,7ka. Pergi ke mall sama temen-temen biasanya paling banyak seminggu tiga kali. Minimal buat makan di mall aja bisa ngabisin uang 50-100rb. Belom lagi kalo liat barang yang catik, langsung laper mata. Kadang- kadang belum akhir bulan uangku udah abis. Kalo udah habis ya paling ke mall cuma liat- liat aja” Nirwana, 21 Tahun Berbeda dengan mahasiwa yang indekosngekos yang mana biasanya hanya mengandalkan uang kiriman dari orang tua mereka. Bagi mahasiswa yang ngekos biasanya kegemaran akan berbelanja di mall memiliki dampak yang sangat besar bagi keuangan mereka. Sering kali mereka sulit mengatur keuangan karena ketagihan berbelanja di mall. Hal ini membuat mereka menjadi sangat boros. Uang bulanan mereka yang seharusnya digunakan untuk sebulan ke dapan menjadi cepat habis karena digunakan untuk berbelanja. Boros merupakan salah satu dampak negatif yang menyebabkan mahasiswa berhutang untuk bias melanjutkan kehidupan satu bulan ke depan. “aku sukak kali pinjam uang Novita kalo udah bangkrut gara-gara belanja. Paling banyak sih paling minjemnya 200rb. Pas uang bulananku datang lasung aku balekkan. Jadi istilahnya gali 93 lobang tutup lobanglah. Untungnya dia orangnya baik, selalu ada ketika dibutuhkan hehe” Shinta, 20 Tahun Ada beberapa mahasiswa yang tidak bisa mengontrol nafsu berbelanja di mall sampai-sampai harus berhutang kepada temannya untuk memuaskan hasrat berbelanja. Jika sudah berhutang biasanya mereka berhutang tidak hanya kepada satu orang bahkan ada yang sampai berhutang kepada beberapa orang teman. Tak jarang utang mereka kepada beberapa teman menjadi menumpuk meskipun begitu tetap saja kegiatan shopping mall mereka lakukan..

4.3.4 “Laper mata” dan lupa waktu