97
BAB V KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kegiatan Shopping Mall pada mahasiswa, maka peneliti telah mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian
yang telah dirumuskan. Terdapat tiga pernyataan pokok yang penulis ajukan dalam penelitian ini diantaranya; Shopping Mall menurut mahasiswa dan barang
apa saja yang dibeli ketika melakukan kegiatan Shopping Mall, tujuan yang mempengaruhi mahasiswa berbelanja fashion di mall, konsekuensi yang
ditimbulkan dari berbelanja fashion di Mall yang dilakukan mahasiswa. Keseluruhan dari jawaban pertanyaan tersebut penulis dapatkan dari observasi
berpartisipasi dan wawancara mendalam selama penelitian berlangsung. Pertanyaan pertama dapat dijawab bahwa pengertian Shopping Mall
menurut mahasiswa adalah aktivitas berbelanja yang sangat menyenangkan ketika dilakukan disela-sela waktu luang. Mall merupakan tempat berbelanja yang
lengkap, nyaman, praktis dan aman. Ketika mencari suatu barang di mall ada rasa berpetualang yang dirasakan apalagi jika barang ditemukan merupakan barang
yang diinginkan membuat perasaan senang yang berefek pada kepuasan batin dan peningkatan semangat hidup. Bagi mahasiswa FE USU dan mahasiswa lainnya
Shopping Mall bukan hanya sekedar berbelanja, banyak hal yang bisa dilakukan seperti nonton bioskop, perawatan diri di salon, ngumpul-ngumpul di kafe, fitness
atau olahraga. Shopping mall telah menjadi gaya hidup bagi sebagian mahasiswa Fakultas Ekonomi.
98 Pertanyaan kedua dijelaskan bahwa tujuan yang melatarbelakangi
mahasiswa FE USU berbelanja fashion di Mall antara lain; bangunan mall yang ditata semaksimal mungkin dengan fasilitas-fasilitas yang tersedia, letak mall
yang mudah dijangkau, diskon-diskon yang ditawarkan, perasaan bangga dan puas ketika berbelanja di mall apalagi jika berbelanja barang bermerek dan pelayanan
karyawan, SPG dan Satpam yang ramah. Pertanyaan ketiga dapat diketahui bahwa konsekuensi yang ditimbulkan
dari gaya hidup Shopping Mall adalah kegiatan berbelanja dijadikan hobby yang berefek pada perilaku boros. Jika menginginkan barang namun tidak mempunyai
uang yang cukup, terkadang mahasiswa sering berhutang dengan temannya. Namun selain itu jika mahasiswa sudah menginginkan barang yang bermerek
dengan harga yang lumayan mahal, mereka akan berusaha menabung bahkan bekerja supaya bisa memenuhi keinginannya. Merek dimaknai sebagai simbol
supaya bisa dianggap memiliki perekonomian yang kaya. Menurut Baudrillard 2004 barang yang dikonsumsi bukan lagi use atau exchange value, melainkan
“symbolic value”,yang artinya mahasiswa tidak lagi mengkonsumsi barang berdasarkan penggunaanya melainkan karena nilai simbolis. Kegiatan Shopping
Mall juga bisa dijadikan sarana olahraga ringan untuk mempersehat tubuh dengan carawindow shopping atau berjalan-jalan ketika melihat-lihat fashion di Mall.
Berdasarkan jawaban-jawaban dari ke tiga pertanyaan tersebut, maka dapat dijawab rumusan masalah bahwa Shopping Mall merupakan aktivitas yang
sangat menyenangkan sehingga banyak mahasiswa yang lepas control ketika sedang berada di Mall. Saat ini kegiatan shopping mall dijadikan gaya hidup bagi
99 mahasiswa. Mahasiswa dikenal dengan pandai dan suka bergaya
memadupadankan fashion. Pilihan gaya hidup Shopping Mall dalam berbelanja barang yang bermerek sering dijadikan sebagai simbol dari status sosial tertentu
sehingga tidak jarang mahasiswa yang berbelanja barang-barang fashion hanya supaya dapat dipandang sebagai orang berekonomi menengah ke atas.
24
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN