Ekstraksi Silika dari Abu Cangkang Kelapa Sawit

Hypothetical silica Si O 2 3.194 ICDD PDF-2Release 2012 RDB 01-073-3470 68 Cristobalite Si O 2 2.933 ICDD PDF-2Release 2012 RDB 01-074-9378 1718 Pada Tabel 4.2 dari analisis XRD diperoleh kandungan dari abu boiler terdiri dari Si berbentuk fasa silikon 11, SiO 2 berbentuk fasa quartz low 23, SiO 2 berbentuk fasa hypothetical silica 8 dan SiO 2 dalam bentuk fasa cristobalite sebanyak 18.

4.1.2 Ekstraksi Silika dari Abu Cangkang Kelapa Sawit

Untuk mendapatkan silika dengan kemurnian yang tinggi dilakukan dengan menghilangkan senyawa - senyawa pengotor yang terdapat di dalam abu boiler tersebut yaitu dengan melarutkan abu boiler dalam asam pekat seperti asam klorida. Menurut Khoirul dan Affifudin 2011 bahwa silika dapat larut dalam kondisi pH basa diatas 10 sedangkan senyawa lainnya larut pada pH asam. Sehingga diharapkan senyawa - senyawa selain silika dapat larut dan meningkatkan kemurnian dari silika. Ekstraksi dilakukan dengan penambahan HCl 10 N sebanyak 200 ml dalam 75 gr abu cangkang, penambahan HCl diharapkan untuk mengikat senyawa pengotor selain silika. Dilakukan pemanasan sampai mendidih selama 30 menit dan didiamkan selama 18 jam selanjutnya disaring dan residu diabukan kembali dalam tanur 750 o C selama 1 jam. Dari hasil percobaan dilakukan dengan metoda gravimetrik, percobaan dilakukan sebanyak 3 kali yang bertujuan untuk mendapatkan keakuratan yang tinggi. Pada table 4.3 diperoleh data hasil ekstraksi abu boiler kelapa sawit sebagai berikut: Tabel 4.3 Perolehan Silika Setelah Diekstraksi dari Abu Cangkang Kelapa Sawit Perlakuan Berat sampel gr Hasil pemurnian gr Persentase yield silika 1 75.0093 10,9238 14.56 2 75.0189 10,9908 14.65 3 75.0020 10,8630 14.48 Persentase yield 14.57 Universitas Sumatera Utara Padatan hasil pemurnian dengan asam dianalisa dengan XRD dapat dilihat pada Gambar 4.4 difraktogram pada sudut 2θ menggunakan metoda Reference Intensity Ratio RIR dan pada Tabel 4.4. Gambar 4.4 Defragtogram Setelah Direduksi dengan Asam Tabel 4.4 Pengukuran Difragtogram Silika Setelah Penghilangan Pengotor No. 2- thetadeg dang. Heightcou nts FWHMde g Int. Icounts deg Int. Wdeg Asym. factor 1 20.8011 4.272 255 0.3215 115 0.43 0.66 2 21.54 4.147 608 3.42 25016 4.18 2.310 3 21.883 4.0595 13812 0.454 7713 0.5614 1.55 4 23.01713 3.8612 598 0.154 102 0.186 55 5 25.4978 3.490710 78328 0.1667 1773 0.22612 2.05 6 26.67018 3.3402 24516 0.16919 642 0.263 1.15 7 28.243 3.1574 567 0.737 686 1.23 0.479 8 29.402 3.0362 467 0.3110 236 0.52 0.2010 9 30.034 2.9734 336 0.2010 125 0.42 0.77 10 31.39313 2.847212 28517 0.18114 764 0.273 1.76 11 31.62317 2.827115 769 0.324 343 0.459 0.2018 12 32.814 2.7284 194 0.3816 113 0.63 1.211 13 35.763 2.508618 336 0.127 84 0.2517 1.612 14 36.32512 2.47128 739 0.376 566 0.7717 2.213 15 38.69712 2.32507 16513 0.172 45.917 0.283 2.612 16 40.83416 2.20818 15012 0.19412 34.314 0.233 1.24 17 41.35215 2.18168 688 0.13019 10.48 0.153 1.14 18 43.354 2.085519 537 0.193 10.516 0.206 0.97 19 45.4747 1.99303 678 0.09918 10.411 0.154 0.97 20 46.88117 1.93647 305 0.396 232 0.82 52 21 48.70711 1.86804 12611 0.19118 382 0.304 1.94 2-theta deg Intensity counts 20 30 40 50 60 70 500 1000 Universitas Sumatera Utara 22 49.212 1.85027 326 0.135 6.116 0.198 54 23 50.16213 1.81724 255 0.196 6.512 0.2610 57 24 52.312 1.74756 869 0.212 21.314 0.254 42 25 55.76016 1.64734 10910 0.18619 25.715 0.244 1.66 26 57.8465 1.592721 316 0.044 2.69 0.084 517 27 59.004 1.56429 336 0.194 7.112 0.228 1.210 28 60.726 1.524014 245 0.299 10.013 0.4214 22 29 62.31316 1.48893 567 0.17116 10.610 0.194 2.311 30 65.272 1.42834 194 0.406 8.68 0.4514 0.2015 31 66.99814 1.39572 215 0.256 7.311 0.3413 54 32 68.2118 1.3743 93 1.12 132 1.57 2.012 33 71.442 1.31933 386 0.213 9.611 0.257 1.98 34 74.2178 1.276741 668 0.17013 16.29 0.254 0.7213 35 78.6569 1.215441 255 0.154 4.010 0.167 57 Hasil difraktogram yang ada pada Gambar 4.4 dan peak pada Tabel 4.4 Setelah dibandingkan dengan peak list standar silika Lampiran II , maka dapat disimpulkan bahwa puncak – puncak dominan yang muncul pada sudut 2θ=20.80 ; 2θ=26.67 ; 2θ=36.325 ; 2θ=40.834 ; 2θ=45.474 ; 2θ=50.162 ; 2θ=55.760 ; 2θ=57.846 ; 2θ=59.00 ; 2θ=65.27 merupakan puncak – puncak yang menunjukkan refleksi bidang kristal silika. Hasil difaktogram XRD Gambar 4.4 dibandingkan dengan peak standart menggunakan metoda Reference intensity Ratio RIR pada sampel diperoleh keterangan kandungan yang terdapat dalam padatan setelah dimurnikan dengan asam dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Tabel 4.5. Gambar 4.5 Hasil Analisa Kuantitatif XRD dengan Metoda RIR Setelah Penghilangan Pengotor 2-theta deg Intensity counts 20 40 60 500 1000 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Komposisi Sampel Setelah Penghilangan Oksida Pengotor Phase name Formula Figure of merit Phase reg. Detail DB card number Kandungan Silicon Si 1.438 ICDD PDF- 2Release 2012 RDB 01-072-4559 1414 Stishovite O 2 Si 1.254 User COD 9007154 1611 Cristobalite, syn SiO 2 2.707 ICDD PDF- 2Release 2012 RDB 01-082-0512 2433 alpha-SiO2, quartz low HP, syn SiO 2 1.581 ICDD PDF- 2Release 2012 RDB 01-081-0069 1710 Quartz low, syn O 2 Si 1.427 ICDD PDF- 2Release 2012 RDB 03-065-0466 2313 Silicon Oxide SiO 2 1.604 ICDD PDF- 2Release 2012 RDB 01-075-3163 43 Silicon Si 2.850 ICDD PDF- 2Release 2012 RDB 00-026-1481 24 Pada table 4.5 dari analisis XRD diperoleh kandungan silika yang di ekstraksi dari abu cangkang kelapa sawit terdiri dari Silicon Si 14, stishovite O 2 Si 11, cristobalite SiO 2 33, alpha-SiO 2 , quartz low HP, syn SiO 2 10, quartz low,syn O 2 Si 13, silicon oxide SiO 2 3 dan silicon Si 4.

4.1.3 Sintesis Silika Amorf