Saran Komposit Sifat Fisis dan Mekanik Komposit Polimer dari Limbah Styrofoam, Aspal, Serat Pinang dan Pasir Hitam

38

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan untuk genteng komposit polimer dengan pengujian sifat fisis dan sifat mekanik sebagai berikut : 1. Sifat fisis genteng komposit polimer dengan variasi komposisi menggunakan bahan pasir hitam, aspal, serat pinang, styrofoam dan poliester yaitu 64:5:1:1:29 . diperoleh densitas sebesar 2,54 grcm 3 , porositas sebesar 12,36, daya serap air sebesar 5,24. Hasil yang memenuhi SNI adalah nilai daya serap air yang berada pada interval 5,24 - 7,66, sesuai dengan daya serap air SNI-0096:2007 maksimal 10. Sedangkan nilai densitas yang memenuhi standart genteng polimer komersil yaitu berada pada interval 2,13 grcm 3 – 2,54 grcm 3 , sesuai dengan nilai densitas genteng polimer komersil sebesar 1,5 gr cm 3 . 2. Sifat mekanik genteng komposit polimer dengan variasi komposisi menggunakan bahan pasir hitam, aspal, serat pinang, styrofoam dan poliester yaitu 64:5:1:1:29 diperoleh kekuatan impak sebesar 4985,9 Jm 2 , kekuatan lentur sebesar 11,594 MPa. Hasil yang memenuhi standart genteng polimer komersil adalah nilai kuat lentur pada sampel 2 yaitu sebesar 11,594 MPa, sesuai dengan nilai kuat lentur genteng polimer komersil sebesar 10 MPa.

5.2 Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan serat alam yang belum pernah digunakan sebagai penguat komposit. 2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan komposisi seratnya lebih divariasikan dan rangenya lebih dipersempit lagi, seperti 0, 0,2, 0,4 dan seterusnya. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan beberapa pengujian lanjutan, seperti uji ketahanan angin dan cuaca, penentuan konduktivitas termal, uji dampak lingkungan serta uji ketahanan korosi. Universitas Sumatera Utara 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komposit

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Pada dasarnya, komposit dapat didefenisikan sebagai campuran makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan material yang umumnya jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan kekuatan tarik. Sedangkan matriks berfungsi untuk melindungi serat dari efek lingkugan dan kerusakan akibat benturan. Schwartz, 1984 Penggunaan material yang siap diaplikasikan sebagai komponen pada suatu struktur menuntut adanya peningkatan sifat mekanis yang tinggi. Para rekayasawan pun selalu melakukan berbagai kajian riset untuk merekayasa material baru yang memiliki sifat fisis-mekanis lebih baik, seperti bahan baru komposit. Komposit berpenguat serat merupakan jenis komposit yang paling banyak dikembangkan. Vlack, 1994 Tujuan dibentuknya komposit adalah : a. Memperbaiki sifat mekanik dan sifat spesifik tertentu. b. Mempermudah desain yang sulit pada manufaktur. c. Menghemat biaya. d. Bahan lebih ringan. Ritonga Eva, 2011 Dalam penggunaan material komposit dalam bidang keteknikan mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan pesat yang telah dicapai inilah menyebabkan penggantian bahan-bahan tradisional dan logam-logam dengan bahan-bahan komposit yang mempunyai sifat-sifat yang lebih unggul. Piatti,1978 Universitas Sumatera Utara

2.2. Polimer