Kandungan Kimia Pinang Serat Sebagai Penguat

Saat ini pemakaian bahan aditif dan bahan pengganti ke dalam campuran beton aspal campuran panas telah banyak digunakan dengan beberapa alasan misalnya jika diinginkan aspal yang kelengketannya tinggi maka aspal akan ditambah polimer yang mempunyai kelengketan tinggi seperti polimer jenis elastomer atau jika diinginkan aspal yang dapat menahan temperatur yang bervariasi maka aspal akan ditambah polimer jenis plastomer yang mampu menahan temperatur yang cukup bervariasi, atau bila pada suatu lokasi dimana jalan akan dibangun terdapat kesulitan dalam mendapatkan material-material pengisi filler maka salah satu jalan keluarnya adalah pemakaian material pengganti filler dalam campuran beton aspal campuran panas. Asiyanto,2008

2.10. Serat Pinang

Pinang merupakan tanaman yang sekeluarga dengan kelapa. Salah satu jenis tumbuhan monokotil ini tergolong palem-paleman. Secara rinci, sistematika pinang diuraikan sebagai berikut: Divisi : Plantae Kelas : Monokotil Ordo : Arecales Famili : Arecaceae atau Palmae Genus : Areca Spesies : Areca catechu L

2.10.1. Kandungan Kimia Pinang

Biji buah pinang mengandung alkaloid, seperti arekolin C 8 H 13 NO 2 , arekolidine, arekalin, guvakolin, guvasine dan isoguvasine, tanin terkondensasi, tannin terhidrolisis, flavon, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak menguap dan tidak menguap, serta garam. Biji buah pinang mengandung proantosianidin, yaitu suatu tannin terkondensasi yang termasuk dalam golongan flavonoid. Proantosianidin mempunyai efek antibakteri, antivirus, antikarsinogenik, anti- inflamasi, anti-alergi dan vasodilatasi. Tanaman pinang berpotensi antikanker karena memiliki efek antioksidan dan antimutagenik. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kayu palmae mempunyai sifat yang lebih dekat dengan kayu daun lebar daripada kayu daun jarum. Hal ini dicerminkan oleh adanya saluran pada struktur kayu kelapa sawit yang menyerupai sel pembuluh pada kayu daun lebar. Apabila sepotong kayu daun lebar seratnya dipisah-pisahkan dan diamati di bawah mikroskop, maka akan tampak sel-sel dengan berbagai macam bentuk ukuran, ada yang mirip tong atau pipa, ada yang mirip kotak dan ada yang berbentuk panjang dan sangat langsing. Sel-sel yang berbentuk panjang dan langsing ini dikenal dengan nama serat. Dinding serat biasanya lebih tebal dari dinding parenkim dan pembuluh. Panjangnya antara 300-3600 mikron. Ketebalan dindingnya relatif dibandingkan diameter, dapat tipis, tebal atau sangat tebal. Semakin kecil diameter serat semakin tinggi kekuatan bahan serat. Hal ini dikarenakan cacat yang timbul semakin sedikit.

2.10.4. Serat Sebagai Penguat

Material penguat biasanya kekuatannya tinggi, bentuk material komposit yang dipergunakan adalah bermacam-macam, seperti : serat, partikel, lamina atau lapisan, flake atau serpihan, pengisian atau filler. Secara umum fungsi material penguat ini adalah sebagai bahan untuk memperkuat komposit, sehingga sifat mekanis menjadi tangguh dan lebih kokoh bila dibandingkan dengan tanpa material penguat. Tangguh adalah jika pemberian gaya atau beban yang menyebabkan bahan-bahan tersebut menjadi patah pada pengujian tiga titik lentur. Sedangkan kokoh adalah kondisi yang diperoleh akibat benturan atau pukulan serta proses kerja yang mengubah struktur komposit sehingga menjadi keras pada pengujian impak. Piatti, 1978

2.11. Pasir Hitam