Saran Dalam Kaitan Akademis Kerangka Teori

5.2.1 Saran Responden Penelitian

1. Foto-foto yang diunggah pada media sosial Facebook pada dasarnya baik, namun responden mengharapkan setiap pengguna Facebook harus berani menampilkan konsep diri sesuai dengan identitas pengguna Facebook yang sebenarnya untuk menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara sesama pengguna media sosial Facebook. Responden juga mengharapkan agar setiap pengguna media sosial Facebook memanfaatkan media sosial Facebook dengan sebaik-baiknya agar tidak berpengaruh negatif bagi pengguna media sosial Facebook yang lain. 2. Responden mengharapkan kepada setiap pengguna media sosial yang hadir saat agar menggunakannya dengan positif dana bijaksana.

5.3 Saran Dalam Kaitan Akademis

Adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan mahasiswa khususnya dalam bidang ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian sejenis dengan sudut pandang yang berbedadan mendapatkan kesimpulan yang akan memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya penelitian mengenai visualisasi.

5.4 Saran Dalam Kaitan Praktis

1. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan hendaknya mempelajari terlebih dahulu dan mengerti bagaimana menggunakan media sosial Facebook demi terciptanya hubungan informasi dan komunikasi global yang baik dan positif. Pembelajaran ini terdapat dalam setiap ketentutan dan kebijakan yang dibuat pihak Facebook dalam media sosial tersebut. 2. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa Budi Murni I Medan hendaknya mampu menjadi pengendali sosial bagi semua pengguna Facebook yang mereka kenal dalam media sosial tersebut. 3. Setiap pengguna Facebook pada siswa-siswa SMA Budi Murni I Medan hendaknya memanfaatkan media sosial Facebook untuk tujuan yang positif bagi kepentingan bersama. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Teori adalah unsur informasi ilmiah yang paling umum dan paling luas bidang cakupannya. Melalui unsur metodologis deduksi logika, teori dapat diubah menjadi hipotesa, yaitu informasi ilmiah yang lebih spesifik dan lebih sempit bidang cakupannya. Hipotesa dapat diubah menjadi data observasi dengan menginterpretasikan hipotesa tersebut menjadi sesuatu yang dapat diamati dengan penyusunan alat pengukur termasuk skala dan penentuan sampel. Observasi atau data ini merupakan informasi ilmiah yang sangat spesifik dan hanya menyangkut sampel tertentu dan variabel tertentu Singarimbun dan Effendi, 1984:14. Kerangka teori menggambarkan dari mana suatu problem riset berasal atau dengan teori yang mana problem itu dikaitkan. Dalam kerangka teori diuraikan tentang pengaliran jalan pikiranmenurut kerangka logis atau menurut logical construct Lubis, 1998:109. Adapun teori-teori yang relevan dengan penelitian ini adalah Komunikasi, Komunikasi sebagai Simbolik, Facebook, dan Teori Identitas Pribadi.

2.1.1 Komunikasi

Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata communicatio atau communis yang artinya sama. Apabila dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi jika ada persamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan Effendy, 2006:9. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seeseorang kepada orang lain. Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa komunikasi melibatkan lebih dari satu orang. Universitas Sumatera Utara Setiap kegiatan pada umumnya mempunyai tujuan, demikian juga dengan komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendy 2003:55, fungsi kegiatan komuniikasi adalah: a. Menginformasikan to inform b. Mendidik to educate c. Menghibur to entertain d. Mempengaruhi to influence Sementara tujuan komunikasi adalah: a. Mengubah sikap to change the attitude b. Mengubah opini, pendapat, dan pandangan to change the opinion c. Mengubah perilaku to change the behavior d. Mengubah masyarakat to change the society Dengan demikian, bentuk kegiatan yang dilakukan siswa-siswa Kelas XII SMA Budi Murni I Medan dalam situs jejaring sosial Facebook adalah bentuk komunikasi melalui media baru internet. Selain berguna untuk komunikasi, Facebook juga menjadi alat untuk menunjukkan identitas dan jati diri.

2.1.2 Komunikasi Sebagai Simbolik Dalam definisi komunikasi tersirat fakta bahwa manusia merupakan

makhluk pembuat simbol. Dalam komunikasi manusia, simbol merupakan ekspresi yang mewakili atau menandakan sesuatu yang lain. Salah satu karakteristik simbol adalah bahwa simbol itu tidak mempunyai hubungan langsung dengan apa yang diwakilinya, sehingga dapat berubah-ubah Samovar, dkk. 2010:18. Hampir semua pernyataan manusia baik yang ditujukan untuk kepentingan dirinya, maupun untuk kepentingan orang lain dinyatakan dalam bentuk simbol. Hubungan antara pihak-pihak yang ikut serta dalam proses komunikasi banyak ditentukan oleh simbol atau lambang yang digunakan dalam berkomunikasi Cangara, 2007:52. Simbol adalah hasil kreasi manusia dan sekaligus menunjukkan tingginya kualitas budaya manusia dalam berkomunikasi dengan Universitas Sumatera Utara sesamanya. Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau tertulis verbal maupun melalui isyarat-isyarat tertentu nonverbal. Simbol membawa pernyataan dan diberi arti oleh penerima. Proses pemberian makna terhadap simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi selain dipengaruhi faktor budaya, juga faktor psikologis, terutama pada saat pesan di-decode oleh penerima. Sebuah pesan yang disampaikan dengan simbol yang sama bisa saja berbeda arti bilamana individu yang menerima pesan itu berbeda dalam kerangka berpikir dan kerangka pengalaman.

2.1.2.1 Simbol dan Kode

Sebagai makhluk sosial dan juga sebagai makhluk komunikasi, manusia dalam hidupnya diliputi oleh berbagai macam simbol, baik yang diciptakan oleh manusia itu sendiri maupun yang bersifat alami. Manusia dalam keberadaannya memang memiliki keistimewaan dibanding dengan makhluk lainnya. Selain kemampuan daya pikirnya super rational, manusia juga memiliki keterampilan berkomunikasi yang lebih indah dan lebih canggih super sophisticated system of communication, sehingga dalam berkomunikasi mereka bisa mengatasi rintangan jarak dan waktu. Ada perbedaan pengertian antara simbol dan kode. Simbol adalah lambang yang memiliki suatu obyek, sementara kode adalah seperangkat simbol yang telah disusun secara sistematis dan teratur sehingga memiliki arti. Pemberian arti pada simbol adalah suatu proses komunikasi yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya yang berkembang pada suatu masyarakat Cangara, 2007:97. Oleh karena itu dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Semua kode memiliki unsur nyata b. Semua kode memiliki arti c. Semua kode tergantung pada persetujuan para pemakainya d. Semua kode memiliki fungsi e. Semua kode dapat dipindahkan, apakah melalui media atau saluran- saluran komunikasi lainnya Universitas Sumatera Utara Kode pada dasarnya dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kode verbal bahasa dan kode nonverbal isyarat Cangara, 2007:99.

A. Kode Verbal

Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa. Kode verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti. Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu ialah: a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia

B. Kode Nonverbal

Kode nonverbal adalah pesan yang disampaikan dalam bentuk komunikasi nonverbal. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan kecuali rangsangan verbal dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Oleh sebab itu, penggunaan kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk: a. Meyakinkan apa yang diucapkannya repetition b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata substituation Universitas Sumatera Utara