Kode pada dasarnya dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kode verbal bahasa dan kode nonverbal isyarat Cangara, 2007:99.
A. Kode Verbal
Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa. Kode verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan
yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur
sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti. Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya
dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu ialah: a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia
B. Kode Nonverbal
Kode nonverbal adalah pesan yang disampaikan dalam bentuk komunikasi nonverbal. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan
kata-kata. Komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan kecuali rangsangan verbal dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu
dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja
juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Oleh sebab itu, penggunaan kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi
untuk: a. Meyakinkan apa yang diucapkannya repetition
b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata substituation
Universitas Sumatera Utara
c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya identity
d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna complement
2.1.2.2 Visualisasi
Visualisasi adalah bagian dari komunikasi nonverbal yang menjembatani pengkomunikasian sebuah makna melalui media visual. Visualisasi adalah bentuk
komunikasi visual komunikasi melalui penglihatan yaitu sebuah rangkaian proses penyampaian infromasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan
media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi,
dan warna
dalam penyampaiannya Sumber:
http:id.wikipedia.orgwikiKomunikasi_visual. Gambar adalah lambang lain yang digunakan dalam komunikasi
nonverbal. Gambar dapat digunakan untuk menyatakan suatu pikiran atau perasaan. Dalam hal tertentu, gambar bisa lebih efektif daripada bahasa. Lambang
gambar dalam proses komunikasi mengalami perkembangan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat dan kemajuan teknologi. Sebelumnya gambar itu ditulis
kemudian dicetak, sekarang dengan video dapat diatur menjadi gambar hidup. Pada akhirnya, apabila gambar itu merupakan lambang untuk proses komunikasi
secara primer, menjadi lambang untuk proses komunkasi secara sekunder. Demikian sekaligus mengenai lambang verbal dan nonverbal dalam proses
komunikasi secara primer yang untuk efektifnya komunikasi acap kali oleh para komunikator dipadukan, misalnya dalam kuliah atau ceramah disajikan gambar,
bagan, tabel, dan lain-lain sebagai ilustrasi untuk memperjelas Effendy, 2003:37.
Dari penjabaran definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa visualisasi merupakan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi untuk menyampaikan
pesan atau gagasan secara visual melalui media dengan berlandaskan kreativitas.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan foto profil Facebook adalah bentuk visualisasi karena foto profil Facebook akan menunjukkan dan memberikan kode-kode nonverbal tentang
identitas pemiliknya. Elemen-elemen dalam visualisasi Sumber:
http:www.ahlidesain.comelemen-elemen-dalam-desain-komunikasi- visual.html, antara lain:
1. Tipografi
Tipografi atau tatahuruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk
menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni
tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa
diabaikan. Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph.
Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan
nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi,
terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan
sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat
penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat
Universitas Sumatera Utara
dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Ada dua faktor yang menentukan kejelasan suatu tipografi sebagai berikut:
a. Kejelasan bentuk huruf legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter rupa huruf tulisan tanpa harus bersusah payah.
Hal ini bisa ditentukan oleh; Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, penggunaan warna, dan frekuensi pengamat
menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari. b. Keterbacaan readability adalah tingkat kenyamanan kemudahan suatu
susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh jenis huruf, ukuran, pengaturan; termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan
kontras warna terhadap latar belakang
2. Simbolisme
Simbolisme adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol benda, binatang, atau tumbuhan. Simbol telah ada sejak adanya manusia,
lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia
pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari.
Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Simbol sangat efektif digunakan
sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan. Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo.
3. Ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan
subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah
Universitas Sumatera Utara
untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Fungsi khusus ilustrasi antara lain:
a.
Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
b.
Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
c.
Memberikan bayangan langkah kerja
d.
Mengkomunikasikan cerita.
e.
Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
f.
Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
g.
Dapat menerangkan konsep yang disampaikan Pada masa kini, ilustrasi semakin berkembang dengan penggunaan banyak
software pembantu seperti Adobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw, dan CAD. Namun ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap memiliki nilai yang
tinggi. Di Indonesia, sejarah tradisi ilustrasi dapat merujuk kepada lukisan gua
yang terdapat di Kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan dan di pulau Papua. Jejak ilustrasi yang berumur hampir 5000 tahun itu menggambarkan tumpukan
jari tangan berwarna merah terakota. Selain lukisan gua, wayang beber dalam hiburan tradisional Jawa dan Bali dilihat sebagai ilustrasi yang merepresentasikan
alur cerita kisah Mahabarata, tradisi yang kira-kira muncul bersamaan dengan berdirinya kerajaan Sriwijaya yang menganut agama Hindu di Pulau Sumatera
bagian Selatan.
4. Fotografi
Fotografi dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu photos : cahaya dan grafo : melukismenulis. adalah proses
melukismenulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari
suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini
Universitas Sumatera Utara
adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu
membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya
yang memasuki medium pembiasan selanjutnya disebut lensa.
2.1.3. Facebook
Media baru dimulai dari media tradisional, dimana saat manusia menyebarkan berita melalui koran, kemudian manusia menemukan telepon dan
televisi, dan mulai saat itulah manusia terus mengembangkan teknologi hingga saat ini dan seterusnya. Media baru sendiri memiliki arti tersendiri, yang
merupakan media komunikasi dengan menggabungkan teknologi komunikasi digital yang terhubung dengan jaringan dan pengaturannya digunakan dalam
komputer. Contoh nyata perkembangan dari media baru sekarang ini adalah teknologi komunikasi jaringan atau internet. Internet tersebut dihubungkan
dengan teknologi mobile sekarang ini, sehingga muncullah berbagai macam kecepatan internet dan pelayanannya. Munculnya media sosial, membuat
pengguna internet semakin marak dan tidak hanya lagi untuk mengirim email atau mencari berita saja, tetapi dapat juga berinteraksi dengan orang-orang terdekat
dimana saja dan kapan saja. Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial. Situs jejaring sosial
itu adalah penggunaan sebuah website untuk menggabungkan orang-orang yang memiliki kesamaan minat personal atau profesional, tempat tinggal, pendidikan
sekolah tertentu, dan lainnya Kurniali, 2009. Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tanggal 4 Februari 2004
yang penggunanya hanya terbatas untuk kalangan mahasiswa Universitas Harvard.
Universitas Sumatera Utara
Pada Facebook terdapat halaman profil berisi segala informasi tentang pengguna tersebut yang dapat dilihat teman dan orang lain yang berada dijaringannya.
Tampilan profil pada situs Facebook seseorang terdiri dari: a. Info: informasi diri dasar seperti tanggal lahir, domisili tempat tinggal,
minat, organisasi atau tempat bekerja. b. Photos: tampilan foto-foto yang ditampilkan oleh pengguna
c. Wall: pengungkapan status secara keseluruhan, comment dari teman, pengungkapan pemikiran ataupun perasaan.
d. Notes: catatan atau tulisan mengenai berbagai macam topik e. Friends: daftar teman yang juga merupakan pengguna Facebook
f. Status: keadaan saat ini, dapat juga berupa pengungkapan pemikiran dan perasaan, serta keberadaan seorang pengguna Facebook
Dari berbagai macam aplikasi yang diberikan oleh Facebook yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah aplikasi foto profil. Foto profil terletak pada
halaman profil Facebook berfungsi untuk menunjukkan identitas pengguna Facebook. Pengguna dapat menampilkan foto tersebut sesuai dengan keinginan
pribadinya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Teori Identitas 2.1.4.1 Pengertian Identitas
Menurut Pinney 1993:62, tujuan utama dari masa remaja adalah membentuk identitas dan “mereka” yang gagal dalam mencapai identitas yang
aman akan dihadapkan pada kerumitan identitas itu sendiri, kejelasan akan siapa diri mereka, dan apa peranan mereka dalam hidup. Perkembangan identitas
berperan penting bagi kejiwaan seseorang. Identitas merupakan konsep yang abstrak, kompleks dan dinamis. Identitas
itu tidak mudah untuk diartikan, sehingga ada banyak gambaran yang disediakan oleh ahli ilmu komunikasi. Gardiner dan Kosmitzki 2008:54, melihat identitas
sebagai definisi diri seseorang sebagai individu yang berbeda dan terpisah, termasuk perilaku, kepercayaan, dan sikap. Ting-Toomey 2005:212,
menganggap identitas sebagai konsep diri yang direfleksikan atau gambaran diri bahwa kita berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis, dan proses sosialisasi
individu. Identitas pada dasarnya merujuk pada pandangan reflektif mengenai diri kita sendiri ataupun persepsi orang lain mengenai gambaran diri kita. Martin dan
Nakayama 2005:87, menyatakan identitas sebagai “konsep diri sendiri, siapa kita sebagai seorang manusia.”
2.1.4.2 Self
Ada semacam keyakinan bahwa harga diri yang rendah dapat menyebabkan seseorang menjadi agresif dan anti sosial. Dengan alasan tersebut,
institusi sosial harus mengupayakan cara untuk meningkatkan harga diri, terutama pada anak-anak. Beberapa tahap dalam memperoleh dan membentuk identitas,
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
A. Self Knowledge
Setiap orang membangun sebuah identitas sosial. Identitas sosial merupakan sebuah definisi diri yang membantu seseorang
mengkonseptualisasikan dan mengevaluasikan dirinya sendiri. Dalam identitas sosial tercakup personal identityatribut pribadi nama, konsep diri dan social
identity, yaitu atribut yang dibaginya bersama orang lain kelompok sebagai gender dan ras Baron dan Byrne, 2005.
Konsep diri self concept merupakan identitas diri seseorang yang terdiri dari keyakinan diri dan persepsi diri yang terorganisir sebagai sebuah skema
kognitif. Skema kognitif merupakan struktur kognitif yang menggambarkan pengetahuan tentang konsep atau tipe stimulus termasuk atribut dan hubungan
antaratribut tesebut. Higgins dalam Hogg dan Vaugh, 2002 mengatakan ada tiga tipe dari self schema:
a. Actual Self: bagaimana kita saat ini b. Ideal Self: akan menjadi apa kita
c. Ought Self: bagaimana kita seharusnya Menurut Baron dan Byrne 2004, konsep diri seseorang pada saat tertentu
actual self hanyalah konsep diri yang bekerja working self concept. Mereka yang memiliki ideal selfkemungkinan self yang lebih banyak akan lebih mampu
menyesuaikan diri dibandingkan dengan seseorang yang hanya memiliki satu kemungkinan self.
B. Self Awareness
Sedikides dan Skowronski dalam Baron dan Byrne, 2005 menyatakan bahwa self berevolusi sebagai sebuah karakteristik adaptif yang dinamakan
kesadaran diri self awareness. Kesadaran diri memunculkan beberapa aspek, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Kesadaran diri subjektif subjective self awerness, yang merupakan kemampuan organisme untuk membedakan dirinya dari lingkungan fisik
dan sosialnya. b. Kesadaran diri objektif objektive self awareness, yaitu kapasitas
organisme untuk menjadi objek perhatiannya sendiri, kesadaran akan pikirannya dan mengetahui bahwa dia tahu dan mengingat bahwa dia
ingat. c. Kesadaran diri simbolik symbolic self awareness, yaitu kemampuan
untuk membentukk representasi kognitif diri yang abstrak melalui bahasa. Representasi ini pada gilirannya menciptakan kemungkinan bagi kita
untuk merkomunikasi, menjalin hubungan, menentukan tujuan, mengevaluasi hasil, membangun sikap yang berhubungan dengan diri dan
membela diri tehadap komunikasi yang mengancam. Aspek kesadaran diri yang pertama dan kedua tidak ditemukan pada
manusia, tapi aspek ketiga hanya mampu dicapai oleh manusia.
C. Self Motives