Pemeriksaan Leukosit Urin Diagnosis Infeksi Saluran Kemih

Tabel 2.2 Interpretasi Hasil Biakan Urin Andriani Rini, 2010. Cara penampungan pungsi suprapubik Jumlah koloni bakteri gram negatif Kemungkinan Infeksi Kateterisasi Kandung Kemih asal ada kuman Bakteri Gram positif: Beberapa ribu 10 5 10 4 -10 5 103 -10 4 10 3 95 Diperkirakan ISK Diragukan, ulangi 10 3 Tidak ada ISK kontaminasi Urin Pancar Tengah Laki-laki Perempuan 10 4 3x biakan 10 5 2x biakan 10 5 1x biakan 10 5 5x 10 4 -10 5 Klinis simtomatik Klinis asimtomatik 104 Diperkirakan ISK 95 90 80 Diragukan, ulangi Diperkirakan ISK, ulangi Tidak ada ISK Tidak ada ISK Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium, karena penundaan akan menyebabkan bakteri yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan. Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan. Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam. Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas, seharusnya tidak dikultur dan sebaiknya dimintakan sampel baru. Bila pengiriman terpaksa ditunda, bahan urin harus disimpan pada suhu 4 o C selama tidak lebih dari 24 jam Joey, 2013. Pemeriksaan Kultur Urin. Deteksi jumlah bermakna kuman patogen significant bacteriuria dari kultur urin merupakan baku emas untuk diagnosis ISK. Bila jumlah koloni yang tumbuh ≥ 10 5 koloniml urin, maka dapat dipastikan bahwa bakteri yang tumbuh merupakan penyebab ISK, sedangkan bila hanya tumbuh koloni dengan jumlah ≤ 10 3 koloni ml urin, maka bakteri yang tumbuh kemungkinan besar hanya merupakan kontaminasi flora normal dari muara uretra. Jika diperoleh jumlah koloni antara 10 3 -10 5 koloni ml urin, kemungkinan kontaminasi belum dapat disingkirkan dan sebaiknya dilakukan biakan ulang dengan bahan urin yang baru. Bila lebih dari tiga jenis bakteri yang terisolasi, maka kemungkinan besar bahan urin yang diperiksa telah terkontaminasi Woodford J, 2011.

2.7 Komplikasi Infeksi Saluran Kemih

Komplikasi infeksi saluran kemih tergantung dari tipe yaitu infeksi saluran kemih tipe sederhana uncomplicated dan tipe berkomplikasi complicated. 1. Infeksi saluran kemih sederhana uncomplicated Infeksi saluran kemih akut tipe sederhana cystisis yaitu non-obstruksi dan bukan perempuan hamil merupakan penyakit ringan self limited disiase dan tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama. 2. Infeksi saluran kemih berkomplikasi complicated - Infeksi saluran kemih selama kehamilan - Infeksi saluran kemih pada diabetes melitus Mazzulli T, 2012. Gambar 2.1. Kriteria diagnosa Infeksi Saluran kemih Woodford J, 2011. Bakteriuria Ditemukan adanya bakteri dalam urin Asimtomatik Bakteriuria tidak ditemukan adanya gejala Infeksi Saluran Kemih ada ditemukan gejala seperti: - Disuria - Septik dimana gejala septik tidak bisa dijelaskan secara alternative patologi Infeksi SaluranKemih Sederhana - Tidak ada struktur – Abnormlities dari saluran kemih - Dan pasien tidak - immunocompromised Infeksi saluran kemih yang komplikasi - Sebuah kelainan struktural kemih - Saluran misalnya pembesaran prostat atau - Kehadiran kateter atau - termasuk Immunocompromise

2.8 Penatalaksanaan

Tata laksana ISK didasarkan pada beberapa faktor seperti umur pasien, lokasi infeksi, gejala klinis, dan ada tidaknya kelainan yang menyertai ISK. Cystitis dan pielonefritis memerlukan pengobatan yang berbeda. Keterlambatan pemberian antibiotik merupakan faktor risiko penting terhadap terjadinya jaringan parut pada pielonefritis. Sebelum pemberian antibiotik, terlebih dahulu diambil sampel urin untuk pemeriksaan biakan urin dan resistensi antimikroba. Penanganan ISK pada anak yang dilakukan lebih awal dan tepat dapat mencegah terjadinya kerusakan ginjal lebih lanjut. Sampai saat ini masih belum ada keseragaman dalam penanganan ISK pada anak, dan masih terdapat beberapa hal yang masih kontroversi. Beberapa protokol penanganan ISK telah dibuat berdasarkan hasil penelitian multisenter berupa uji klinis dan meta-analisis, meskipun terdapat beberapa perbedaan tetapi protokol penanganan ini saling melengkapi. Secara garis besar, tata laksana ISK terdiri atas: 1. Eradikasi infeksi akut, 2. Deteksi dan tata laksana kelainan anatomi dan fungsional pada ginjal dan saluran kemih, dan 3. Deteksi dan mencegah infeksi berulang Pardede Sudung, Tambunan Taralan, 2011 .

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi saluran kemih ISK merupakan invasi mikroorganisme pada salah satu atau beberapa bagian saluran kemih. Saluran kemih yang bisa terinfeksi antara lain uretra urethritis, kandung kemih cystisis, ureter ureteritis. ISK dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau mikroorganisme lainnya. ISK dapat mengenai baik pria maupun wanita dari semua umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. ISK bisa dibagi menjadi ISK asimptomatik, ISK simptomatik dan ISK berulang Sudoyo AW, et al 2009. Menurut National Center For Health Statistics tahun 2008 Infeksi saluran kemih sekitar 8,1 juta kasus per tahun. Menurut data dari Urologic Diseases in North America Project, insidensi infeksi saluran kemih adalah 14.000 per 100.000 pria dan 53.000 per 100.000 wanita Joey, 2013. Infeksi saluran kemih terjadi pada 2,4 - 2,8 anak-anak. Berdasarkan data dari unit rekam medis RSUD Undata Palu tercatat sebanyak 57 pasien jumlah kasus pada tahun 2012 dan terdapat 17 pasien 29,8 yang berjenis kelamin pria dan 40 pasien 70,2 yang berjenis kelamin wanita Febrianto, et al, 2013. Wanita lebih sering mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan pria karena faktor perbedaan anatomi dan hormonal. Uretra wanita lebih pendek daripada uretra pria sehingga memudahkan bakteri mencapai daerah kandung kemih. Selain itu, letak uretra wanita dekat dengan anus dan vagina yang merupakan sumber bakteri. Pada pasien pria terjadinya ISK biasanya dikarenakan ada kelainan anatomi, batu saluran kemih atau penyumbatan pada saluran kemih Febrianto, et al, 2013. Infeksi ini terjadi karena naiknya kuman melalui uretra menuju kandung kemih dan saluran kemih yang lebih atas, infeksi juga dapat terjadi akibat adanya penyebaran kuman melalui pembuluh darah dan limfe. Infeksi saluran kemih didiagnosis jika terdapat lebih dari 100.000 bakteri berspesies sama per mililiter urin Joey, 2013.