Deskripsi Pasien ISK Berdasarkan Usia Tabel 5.1 Distribusi Pasien ISK Berdasarkan Usia

Pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada hasil penelitian ini diperoleh kelompok sampel ≤10 leukositLPB sebanyak 77 orang 51,3, dibandingkan 80 leukositLPB sebanyak 9 orang 6,0.

5.1.6 Hasil Analisa Data

Data yang dikumpulkan dianalisa dengan menggunakan uji korelasi. Untuk melihat hubungan antara kultur urin dengan leukosit urin pasien ISK dilakukan dengan bantuan program statistik secara komputerisasi yang menganalisis secara bersama-sama variabel dependen dan independen. Data yang dikumpulkan dari rekam medis 150 sampel dianalisis melaluli uji korelasi yang sesuai. Adapun uji korelasi pada kedua variabel penelitian ini dapat dinyatakan pada tabel berikut ini: Tabel 5.6 Hasil Uji Korelasi Spearman Mengenai Hubungan Kultur Urin dengan Leukosit Urin VARIABEL JUMLAH LEUKOSIT r p value KULTUR URIN 0,07 0,34 Berdasarkan tabel 5.6 diatas dapat kita ketahui bahwa nilai korelasi r kultur urin terhadap leukosit urin adalah positif berada pada 0 r ≤ 0,1 r = 0,07 yang berarti keeratan hubungan tergolong sangat lemah. Kemudian didapati nilai p0,05 sehingga tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kedua variabel yang diteliti.

5.2 Pembahasan

Infeksi saluran kemih ISK adalah keadaan berkembang biaknya mikroorganisme yang patogen di dalam saluran kemih yang menyebabkan inflamasi. Kultur urin merupakan pemeriksaan baku emas gold standard dalam menegakkan diagnosisi ISK. Seseorang dikatakan menderita ISK apabila ditemukan pertumbuhan koloni kuman yang signifikan yaitu 10 5 CFUml urin.Seseorang dikatakan leukosituria apabila ditemukan ≥10 leukositLPB pada sedimen urin. Pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa pada hasil penelitian ini kelompok sampel terbanyak berada pada rentang usia 41 –60 tahun. Hal ini sesuai karena ISK biasanya terjadi pada usia yang produktif dan meningkat pada usia tua dan ditambah lagi dengan penyakit komplikasi lainnya Schaeffer, 2012. Pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa hasil penelitian ini dari 150 sampel, penderita ISK yang terbanyak adalah pria. Hal ini berbeda dengan penelitian dari unit rekam medis RSUD Undata Palu pada tahun 2012 yang tercatat sebanyak 57 pasien jumlah kasus dan terdapat 17 pasien 29,8 pria dan 40 pasien 70,2 perempuan Febrianto, et al, 2013. Tingginya prevalensi pria pasien ISK pada penelitian ini terkait karena dari total populasi, jumlah pasien pria sebanyak 86 orang 57,3, dan didominasi pasien pada usia yang lanjut usia, dimana bakteri penyebab ISK yang biasanya ditularkan melalui petugas, alat-alat, atau pengobatan parenteral Jawetz, et al, 2008. Resiko ini dapat diminimalisir dengan menjaga ketat kebersihan tangan oleh petugas medis yang melakukan pemasangan kateter dan higienitas dari pasien itu sendiri Banister, et al, 2006. Pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa pemeriksaan kultur urin dari 150 sampel yang pasien yang didiagnosis ISK yang melakukan kultur urin, dimana pasien ISK yang terbanyak adalah kultur positif. Adapun pasien dengan gejala klinis ISK tetapi memiliki kultur negatif bisa saja terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan mengambil sampel, mendapatkan kultur setelah terapi antimikroba dimulai Ocviyanti D, 2012. Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa pemeriksaan jumlah leukosit dari 150 sampel pasien yang didiagnosis ISK yang melakukan leukosit urin, pasien ISK dengan leukosit negatif sebanyak 77 orang. Hal ini bisa disebabkan karena tidak semua pasien yang didiagnosis ISK melakukan pemeriksaan leukosit urin. Pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada hasil penelitian ini diperoleh kelompok sampel ≤10 leukositLPB sebanyak 77 orang. Pada hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi Spearman, didapati korelasi Spearman 0,07 yang berada 0 r ≤ 0,2 yang berarti keeratan