Uji SerentakSimultan Uji F Uji Parsial Uji-t

34

3.10.3.2 Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas model regresi yang baik adalah Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan analisis grafik dan varian tak bersyarat. Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya. Dasar pengambilan keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika tidak terjadi Heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang terbentuk bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.

3.10.4 Pengujian Hipotesis

3.10.4.1 Uji SerentakSimultan Uji F

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan statistik F uji F. Jika F hitung F tabel , maka H o diterima atau H a ditolak, sedamgkan F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,005 maka H o ditolak dan H a diterima. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H : b 1 , b 2, b 3, b 4, b 5 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X 1 ,X 2 , X 3 ,X 4, dan X 5 yaitu Universitas Sumatera Utara 35 berupa RTH Ruang Terbuka Hijau, transportasi, lingkungan, kesehatan dan pendidikan terhadap kota yang layak huni Y. H : b 1 , b 2, b 3, b 4 , b 5 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X 1 ,X 2 , X 3 ,X 4, danX 5 yaitu berupa RTH Ruang Terbuka Hijau, transportasi, lingkungan, kesehatan dan pendidikan terhadap kota yang layak huni Y. Nilai F hitung dapat diperoleh dangan menggunakan software SPSS. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5

3.10.4.2 Uji Parsial Uji-t

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji-t.Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka H ditolak atau H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X dan Y, apakah RTH Ruang Terbuka Hijau X 1 , transportasi X 2 , lingkungan X 3 , kesehatan X 4 , pendidikan X 5 , terhadap kota yang layak huni Y secara terpisah atau parsial. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara 36 variabel dependen dapat dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan de ngan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Model pengujiannya adalah: H o : b i = 0 Artinya variabel independen yaitu berupa RTH, transportasi, lingkungan, kesehatan dan pendidikan, secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap kota yang layak huni Y. H o : b i ≠ 0 Artinya variabel independen yaitu berupa RTH, transposrtasi, lingkungan, kesehatan dan pendidikan, secara parsial berpengaruh positif terhadap kota yang layak huni. Kriteria pengambilan keputusan : H o diterima jika t hitung t tabel pada a=5 H o ditolak jika t hitung t tabel pada a=5

3.11 Pengolahan Data

Pengolahan data menggunakan program SPSS untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini. Universitas Sumatera Utara