Uji t Parsial Pengujian Hipotesis .1 Uji F Simultan

50 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: Constant, X4, X2, X1, X3 Berdasarkan hasil estimasi maka dapat disimpulkan bahwa variabel RTHX1, transportasiX2, lingkunganX3, kesehatanX4, dan pendidikanX5 secara bersamaan berpengaruh terhadap kota yang layak huni pada tingkat kepercayaan 95 atau dengan alpha 5. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig sebesar 0,0000,05.

4.3.4.2 Uji t Parsial

Uji parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen X terhadap variabel dependen Y secara masing-masing. Dimana uji parsial akan dapat menerangkan nilai X1 terhadap Y, nilai X2 terhadap Y, nilai X3 terhadap Y, nilai X4 terhadap Y, dan nilai X5 terhadap Y dengan tingkat kepercayaan 0,05 atau dengan alpha 5. Tabel 4.15 Uji Parsial Variabel Koefisien t- hitung t-tabel prob Keterangan X1RTH 0,307 3,325 1,985 0,001 Signifikan X2Transportasi 0,085 1,309 1,985 0,194 Tidak Signifikan X3Lingkungan 0,018 0,164 1,985 0,870 Tidak Signifikan X4Kesehatan 0,319 2,565 1,985 0,012 Signifikan X5Pendidikan -0,126 -0,967 1,985 0,336 Tidak Signifikan Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut: variabel RTH tidak berpengaruh signifikan secara positif terhadap kota yang layak huni, dengan nilai t-hitung t-tabel yaitu 3,3251,985 dengan nilai signifikan sebesar 0,001 0,05 pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini diakibatkan Universitas Sumatera Utara 51 belum maksimalnya jumlah RTH yang ada dikota Medan. Menurut UU Tata Ruang No.26 tahun 2007 telah mengamanatkan bahwa perkotaan harus memiliki luas RTH Ruang Terbuka Hijau sedikitnya 30 dari wilayah perkotaan untuk pengamanan kawasan lindung perkotaan, pengendalian pencemaran, dan kerusakan tanah, air dan udara. Sedangkan RTH yang ada di kota Medan masih 10 koran sindo 2016, sehingga mengakibatkan RTH di kota Medan belum berpengaruh terhadap indikator kota layak huni. Variabel transportasi berpengaruh tidak signifikan secara positif terhadap kota yang layak huni, dengan nilai t-hitung t-tabel yaitu 1,3091,985 dengan nilai signifikan sebesar 0,870 0,05 pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan transportasi sebanyak 1 maka hal ini akan mempengaruhi peningkatan kota layak huni sebesar 5. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas transportasi maka peningkatan kota yang layak huni akan semakin tinggi. Variabel lingkungan tidak berpengaruh signifikan secara positif terhadap kota yang layak huni, dengan nilai t-hitung t-tabel yaitu 0,1641,985 dengan nilai signifikan sebesar 0,8700,05 pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan lingkungan sebanyak 1 maka hal ini belum akan mempengaruhi peningkatan kota layak huni sebesar 5. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas lingkungan maka peningkatan kota yang layak huni belum tentu akan semakin tinggi. Variabel kesehatan berpengaruh signifikan secara positif terhadap kota yang layak huni, dengan nilai t-hitung t-tabel yaitu 2,5651,985 dengan nilai Universitas Sumatera Utara 52 signifikan sebesar 0,0120,05 pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan kesehatan sebanyak 1 maka hal ini akan mempengaruhi peningkatan kota layak huni sebesar 5. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas kesehatan maka peningkatan kota yang layak huni tentu akan semakin tinggi. Variabel pendidikan tidak berpengaruh signifikan secara negatif terhadap kota yang layak huni, dengan nilai t-hitung t-tabel yaitu -0,9671,985 dengan nilai signifikan sebesar 0,3360,05 pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan pendidikan sebanyak 1 maka hal ini belum tentu akan mempengaruhi peningkatan kota layak huni sebesar 5. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas pendidikan maka peningkatan kota yang layak huni belum tentu akan semakin tinggi. Universitas Sumatera Utara 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi Ruang Terbuka Hijau RTH tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kota yang layak huni. Naiknya kualitas RTH belum tentu akan meningkatkan kota Medan sebagai kota layak huni dikarenakan RTH yang ada di kota Medan masih sangat sedikit yakni sekitar 10. 2. Kondisi transportasi memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kota yang layak huni. Naiknya kualitas transportasi akan meningkatkan kota Medan sebagai kota yang layak huni. 3. Kondisi lingkungan memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap kota yang layak huni. Naiknya kualitas lingkungan akan meningkatkan kota Medan sebagai kota yang layak huni. 4. Kondisi kesehatan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kota yang layak huni. Naiknya kualitas kesehatan akan meningkatkan kota Medan menjadi kota yang layak huni. 5. Kondisi pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kota yang layak huni. Naiknya kualitas pendidikan belum tentu meningkatkan kualitas kota Medan sebagai kota yang layak huni. Universitas Sumatera Utara