30
3.7 Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer Data primer, adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan
diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan Ruslan, 2006:138. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner kepada
masyarakat yang bertempat tinggal di kota Medan. 2. Data sekunder
Data sekunder, adalah data peneitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara dihasilkan pihak lain atau digunakan oleh lembaga
lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu Ruslan, 2006:138. Seperti data perusahaan, jurnal, buku-
buku pendukung, penelusuran internet dan lainnya.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Kuisioner
Kuisioner berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk
memperoleh data. Dengan metode kuisioner dapat diperoleh informasi lebih banyak dalam waktu yang relatif pendek dan dengan biaya yang lebih
rendah.
Universitas Sumatera Utara
31
2. Observasi Metode observasi lebih spesifik daripada metode pengumpulan data
lainnya, seperti wawancara atau kuisioner. Metode ini digunakan oleh peneliti jika penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala – gejala alam dan sebagainya. Metode observasi diperlukan untuk membantu responden untuk menjawab pertanyaan yang dirasanya kurang
mampu dijawab sehingga responden mempersilakan peneliti untuk melihatnya sendiri.
3. Studi Kepustakaan Dengan metode studi kepustakaan, peneliti mencatat dan mengumpulkan
data atau literatur yang berkaitan dengan penelitian ini yang berasal dari buku – buku, artikel, tulisan – tulisan ilmiah, koran, jurnal, dan sebagainya.
3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data
Sinulingga, 2011:192. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS.
Kriteria pengambilan keputusan adalah : 1. Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid
2. Jika r hitung r tabel,maka pertanyaan tersebut tidak dinyatakan valid
Universitas Sumatera Utara
32
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan Koncoro dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbachs Alpha 0.60 maka pertanyaan reliabel.
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha 0.80 makapertanyaan reliabel.
3.10 Metode Analisis Data
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Menurut Sinulingga 2011:241, menyatakan definisi metode deskriptif ialah suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya tanpa bermaksud mengambil kesimpulan tertentu berdasarkan semua data yang telah terkumpul.
3.10.2 Analisis Linear Berganda
Analisis berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen X yang terdiri dari kondisi RTH X
1
, transportasiX
2
, lingkunganX
3
, kesehatanX4, dan pendidikanX5 terhadap variabel dependen Y yaitu kota yang layak huni.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah : Y’ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+b
5
X
5
+e Keterangan:
Y’ = Kota layak huni
a = Intercept b
1
= Koefisien regresi RTH X
1
= Ruang Terbuka Hijau RTH
Universitas Sumatera Utara
33
b
2
=Koefisien regresi transportasi X
2
= Transportasi b
3
=Koefisien regresi lingkungan X
3
= Lingkungan b
4
=Koefisien regresi kesehatan X
4
=Kesehatan b
5
=Koefisien regresi pendidikan X
5
=Pendidikan e = standard error
3.10.3 Pengajuan Asumsi Klasik 3.10.3.1 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi dimana terdapat korelasi atau hubungan linier antar variabel – variabel bebas satu sama lain sehingga variabel – variabel
bebas tersebut tidak bersifat ortogonal. Variabel – variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi di antara sesamanya
sama dengan nol. Tujuan uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel – variabel bebasnya. Jika terjadi korelasi antar variabel bebas berarti variabel tersebut tidak ortogonal.
Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas : Jika nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,01 maka terjadi multikolonieritas.
Jika nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas
Universitas Sumatera Utara
34
3.10.3.2 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas model
regresi yang baik adalah Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan
analisis grafik dan varian tak bersyarat. Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya. Dasar pengambilan keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika
tidak terjadi Heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang terbentuk bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
3.10.4 Pengujian Hipotesis
3.10.4.1 Uji SerentakSimultan Uji F
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan statistik F uji F. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
diterima atau H
a
ditolak, sedamgkan F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,005 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah:
H : b
1
, b
2,
b
3,
b
4,
b
5
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X
1
,X
2
,
X
3
,X
4,
dan X
5
yaitu
Universitas Sumatera Utara
35
berupa RTH Ruang Terbuka Hijau, transportasi, lingkungan, kesehatan dan pendidikan terhadap kota yang
layak huni Y. H
: b
1
, b
2,
b
3,
b
4
, b
5
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X
1
,X
2
,
X
3
,X
4,
danX
5
yaitu berupa RTH Ruang Terbuka Hijau, transportasi,
lingkungan, kesehatan dan pendidikan terhadap kota yang layak huni Y.
Nilai F
hitung
dapat diperoleh dangan menggunakan software SPSS. Selanjutnya nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
dengan tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.10.4.2 Uji Parsial Uji-t
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji-t.Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima atau H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel,
maka H ditolak atau H
a
diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X
dan Y, apakah RTH Ruang Terbuka Hijau X
1
, transportasi X
2
, lingkungan X
3
, kesehatan X
4
, pendidikan X
5
, terhadap kota yang layak huni Y secara terpisah atau parsial. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
36
variabel dependen dapat dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan de
ngan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari
tingkat kesalahannya α maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari
tingkat kesalahannya α maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen.
Model pengujiannya adalah: H
o
: b
i
= 0 Artinya variabel independen yaitu berupa RTH, transportasi, lingkungan,
kesehatan dan pendidikan, secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap kota yang layak huni Y.
H
o
: b
i
≠ 0 Artinya variabel independen yaitu berupa RTH, transposrtasi, lingkungan,
kesehatan dan pendidikan, secara parsial berpengaruh positif terhadap kota yang layak huni.
Kriteria pengambilan keputusan : H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada a=5 H
o
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada a=5
3.11 Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan program SPSS untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1 Kondisi dan Letak Geografis
Kota Medan memiliki luas 265,10 km
2
10,240 mil² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kotakabupaten lainnya, Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil, tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Kecamatan Medan Kota
merupakan bagian dari wilayah pemerintahan kota medan. Tipe kecamatan Medan Kota adalah kecamatan di bidang jasaperdagangan dan pariwisata. secara
ekonomi merupakan bagian dari wilayah pusat perekonomian masyarakat perkotaan dan sebagian pemukiman penduduk. secara administratif, batas
wilayah Medan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Batas Wilayah kota Medan
Sumber : SKPD Medan Kota 2015
Utara Berbatasan dengan Medan
AreaKec. Medan Timur Selatan
Berbatasan dengan Kec. Medan Amplas
Barat Berbatasan dengan Kec.
Medan DenaiKec. Medan Area
Timur Berbatasan dengan Medan
Maimun
Universitas Sumatera Utara