BAB IV PENGALIHAN STATUS PERUSAHAAN TERBUKA PENANAMAN
MODAL DALAM NEGERI MENJADI PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING
A. Tata Cara Pengalihan Status Perusahaan Penanaman Modal Dalam
Negeri Menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing
Terjadinya pengalihan status perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing PMA diakibatkan karena
masuknya kepemilikan modal asing baik seluruhnya maupun sebagian ke dalam suatu perusahaan PMDN yang pada awalnya kepemilikan modal perusahaan
tersebut sepenuhnya dimiliki oleh penanam modal dalam negeri. Hal tersebut dapat dilihat dari pengertian PMDN dan PMA itu sendiri,
yakni: 1.
Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
159
2.
Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal
dalam negeri.
160
159
Ibid., Pasal 1 ayat 2.
160
Ibid., Pasal 1 ayat 3.
99
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan definisi dari PMDN dan PMA itu sendiri dapat dimengerti bahwa suatu perusahaan hanya dapat disebut sebagai perusahaan PMDN apabila
kepemilikan modalnya secara seluruhnya merupakan milik penanam modal dalam negeri. Dan sekecil apapun modal asing yang masuk kedalam perusahaan PMDN
akan mengubah status penanaman modal dari Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing.
Perubahan status perusahaan dari PMDN menjadi PMA juga mengakibatkan perubahan status anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan
yang mengalami perubahan status tersebut. Setelah diperolehnya izin prinsip sebagai PMA, maka anak-anak perusahaanya juga diwajibkan untuk mengajukan
izin prinsip serupa sebagai PMA sehingga seluruh anak perusahaan dari perusahaan yang mengalami perubahan status dari PMDN menjadi PMA juga
wajib mengubah statusnya menjadi perusahaan PMA.
161
Mengenai hal tersebut maka sebelum perusahaan PMDN menjual sahamnya kepada pemilik modal asing, perusahaan PMDN yang bersangkutan
juga harus memperhatikan ketentuan bidang usaha tertutup dan terbuka dengan persyaratan di dalam penanaman modal. Karena menurut pasal 12 ayat 1
Undang-Undang Penanaman Modal menyatakan bahwa pada umumnya semua bidang usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau
jenis usaha yang memang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Persyaratan inilah yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden Nomor 44
161
http:www.gultomlawconsultants.comperaturan-terbaru-mengenai-perizinan-di-bkpm Diakses pada tanggal 25 Mei 2016.
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. Perpres ini lazim
dikenal dengan Perpres Daftar Negatif Investasi DNI. Undang-Undang Penanaman Modal mengatur secara singkat mengenai
Daftar Negatif Investasi sebagai berikut:
162
1. Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan
2. Bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan
undang-undang. Oleh karena itu, jika bidang usaha perusahaan induk danatau anak
perusahaan PMDN yang ingin memasukan kepemilikan modal asing termasuk dalam Daftar Negatif Investasi, maka kepemilikan modal perusahaan PMDN
tersebut tidak dapat dijual ataupun dialihkan ke pemodal asing. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai perubahan status
perusahaan PMDN menjadi PMA sebagai berikut:
163
1. Jika ketika masih menjadi PMDN tidak memiliki izin prinsip dan
belum memiliki izin usaha atau belum memiliki izin prinsip, perusahaan yang baru berubah wajib melakukan pendaftaran
penanaman modal. Hal ini karena, setelah berubah menjadi PMA, kewenangan pemrosesan perizinan tidak lagi menjadi kewenangan
162
Undang-Undang Penanaman Modal, Op.cit., Pasal 12 ayat 2.
163
http:forum-penanaman-modal.blogspot.co.id201002cara-mengalihkan-kepemilikan- saham.html Diakses pada tanggal 25 Mei 2016
Universitas Sumatera Utara
PTSP BKPMD Permerintah Daerah ProvinsiKabupatenKota melainkan menjadi kewenangan PTSP BKPM Pemerintah Pusat;
2. Jika ketika masih menjadi PMDN telah memiliki izin prinsip atau izin
usaha, perusahaan yang baru berubah wajib mengajukan permohonan izin prinsip atau izin usaha penanaman modal. Hal ini karena setelah
berubah menjadi PMA, kewenangan pemrosesan perizinan tidak lagi menjadi kewenangan PTSP BKPMD Permerintah Daerah
ProvinsiKabupatenKota melainkan menjadi kewenangan PTSP BKPM Pemerintah Pusat;
3. Jika saat sebagai PMDN telah memiliki izin prinsip atau izin usaha
pada bidang usaha yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi atau pemerintah kabupatenkota. Selanjutnya ketika berubah
menjadi PMA harus mengajukan permohonan izin prinsip atau izin usaha ke PTSP BKPM Pemerintah Pusat. Permohonan disertai surat
pengantar dari PTSP provinsi atau PTSP kabupatenkota yang berisi rencana masuknya modal asing. Jika permohonan tersebut tidak
kunjung ditanggapi dalam jangka waktu 10 sepuluh hari kerja, investor cukup melampirkan tanda terima pengajuan permohonan
surat tersebut. 4.
Apabila bidang usaha perusahaan merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi danatau Pemerintah KabupatenKota, perusahaan tersebut
wajib melampirkan surat pengantar dari PTSP Perangkat Daerah Provinsi Penanaman Modal PDPPM atau PTSP Perangkat Daerah
Universitas Sumatera Utara
KabupatenKota PDKPM tentang rencana masuknya modal asing sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Perka BKPM 152015
sebelum mengajukan permohonan. Selambat-lambatnya 10 sepuluh hari kerja PTSP PDPPM atau PTSP PDKPM belum menerbitkan surat
pengantar, perusahaan dapat melampirkan tanda terima pengajuan permohonan tersebut.
164
B. Pengambilalihan Perusahaan Terbuka