xlix invariant mengenai angka atau bentuk yang muncul pada situasi yang
beragam. Dari beberapa pendapat di atas secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak tentang bilangan yang terorganisir secara sistematik yang dikembangkan
melalui penalaran deduktif.
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa serta menggunakan kemampuan profesional
guru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan
profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Dalam proses pembelajaran situasi dan suasana yang kondusif harus dikembangkan
oleh guru sehingga menciptakan proses belajar mengajar yang nyaman dan menyenangkan. Hal ini yang menjadi tugas guru sebagai fasilitator
pembelajaran.
c. Pembelajaran Matematika
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan usaha yang disengaja yang melibatkan
interaksi antara guru dan siswa serta menggunakan kemampuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum dalam mata pelajaran
matematika.
3. Optimalisasi Kinerja Guru
l Optimalisasi didefinisikan sebagai suatu cara untuk menjadikan
paling baik Depdiknas, 2003: 456. Menurut Depdiknas 2002: 800,” Optimalisasi didefinisikan sebagai ‘proses, cara, perbuatan mengoptimalkan
menjadikan paling baik, paling tinggi, dan sebagainya’. Optimal adalah terbaik, tertinggi, paling menguntungkan Depdiknas, 1996.
Menurut Depdiknas 2002: 570,” Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja tentang peralatan”.
Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk
mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan Sulistyorini, 2001. Sedangkan Ahli lain berpendapat bahwa Kinerja merupakan hasil dari fungsi
pekerjaan atau kegiatan tertentu yang di dalamnya terdiri dari tiga aspek yaitu: Kejelasan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya; Kejelasan
hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi; Kejelasan waktu yang diperlukan untuk menyelesikan suatu pekerjaan agar hasil yang diharapkan
dapat terwujud Tempe, A Dale, 1992. Fatah 1996 Menegaskan bahwa kinerja diartikan sebagai ungkapan kemajuan yang didasari oleh pengetahuan,
sikap dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu pekerjaan. Dari beberapa penjelasan tentang pengertian kinerja di atas dapat
disimpulkan bahwa Kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik
dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Menurut Wina Sanjaya 2008: 197,” Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran”.
Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi, maka strategi itu tidak mungkin dapat diaplikasikan. Guru adalah orang yang pekerjaannya
mata pencahariannya, profesinya mengajar Depdiknas 1996: 330. Guru
li adalah pendidik yang mempunyai tugas mengajar, membimbing, dan melatih
anak didik Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan maka guru harus memiliki kompetensi yang harus dikuasai sebagai suatu jabatan profesional. Kompetensi guru tersebut
meliputi : a.
Menguasai bahan ajar. b.
Menguasai landasan-landasan kependidikan. c.
Mampu mengelola program belajar mengajar. d.
Mampu mengelola kelas. e.
Mampu menggunakan mediasumber belajar. f.
Mampu menilaik prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran. g.
Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan. h.
Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah. i.
Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengejaran.
Dari ketiga pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa optimalisasi kinerja guru adalah suatu caraprosesperbuatan yang dilakukan
guru sebagai pengajar untuk mendidik anak didiknya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau yang diperlihatkan dengan prestasi dari anak didiknya.
Pada penelitian optimalisasi kinerja guru ini, terdapat indikator- indikatoraspek-aspek yang akan diteliti.
Indikatoraspek optimalisasi kinerja guru tersebut antara lain :
a. Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar.
lii b.
Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa. c.
Penguasaan metode dan strategi mengajar. d.
Pemberian tugas-tugas kepada siswa. e.
Kemampuan mengelola kelas. f.
Kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi. http:www.google.co.idsearch?hl=idq=profesionalisme
+ kinerja + guru + menyongsong + masa + depanbtn G=T.
Beberapa faktor yang mempengaruhi optimalisasi kinerja guru yang dapat diungkap tersebut antara lain :
1. Kepribadian dan dedikasi
Setiap guru memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang
guru dari guru lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah abstrak, yang hanya dapat dilihat dari penampilan, tindakan, ucapan, cara
berpakaian dan dalam menghadapi setiap persoalan. “Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik, artinya
seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang itu, dengan kata lain baik tidaknya citra seseorang
ditentukan oleh kepribadiannya”. 2.
Pengembangan profesi Profesi guru kian hari menjadi perhatian seiring dengan perubahan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang menuntut kesiapan agar tidak ketinggalan. Menurut Pidarta 1999 bahwa Profesi ialah suatu jabatan
atau pekerjaan biasa seperti halnya dengan pekerjaan-pekerjaan lain. Pembinaan dan pengembangan profesi guru bertujuan untuk meningkatkan
liii kinerja dan dilakukan secara terus menerus sehingga mampu menciptakan
kinerja sesuai dengan persyaratan yang diinginkan, disamping itu pembinaan harus sesuai arah dan tugasfungsi yang bersangkutan dalam
sekolah. 3.
Kemampuan mengajar Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru memerlukan
kemampuan. Kemampuan tersebut adalah kemampuan merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan bahan pelajaran,
memberikan pertanyaan
kepada siswa,
mengajarkan konsep,
berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar. Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru
dalam mengelola pembelajaran. Titik tekannya adalah kemampuan guru dalam pembelajaran bukanlah apa yang harus dipelajari learning what to
be learnt, guru dituntut mampu menciptakan dan menggunakan keadaan positif untuk membawa mereka ke dalam pembelajaran agar anak dapat
mengembangkan kompetensinya. 4.
Antar hubungan dan komunikasi Kinerja guru akan meningkat seiring adanya kondisi hubungan
dan komunikasi yang sehat di antara komponen sekolah sebab dengan pola hubungan dan komunikasi yang lancar dan baik mendorong pribadi
seseorang untuk melakukan tugas dengan baik. Komunikasi digunakan untuk memahami dan menukarkan pesan verbal maupun non verbal antara
pengirim informasi dengan penerima informasi untuk mengubah tingkah laku.
5. Hubungan dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk hubungan komunikasi ekstern yang dilaksanakan atas dasar kesamaan
liv tanggung jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok individu–
individu yang berusaha menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan. Dalam masyarakat terdapat lembaga-lembaga
penyelenggaran pendidikan, lembaga keagamaan, kepramukaan, politik, sosial, olah raga, kesenian yang bergerak dalam usaha pendidikan. Dalam
masyarakat juga terdapat individu-individu atau pribadi-pribadi yang bersimpati terhadap pendidikan di sekolah. Hubungan ini diibaratkan pisau
bermata dua, yaitu mata yang pertama adalah menjaga kelestarian nilai- nilai positif yang ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai
masyarakat berlangsung dengan baik. Mata yang kedua adalah sebagai lembaga yang mendorong perubahan nilai dan tradisi sesuai dengan
kemajuan dan tuntutan kehidupan serta pembangunan. 6.
Kedisiplinan Disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang
tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang. Tujuan disiplin menurut Arikunto, S.
1993 yaitu agar kegiatan sekolah dapat berlangsung secara efektif dalam suasana tenang, tentram dan setiap guru beserta karyawan dalam
organisasi sekolah merasa puas karena terpenuhi kebutuhannya. 7.
Kesejahteraan Faktor kesejahteraan menjadi salah satu yang berpengaruh
terhadap kinerja guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab semakin sejahteranya seseorang makin tinggi kemungkinan untuk meningkatkan
kerjanya. Mulyasa 2002 menegaskan bahwa terpenuhinya berbagai macam kebutuhan manusia, akan menimbulkan kepuasan dalam
melaksanakan apapun tugasnya. 8.
Iklim kerja
lv Iklim mempengaruhi kinerja guru. Iklim sebagai pengaruh
subyektif yang dapat dirasakan dari sistem formal, gaya informal pemimpin dan faktor-faktor lingkungan penting lainnya, yang menyangkut
sikapkeyakinan dan kemampuan memotivasi orang-orang yang bekerja pada organisasi tersebut.
http:www.google.co.idsearch?hl=idq=profesionalisme + kinerja +
guru + menyongsong + masa + depanbtn G=T.
B. Kerangka Berpikir
Dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu keterpaduan antara berbagai komponen, komponen tersebut antara lain kurikulum, proses
pembelajaran, dan guru dengan tujuan agar tercapai tujuan dari pembelajaran tersebut.
Kurikulum merupakan suatu pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, yang mana kurikulum ini terus mengalami
penyempurnaan yang telah disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peserta didik. Guru sebagai komponen
sekolah mempunyai arti penting dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Kurikulum ibarat senjata, sedangkan guru adalah
orang yang menggunakannya. Sebaik apapun kurikulum yang dibuat bila tidak diimbangi dengan kesiapan dan dedikasi yang baik dari guru maka kurikulum
yang telah dibuat tidak akan tepat sasaran dan tidak akan diperoleh hasil yang memuaskan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK. Yang mana
dalam KTSP ini pembelajaran matematika lebih dipusatkan kepada siswa dan guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan kemudahan
bagi siswa dalam belajar. Mengingat dalam pembelajaran matematika