kekuatan yang tinggi dan tingkat pertumbuhan kekuatan yang tinggi pula memiliki daya tahan terhadap penetrasi oleh air, garam-garam, dsb.
Kekurangan epoxy untuk pekerjaan perbaikan beton meliputi: biaya yang tinggi, mempunyal efek alergi bagi sementara orang, dan memiliki perbedaan yang signifikan
terhadap beton dalam beberapa sifat fisik seperti koefisien ekspansi thermal, kekuatan tarik, dan kekuatan lentur.
Dalam pekerjaan perbaikan epoxy sering digunakan: sebagai adhesive untuk melekatkan beton yang masih plastik kepada beton yang sudah mengeras atau melekatkan
satu material yang kaku terhadap yang lainnya untuk menambal, untuk perbaikan retak, dan sebagai coating untuk melindungi beton terbadap lingkungan yang ganas.
3. Elastomeric Sealants
Bila retak yang harus diperbaiki bersifat aktif, artinya mengalami pergerakan- pergerakan yang berarti, pilihan untuk material yang akan digunakan sering jatuh pada
elastomeric sealants . Material ini harus melawan infiltrasi pecahan-pecahan beton dan air
kedalam retakan, memiliki ekstensibilitas yang tahan lama dan melekat pada tepi-tepi retak.
Dua tipe elastomeric sealants yang biasa dipakai adalah: hot-applied, yang biasanya merupakan campuran material yang bituminous dengan
karet yang kompatibel cold-applied, yang dapat didasarkan atas berbagai material dan biasanya harus
dicampur di lapangan Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilili elastomeric sealants untuk
pekerjaan perbaikan meliputi daya tahan terhadap pelapukan, temperatur ekstrim yang harus dialami produk pada struktur, faktor-faktor Iingkungan seperti lalu lintas dan bahan
kimiawi yang korosif, serta persyaratan daya lekat dan elastisitas.
4. Silicones
Silicone biasanya dipilih sebagai material perbaikan untuk masalah migrasi uap air
melalui dinding. Ada dua cara pembuatannya yaitu dengan melarutkan bahan silicone padat pada suatu pelarut biasanya tahan lama tetapi mudah terbakar ketika masih cair,
atau dengan membuat garam alkali dari asam siliconic dan melarutkannya dalam air tidak
mudah terbakar tetapi berbahaya untuk kulit karena alkalinitasnya yang tinggi, dan tidak terlalu tahan lama.
Larutan material ini biasanya disemprotkan ke dinding, umumnya dengan kecepatan 3 m
2
liter dan ketika pelarutnya menguap, silicone resin tinggal di dalam struktur pori dinding. Perbaikan dengan silicone biasanya efektif selama 4 atau 5 tahun dan setelah itu
harus diperbaharui. Material ini relatif murah dan tidak mengubah warna beton, serat tidak menguning sejalan dengan umur. Material ini sesuai untuk pelat-pelat horizontal,
permukaan yang mengalami abrasi, atau untuk waterproofing.
5. Bentonite
Bentonite merupakan bubuk batuan yang diambil dari debu vukanik yang
mengandung mineral tanah liat dengan persentase tinggi terutama sodium bentonite. Material ini dapat mengabsorbsi air dalam kuantitas banyak dan rnengembang sampai 30
kali volumenya semula dan membentuk massa yang menyerupai jelly yang efektif berfungsi sebagai penghalang air. Material ini telah digunakan secara efektif pada
konstruksi baru dan untuk menghentikan kebocoran yang terjadi di basement, kolam renang, tangki air, reservoir, saluran irigasi, bendungan, dsb.
6. Bituminous Coating
Bituminous coating yang berbahan dasar aspal atau coal tar sering digunakan
sebagai waterproofing pada beton atau untuk perlindungan terhadap pelapukan. Material ini murah dan sudah biasa digunakan oleh buruh, efektif berfungsi sebagai waterproofer
sepanjang suatu perioda tertentu apabila dikerjakan dengan baik, dan ketebalannya dengan demikian juga daya tahan terhadap lalunya air dan pelapukan dapat bervariasi
dan disesuaikan dengan kebutuhan. Kekurangan material ini adalah kebutuhan untuk secara periodik menggantinya dengan yang baru, kotor dan menimbulkan bau dalam
pengerjaan, kecenderungannya untuk mengering dan retak, sensitifitasnya terhadap temperatur sekitar, dan kerusakan yang cepat apabila cairan terlentu seperti bensin
ditumpahkan padanya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian untuk bahan kajianasesmen ini dilaksanakan pada Bangunan Gedung Unit Gawat Darurat UGD dan Administrasi di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD
Banyudono, Kabupaten Boyolali yang terletak di Jalan Raya Kartosuro-Boyolali KM.10, Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Sumber: www.boyolali.goi.id, 2009 Gambar 3.1. Peta Kabupaten Boyolali
Sumber: Survei Penelitian, 2009 Gambar 3.2. Lokasi Gedung UGD dan Administrasi
Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Banyudono, Kabupaten Boyolali
3.2. Data Umum Bangunan
a. Nama Bangunan : Gedung UGD dan Administrasi Rumah Sakit Umum
Daerah RSUD Banyudono, Kabupaten Boyolali 45