Data Geometris Simpangan Antar Tingkat Story Drift

5 Tulangan pada Lapangan a. Balok B1  Tulangan tarik posisi di sisi atas  Tulangan bagi posisi di tengah  Tulangan tekan posisi di sisi bawah  Tulangan geser sengkang b. Balok B2  Tulangan tarik posisi di sisi atas  Tulangan bagi posisi di tengah  Tulangan tekan posisi di sisi bawah  Tulangan geser sengkang c. Balok Balok Ringbalk Struktur RBS  Tulangan tarik posisi di sisi atas  Tulangan tekan posisi di sisi bawah  Tulangan geser sengkang d. Balok Ringbalk Praktis RBP  Tulangan tarik posisi di sisi atas  Tulangan tekan posisi di sisi bawah  Tulangan geser sengkang 3 D 15,7 2 Φ 10 3 D 14,5 Φ 8,6 – 135 3 D 15,7 2 Φ 10 2 D 14,5 Φ 8,6 – 135 2 Φ 10 2 Φ 10 Φ 6 – 160 2 Φ 10 2 Φ 10 Φ 6 – 160 2 D 16 2 D 12 4 D 16 Φ 6 – 100 2 D 16 2 D 12 3 D 16 Φ 6 – 100 2 Φ 10 2 Φ 10 Φ 6 – 160 2 Φ 10 2 Φ 10 Φ 6 – 160

2. Data Geometris Simpangan Antar Tingkat Story Drift

Data geometris mengenai simpangan horisontal drift digunakan dalam pengecekan perancangan struktur serta untuk menarik kesimpulan tentang keamanan struktur bangunan secara keseluruhan berdasarkan kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit struktur. Gambar 4.2. Potongan Penampang Struktur Bangunan dari Arah Utara a. Pengukuran as 1 dari arah utara Lantai satu H1 H2 H1 H2 H1 H2 1 2 3 4 5 H1 = 10,29 mm H1 = 15,75 mm H1 = 16,86 mm H2 = 20,64 mm H2 = 38,79 mm H2 = 50,60 mm  Sudut kemiringan = 0,0388°  Jarak alat dengan kolom = 15,20 meter  Jarak vertikal kolom = 3,50 meter  ΔH 1 = 0,01029 meter = 10,29 mm Lantai dua  Sudut kemiringan = 0,0778°  Jarak alat dengan kolom = 15,20 meter  Jarak vertikal kolom = 3,25 meter  ΔH 2 = 0,02064 meter = 20,64 mm b. Pengukuran as 4 dari arah utara Lantai satu  Sudut kemiringan = 0,08056°  Jarak alat dengan kolom = 11,997 meter  Jarak vertikal kolom = 3,50 meter  ΔH 1 = 0,01686 meter = 16,86 mm Lantai dua  Sudut kemiringan = 0,24167°  Jarak alat dengan kolom = 11,997 meter  Jarak vertikal kolom = 3,25 meter  ΔH 2 = 0,0506 meter = 50,60 mm c. Pengukuran as 5 dari arah utara Lantai satu  Sudut kemiringan = 0,0722°  Jarak alat dengan kolom = 12,50 meter  Jarak vertikal kolom = 3,50 meter  ΔH 1 = 0,01575 meter = 15,75 mm Lantai dua  Sudut kemiringan = 0,1778°  Jarak alat dengan kolom = 12,50 meter  Jarak vertikal kolom = 3,25 meter  ΔH 2 = 0,03879 meter = 38,79 mm Gambar 4.3. Potongan Penampang Struktur Bangunan dari Arah Timur d. Pengukuran as A dari arah timur Lantai satu  Sudut kemiringan = 0,0333°  Jarak alat dengan kolom = 12,30 meter  Jarak vertikal kolom = 3,50 meter  ΔH 1 = 0,00714 meter = 7,140 mm Lantai dua  Sudut kemiringan = 0,0222°  Jarak alat dengan kolom = 12,30 meter  Jarak vertikal kolom = 3,25 meter  ΔH 2 = 0,04711 meter = 47,110 mm Dari data geometris mengenai simpangan horisontal drift di atas dapat dicari interstory drift Δδ, seperti terlihat pada Tabel 4.5. di bawah ini. Tabel 4.5. Tabel Ketidaktepatan Sumbu Kolom Interstory Drift Δδ No Lokasi Pengukuran Δ H 1 mm Δ H 2 mm Interstory Drift Δδ Δ H 2 - Δ H 1 mm 1. As 1 dari arah utara 10,29 20,64 10,35 2. As 4 dari arah utara 16,86 50,60 33,74 3. As 4 dari arah utara 15,75 38,79 23,04 4. As A dari arah timur 7,14 47,11 39,97 Sumber: Hasil Pengukuran H1 H2 A B C D E F H1 = 7,14 mm H2 = 47,71 mm Dari hasil tabel di atas dapat diperoleh bahwa nilai ketidaktepatan sumbu kolom interstory drift Δδ terbesar terletak pada lokasi pengukuran as A dari arah timur dengan nilai sebesar 39,97 mm.

4.1.5. Data Geotechnic