Material yang berbahan dasar resin: Epoxy Elastomeric Sealants

 dapat melekat dengan baik pada beton asli yang masih baik  bersifat cukup menahan air water-retentive sehingga tidak rnemerlukan curing agent atau curing membrane  memiliki kekuatan tekan dan kekuatan tarik yang tinggi  lebih fleksibel daripada campuran yang tidak dimodifikasi  memiliki daya tahan terhadap pelapukan, alkali dan asam-asam yang terlarut Dalam menggunakan campuran jenis ini, penggunaan admixtures lainnya terutama yang bersifat air entraining harus dilakukan dengan hati-hati karena mungkin tidak kompatibel dengan atex. Untuk itu dibutuhkan pembuatan campuran percobaan. Penanganan dan finishing pada penggunaan campuran ini juga lebih sukar dari pada campuran biasa karena mengeras dengan cepat dan mudah cacat permukaannya bila terlalu keras diratakan.  Beton, mortar dan grout yang dimodifikasi dengan menambahkan polymer Beton, mortar atau grout yang dimodifikasi dengan menambahkan suatu polymer sebagai matriks memiliki beberapa keuntungan bagi pekerjaan perbaikan. Keuntungan- keuntungan ini meliputi: kekuatan yang tinggi pada umur dini, kemampuan untuk dicor pada temperatur di bawah titik beku, memiliki kekuatan lekat yang baik, durabilitas yang tinggi walaupun bila harus digunakan pada kondisi yang akan merusak beton yang biasa. Sebagai polymer biasanya digunakan epoxy. Polyurethane, unsaturated polyster, methyl methacrylate dan Iain-Iainnya.

2. Material yang berbahan dasar resin: Epoxy

Material ini umumnya dibuat atas dasar epoxy resin epoxy merupakan senyawa organik dan meliputi resin untuk injeksi injection resins, mortar yang dapat dicor dan pasta yang dapat diterapkan dengan tangan. Epoxy mortar terdiri dan resin, hardener dan filler yang terdiri dari pasir halus, sedangkan epoxy concrete terdiri dari resin, hardener, pasir halus dan agregat kasar ukuran kecil. Keuntungan utama material perbaikan yang berbahan dasar resin dibandingkan dengan material yang cementitious meliputi:  viskositas yang sangat rendah sehingga cocok untuk proses injeksi pada retak halus  kekuatan lekat yang tinggi  fleksibilitas yang tinggi bila diperlukan untuk mengakomodasikan pergerakan  kekuatan yang tinggi dan tingkat pertumbuhan kekuatan yang tinggi pula  memiliki daya tahan terhadap penetrasi oleh air, garam-garam, dsb. Kekurangan epoxy untuk pekerjaan perbaikan beton meliputi: biaya yang tinggi, mempunyal efek alergi bagi sementara orang, dan memiliki perbedaan yang signifikan terhadap beton dalam beberapa sifat fisik seperti koefisien ekspansi thermal, kekuatan tarik, dan kekuatan lentur. Dalam pekerjaan perbaikan epoxy sering digunakan: sebagai adhesive untuk melekatkan beton yang masih plastik kepada beton yang sudah mengeras atau melekatkan satu material yang kaku terhadap yang lainnya untuk menambal, untuk perbaikan retak, dan sebagai coating untuk melindungi beton terbadap lingkungan yang ganas.

3. Elastomeric Sealants

Bila retak yang harus diperbaiki bersifat aktif, artinya mengalami pergerakan- pergerakan yang berarti, pilihan untuk material yang akan digunakan sering jatuh pada elastomeric sealants . Material ini harus melawan infiltrasi pecahan-pecahan beton dan air kedalam retakan, memiliki ekstensibilitas yang tahan lama dan melekat pada tepi-tepi retak. Dua tipe elastomeric sealants yang biasa dipakai adalah:  hot-applied, yang biasanya merupakan campuran material yang bituminous dengan karet yang kompatibel  cold-applied, yang dapat didasarkan atas berbagai material dan biasanya harus dicampur di lapangan Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilili elastomeric sealants untuk pekerjaan perbaikan meliputi daya tahan terhadap pelapukan, temperatur ekstrim yang harus dialami produk pada struktur, faktor-faktor Iingkungan seperti lalu lintas dan bahan kimiawi yang korosif, serta persyaratan daya lekat dan elastisitas.

4. Silicones